chapter 11

2.3K 106 13
                                    

Typo bertebaran 😪

Author POV

*****
"Ngapain depan rumah gue banyak tikus mati?" Pikir Elang ketika sudah pulang dari sekolah. Pria ini baru saja ingin menginjakan kaki nya di teras apartemen nya. Tapi tidak jadi karena ia terkejut dengan beberapa tikus yang mati. Dan selanjutnya, pikiran beralih ke Aluna. Gadis itu?.

"Na Na. Lo di mana?" Teriak Elang yang panik. Pria ini membuka pintu apartemen nya dengan cepat dan langsung menaiki anak tangga apartemen nya. Saat membuka pintu kamar nya, Elang bisa melihat Aluna yang tengah tertidur pulas di atas ranjang. Membuat Elang menarik napas lega dan langsung mengganti baju nya menjadi baju kaos berwarna abu abu dan celana pendek seatas lutut.

Ia tidak berniat mengganggu tidur siang Aluna. Bahkan ia ikut tidur di samping Aluna. Namun sebelum benar benar berada di alam bawah sadar nya, Elang menelfon kedua sahabat nya.

"Gue ga mau tau. Pokok nya Lo cari tau siapa orang yang udah neror istri gue" kata Elang sebelum benar benar mematikan sambungan telefon tersebut. Membuat kedua sahabat nya ingin menolak nya namun sudah tidak bisa.

****
Aluna membuka mata nya. Rasanya sangat segar. Namun Aluna terkejut karena melihat Elang ikut tidur di samping nya. Padahal Aluna berniat bangun sebelum Elang pulang sekolah.

Dengan capat, Aluna langsung mencuci wajah nya dan langsung berlari ke dapur untuk menyiapkan makan malam untuk nya dan juga Elang. Hari ini Aluna akan memasak tumis kangkung. Lagian, Elang tidak menolak apapun masakan yang Aluna buat. Jadi Aluna bebas ingin memasak apa saja.

Setelah selesai memasak, Aluna masuk kedalam kamar. Namun masih saja, Elang tertidur dengan posisi yang sama. Dengan dengkuran yang halus. Membuat Aluna suka mendengarkan nya. Aluna pun mengambil handuk dan langsung mandi.

Lima belas menit berlalu, Aluna sudah kelaur dengan memakai daster berwarna hijau daun. Ia pun membangunkan Elang.

"Kak bangun" kata Aluna takut takut.
"Hah apa?" Tanya Elang dengan nada ciri khas orang bangun tidur. Membuat rambut rambut di kulit nya bergerak.

"Cepet mandi. Aku tunggu di meja makan" kata Aluna yang langsung keluar kamar. Sebelum menjawab pertanyaan Elang. Pria ini hanya tersenyum melihat gadis imut itu. Apakah Elang sudah benar benar ada rasa untuk Aluna?.

Hanya lima menit Aluna menunggu Elang. Dan pria ini sudah turun dari lantai dua. Dengan pakaian yang sama. Membuat Aluna menatap dalam diam nya.

"Na ambilin gue banyak banyak nasi nya. Gue dari tadi siang belom makan" kata Elang dengan senyuman yang merekah di bibir nya.

"Iya kak" jawab Aluna yang langsung mengambil nasi untuk Elang. Cukup banyak. Namun Elang tidak protes.

"Nih kak" Aluna menyodorkan piring tadi yang sudah berisikan makanan siap makan. Baru saja Aluna hendak mengambil piring untuk nya, namun Elang terlebih dahulu mengambil nya. Membuat Aluna menatap binggung.

"Nasi yang lo ambilin buat gue kebanyak. Sini makan bareng gue. Bantu habisin" kata Elang yang langsung menggeser kursi di samping nya. Membuat Aluna yang ragu ragu akhir nya mau duduk di samping Elang.

"Na. Tadi ada siapa yang dateng ke apartemen gue?" Tanya Elang ketika satu suapan sudah mendarat di mulut Aluna. Membuat gadis ini langsung mengunyang nya.

"Aluna ga tau kak. Tiba tiba, ada yang nelfon Aluna. Terus Aluna di suruh buka pintu rumah. Eh pas Aluna buka ada kotak itu. Pas Aluna buka juga tu kotak, malah ada tikus mati. Ya Aluna lempar. Sama Poto pernikahan kita kak" jelas Aluna seperti anak kecil yang mengadu kepada ayah nya.

"Maap ya kak, aku ga bermaksud buat ngotorin teras depan" kata Aluna yang langsung menundukkan kepala nya bersalah.

"Masalah kotoran itu sih ga masalah. Yang penting Lo ga papa" kata Elang dengan mulut yang  penuh dengan nasi dan telapak tangan nya sudah mengelus puncak kepala Aluna. Membuat Aluna dengan terkejut nya memundurkan kepala nya.

"Lah gue ga salah kan?" Kata Elang yang membuat tangan nya langsung di tarik dan mengambil satu siap nasi untuk Aluna.

"Aaaaaa" kata Elang yang meluncurkan satu suapan di mulut Aluna. Sebelum Aluna menjawab pertanyaannya tadi.

"Kak" panggil Aluna takut takut.

"Hemmm" sahut Elang yang sibuk dengan makanan nya.

"Aku pengen makan nasi goreng buatan kakak" kata kata Aluna barusan membuat Elang langsung terdesak makanan. Pasal nya ia sama sekali tidak tau bahan dapur. Yang ia tahu adalah, membuat mie instan dan menggoreng telur.

"Kakak ga bisa ya?" Tanya Aluna dengan nada suara memelas. Membuat Elang langsung berkata secepat kilat.

"Bisa bisa. Abis makan gue buatin" kata Elang

"Ga mau" jawab Aluna membuat Elang mengangkat sebelah alis nya.

"Ya terus mau nya apa dede bayi?" Sahut Elang yang kini telapak tangan nya mengelus perut buncit Aluna.

"Mau nya besok loh yah" sahut Aluna menggunakan suara anak kecil. Membuat Elang dengan cepat menganggukkan kepala nya.

"Habisin makan nya. Langsung tidur. Gue mau ngegame, besok kan gue libur" kata Elang sebelum meninggal Aluna yang tengah sibuk dengan makanan yang ada di mulut nya.

Elang sudah berada di dalam kamar nya. Ia mengambil ponsel nya dan menelfon Fandi. Pria ini bisa di andalkan ketika ada masalah serius seperti ini

"Besok gue kasih tau bos" kata Fandi sebelum benar benar mematikan sambungan telefon tersebut.








AN: banyak kata untuk part ini.

Vote Komen Follow dan Share

NEXT 👉👉








AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang