chapter 3

2.6K 103 17
                                    

Typo bertebaran 😪

***
Aluna POV

Setelah kak Elang pergi dari rumah ku, aku langsung berlari masuk kedalam kamar mandi. Ku cuci badan ku dengan air dingin. Kepala ku ingin meledak rasa nya. Aku memang boleh di bully. Tapi jika kehormatan ku di rebut paksa? Aku sungguh tidak terima. Aku takut hamil. Hanya itu yang aku takuti.

Setalah cukup mencuci badan ku, aku sebenarnya tidak ingin berangkat ke sekolah. Aku malu. Walau pun tidak ada yang tahu dengan kejadian ini, aku tetap malu pada diri ku sendiri dan kak Elang.

Namun hati dan otak ku mengajak ku untuk berangkat ke sekolah. Dengan berat hati aku pun sudah berada di depan rumah. Aku sedang menunggu angkot yang biasa nya aku naikin ketika hendak berangkat ke sekolah. Tidak butuh waktu lama, aku pun sudah duduk di dalam angkot. Ada beberapa murid. Aku tidak suka jika di tatap seperti ini. Mungkin karena mata ku bengkak akibat menangis dan muka ku yang sekarang sudah sama seperti orang sakit.

Sepuluh menit berlalu. Dan aku pun sudah sampai di SMA Bangsawan. SMA yang tau semua kisah ku. Aku menatap pilu. Aku tidak mau masuk kedalam untuk melihat pria brengsek yang telah merebut paksa kehormatan ku.

Namun aku tidak tahu, dan entah dorongan apa, aku berjalan memasuki SMA Bangsawan. Ku tundukkan kepala ku. Malu lah yang kurasakan. Mungkin jika semua orang tahu, bahwa aku bukan lah gadis perawan. Mungkin mereka semua akan menjauhiku. Bukan. Mereka yang belum tahu saja sudah menjauhi ku.

Aku sudah berada di dalam kelas ku. Suasana di kelas ku sudah sangat ramai. Mungkin karena aku kelamaan di dalam kamar mandi, dan kebanyakan memaki diri ku sendiri. Mungkin aku tidak akan telat.

Aku merasa ada seseorang yang duduk di samping ku. Aku melirik sedikit ke arah seseorang yang duduk di samping ku. Itu Nisa temen ku.

"Nih Na buku lo. Makasih loh yah" kata nya dan menyodorkan ku sebuah buka matematika. Aku mengambil buku tersebut tanpa berkata. Hati ku sangat hancur. Hancur berkeping keping.

"Na" suara Nisa masih bisa aku dengar.

"Aluna" panggil Nisa lagi.

"Nis, tolong jauhin aku. Aku lagi pingin sendirian di sini" kata ku berusaha. Bisa melihat ku dengan tatapan seperti ini. "Lo ada masalah ya?".

Namun ia mencoba untuk tidak menggangu ku. Ia pun berpindah duduk. Namun tidak lama dari itu, kelas ku sudah di penuhi dengan kedatangan Elang dan kawan kawan. Aku sempat menatap mata hitam yang di miliki kak Elang, lalu berpaling membuang muka ku. Rasa nya air mata ku sudah tidak bisa ku bendung lagi. Aku mencoba untuk menetralkan tangisan ku.

Fensa berlari kecil menuju kak Elang. Aku tidak tau apa yang sedang mereka katakan. Aku berusaha untuk melupakan ini semua. Aku juga tidak boleh larut dalam masalah ini. Toh kak Elang saja yang berbuat sudah melupakan nya. Tapi kenapa aku tidak? Karena aku lah korban di sini. Kehormatan ku akan ku berikan pada suami ku nanti nya. Tapi dengan paksaan dan tanpa belas kasihan, kak Elang menyetubuhi ku.

****

Elang POV

Gue banting tubuh tegap gue ke atas kasur. Tangan tangan besar gue mengusap wajah gue dengan kasar. Kenapa gue sampai bisa lepas kontrol. Gue capek. Setiap ngeliat muka si cupu itu gue langsung di hantui dengan rasa bersalah.

Gue udah ga tau apa lagi yang harus gue lakuin. Yang gue tahu adalah.

Flashback ON

"Den, gue pulang duluan" kata gue ke Denis. Cowok sok ganteng ini tengah sibuk dengan PS nya.

"Sono. Kalo Lo butuh masukan lagi ke gue aja. Cewek kaya dia Lo peduliin? Jadi homo mampus. Udah hampir tiga tahun bego" kata Denis membuat emosi gue yang udah berada di puncak nya ingin meledak. Untuk nih cowok temen gue.

"Gue duluan" kata gue. Gue pun mengendarai mobil gue. Saat tepat sudah sampai di apartemen milik gue, gue secara kasar masuk kedalam apartemen gue. Gue liat di Deket sofa di apartemen gue ada dua botol alkohol yang belum di minum. Mungkin ini bekas kemarin yang enggak jadi gue minum sama Fandi dan juga Denis.

Dengan kasar gue minum dua botol alkohol ini sampai habis. Kepala gue pusing banget. Gue jalan keluar apartemen gue. Dan masuk kedalam mobil. Gue yang setengah sadar itu pun membawa mobil untung saja hari ini sudah sore. Jika tidak mungkin sudah terjadi kecelakaan maut karena gue mabuk sambil bawa mobil.

Gue sampe di depan rumah orang. Sumpah gue ga tau ini rumah siapa, gue langsung bawa masuk aja mobil gue kedalam pekarangan rumah yang lumayan besar ini. Gue turun dari dalam mobil dan ingin masuk kedalam rumah ini. Awalnya gue pengen ngetuk nih pintu. Tapi entah kenapa tangan gue udah buka pintu duluan. Dan ternyata pintu ini engga di kunci sama sang pemilik.

Dengan langkah kaki sempoyongan, gue naik ke anak tangga rumah ini. Mata gue tertuju sama salah satu kamar ini. Saat gue pengen buka nih pintu malah ada yang ngebuka. Gue sempat kaget, yang ngebuka nih pintu cewe cupu itu. Tapi entah kenapa gue malah nyecium dia. Gue udah denger suara dia yang memohon untuk gue sadar. Tapi entah dorongan dari mana, gue gendong nih cewek masuk kedalam kamar nya. Dan gue gak tau apa lagi yang terjadi. Dan parah nya, pagi pagi setalah gue bangun dan ngelihat dia nangis. Gue ninggalin dia gitu aja. Gue brengsek pecundang. Gue jahat.

Flashback OFF.

Gue pukul kelapa gue sama bantal. Gue udah terlalu jahat. Kenapa pagi pagi itu gue gak tanggung jawab aja. Sebagai cowok gantle, gue malah ninggalin dia yang udah gue rusak.

Gue jahat? Iya gue emang jahat banget.

Gimana kalo nih cewe cupu hamil?" Gue masih SMA. Duhhh gue jahat banget.

"ANJING" gue berteriak sekencang mungkin. Gue capek sama masalah yang gue buat. Gue berusaha untuk tidur. Dan lama kelamaan, gue udah berada di alam bawah sadar gue. Hutffff gue tertidur.







AN:Elang jahat atau baik?

Sorry Elang emang berengsek.

Jangan lupa untuk Vote, Komen, Follow dan juga Share kesemua temen kalian biar tahu gimana sedih nya jadi Aluna dan tahu gimana BRENGSEK nya Elang jadi cowok.

Cukup. Aku ga mau ngebacot.

Langsung NEXT 👉👉

AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang