Typo bertebaran 😪
Author POV
***
Sudah dua hari yang lalu, kedua orang tua Aluna dan adik nya pulang kerumah. Aluna berusaha untuk menutupi masalah ini. Sampai di mana akhirnya nya, Vina tahu bahwa anak perempuan nya ini hamil. Pantas saja, pada saat makan malam, Vina seperti menetap benci ke arah nya. Dan pagi sekali, Aluna di tarik paksa dengan tangan Vina yang sudah berada di atas kepala Aluna. Vina menarik paksa rambut Aluna. Untung saja, adik Aluna sudah berangkat sekolah. Sekarang di rumah ini hanya ada Aluna dan kedua orang tua nya.
"Ngaku sama Bunda. Siapa yang hamilin kamu? Baru di tinggal selama tiga bulan, kamu sudah hamil. Bagai mana jika kami tinggal kamu di rumah selama bertahun tahun?" Suara Vina membuat tangis Aluna semakin menjadi. Aluna bingung. Di saat seperti ini, yang Aluna butuhkan adalah pelukan hangat dari kedua orang tua nya. Bukan hal seperti ini lah yang Aluna mau.
"Aluna hiks hiks" jawab Aluna binggung. Ia tidak tahu apa lagi yang harus ia lakukan selain menangis.
"Ayah sekolahin kamu itu bukan buat hamil di luar nikah Aluna. Kamu kecewakan ayah" timpal Ayah. Membuat tangis Aluna semakin mengalir dengan deras. Tidak tidak. Aluna tidak boleh lemah.
"Jujur sama bunda. Siapa bapak dari anak kamu ini?" Tanya Bunda, dari nada suara nya menuntut Aluna untuk berkata jujur. Namun hati Aluna tidak bisa menjawab nya.
"Kalo kamu gak mau jujur sama Bunda. Kita ke sekolah kamu. Kalo di sana ga ada yang ngaku, dan kamu gak akan mau jujur sama bunda. Bunda akan nikahan kamu dengan rekan bisnis ayah mu" kata bunda Aluna. Aluna di tarik paksa oleh Vina. Tidak peduli dengan ibu ibu yang tengah sibuk membeli sayuran di dekat rumah Aluna.
Aluna masuk kedalam mobil. Ia berharap akan terjadi kecelakaan. Dan kecelakaan itu hanya menewaskan diri nya. Namun hal seperti yang ada di dalam doa Aluna tidak akan terjadi. Karena ia sudah berada di lingkungan SMA Bangsawan.
Aluna di tarik paksa oleh Vina untuk berada di tengah lapangan. Aluna hanya bisa menangis dan menundukkan kepala. Ia sangat malu. "DENGAR KALIAN SEMUA" teriak Vina. Baru saja Vina berkata seperti ini, semua murid di SMA Bangsawan sudah sangat ramai.
"Gadis yang tengah berada di lapangan ini. Dia sedang hamil. Saya minta kepada siapa pun ayah dari anak yang berada di dalam kandungan ini mengaku atau saya akan memotong leher kalian semua" kata Vina sangat keras. Ia mengelilingi tempat yang tengah di dirikan oleh nya. Semua anak yang mendengar itu hanya bisa bergedik ngeri.
Sedangkan Elang dan temen temen nya, baru saja datang dan langsung masuk di kerumunan orang orang yang menutupi pandangan mereka. Seketika muka Elang menjadi pucat pasi ketika melihat Aluna. Ada apa dengan Aluna? Tidak butuh waktu lama, Elang sudah tahu jawaban nya. Aluna hamil. Dan ia hamil anak nya. Tolong adakan gempa bumi atau pun itu. Agar mereka semua bisa bubar dari lapangan tersial ini.
Elang terus menatap Aluna yang tengah terduduk bebas di tengah lapangan. Dengan wajah yang sudah di katakan sama seperti orang yang sudah gangguan jiwa. Aluna hanya bisa menangis dalam diam. Tiba tiba. Entah ada apa, kaki Elang berjalan menuju di mana sekarang Aluna tengah duduk dan menangis.
Membuat Vina memperhatikan nya. Bahkan ayah Aluna menaiki turun alis nya.
Elang membangun kan Aluna. Aluna kaget. Ia menerima uluran tangan Elang dan berdiri. Tanpa menunggu Vina, bunda Aluna berkata, Elang lah yang terlebih dahulu berkata.
"Saya yang menghamili anak ibu" kata Elang dengan lantang nya. Membuat semua terkejut. Bahkan Aluna pun sama terkejut nya. Dengan berani berani nya, Elang berkata seperti ini di tempat umum. Sama saja memalukan diri nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluna
Подростковая литература*** Menikah di umur muda adalah mimpi buruk yang tidak pernah di mimpikan seorang gadis yang bernama Aluna. Tapi apa daya tuhan berkehendak lain. Aluna menikah di umurnya yang terbilang cukup muda. Tidak ada cinta, tidak ada kasih sayang. Bahkan men...