Typo bertebaran 😪
Author POV
*****
"Aluna awas!!" Kata Elang dengan nada suara panik. Dan langsung berlari ke arah Aluna. Sedangkan Aluna hanya diam dan menatap Elang. Namun sedetik berikut nya, Aluna berteriak panik dan juga takut."Hutffff. Bisa ga sih ga usah ceroboh. Hampir kan lo ketimpa sama nih tempat baju sialan" oceh Elang ketika sudah bisa memeluk Aluna. Elang menahan tempat baju yang di gantung di mall agar tidak menimpa Aluna, namun menimpa nya. Sakit yang Elang rasakan, masih sakit yang Aluna rasakan. Betul tidak?.
"Maaf" kata Aluna lirih. Seperti menahan air mata
"Baju yang Lo pilih udah kan? Ayok pulang. Gue ga mau di sini. Cuman bisa buat lo bahaya doang" kata Elang yang langsung membenarkan posisi nya, dan manarik Aluna.
"Nih ATM gue. Gue tunggu di mobil" ujar Elang ketika mereka sudah berada di depan kasir. Aluna dengan cepat menggeleng kan kepala nya.
"Kenapa?"
"Aku ga tau cara make nya" ujar Aluna dengan polos nya. Membuat Elang terkekeh.
"Ya udah. Lo tunggu di situ. Gue yang bayar" sahut Elang, sambil menunjukkan tempat antrian. Elang yakin, tempat itu adalah tempat untuk ibu hamil.
****
"Na Lo kok ga bangunin gue sih. Gue telat nih. Lo sih" kata Elang yang langsung berlari menuju kamar mandi. Sedangkan Aluna binggung karena nama nya di sebut oleh Elang. Padahal gadis ini hendak membuka pintu kamar apartemen milik Elang.
"Na Na, gue ga sarapan ya, buku gue masukin ke dalam tas. Liat jadwal. Awas salah masukin buku, terus sepatu gue siapin. Gue gancingin baju dulu. Perasaan ribet amat dah gue" kata Elang. Pria ini dengan terburu-buru membuka pintu lemari di kamar nya dan mengambil seragam sekolah nya. Sedangkan Aluna sibuk menyiapkan yang di titih nya.
"Bawa bekal ya kak" kata Elang tiba tiba membuat Elang menatap horor ke arah nya.
"Ga ga. Gue berangkat" kata Elang yang langsung mengambil tas nya yang di pegang oleh Aluna dan mengangkut paska sepatu yang belum ia gunakan. Membuat Aluna geleng geleng kepala di buat nya. Ada ada saja Elang. Pagi pagi sudah bikin ribet sendiri.
Namun tidak lama berikut nya ponsel Aluna bergetar. Elang mengirim pesan untuk nya.
Kak Elang
Jangan lupa di minum susunya. Sarapan ya Na. Gue ga mau Lo sakit
Iya kak. Aluna nanti minum susu sama makan nya.
Jangan nanti sekarang. Gue berangkat.
Iya.
Aluna merapihkan tempat tidur nya, dan menuju dapur. Ia harus meminum susu yang di suruh oleh Elang dan sarapan pagi. Agar anak di kandungan nya tidak kenapa kenapa.
Padahal Aluna sudah membuatkan masakan kesukaan Elang. Ya itu nasi goreng dengan tempe di atas nya. Aluna tersenyum ketika mengingat tempo hari. Ya itu Elang memuji nya tentang masakan yang ia buat. Membuat rona merah di pipi nya.
Durtttt.....
Suara ponsel Aluna membuat lamunan Aluna membuyar. Membuat Aluna dengan cekatan mengambil ponsel nya. Nomor yang tidak di kenal? Siapa?.
"Hallo" ujar Aluna ketika sambungan tersebut sudah terhubung. Namun tidak ada jawaban. Membuat Aluna mengulangi nya lagi. Dan lagi lagi tidak ada jawaban. Aluna akan mematikan sambungan tersebut namun orang yang berada di seberang sana berkata.
"Hallo cantik. Nanti buka pintu apartemen Elang dong" kata orang misterius membuat Aluna menaiki sebelah alis nya.
"Cepetan!" Perintah nya tegas.
Aluna berjalan kedepan dan membuka pintu. Aluna terkejut karena ada sebuah kotak hitam. Yang bertuliskan untuk diri nya. Aluna mengambil nya. Namun saat ingin bertanya kepada sang penelpon misterius itu, sambungan telpon nya sudah terputus. Membuat Aluna menatap kotak tersebut.
Aluna membuka kotak itu. Saat di buka, kotak itu berisikan tikus mati dengan poto pernikahan nya dengan Elang yang berlumuran darah tikus itu. Aluna yakin, itu buatan Mutiara. Aluna yang jijik dan sekaligus tidak suka dengan darah langsung melempar asal kotak tersebut. Membuat bangkai tikus itu berserakan di depan apartemen Elang. Aluna tidak peduli jika Elang akan memarahinya. Yang Aluna tau adalah, ia takut dan juga jijik.
AN: tebakan Aluna bener gak?
Vote Komen Follow dan Share
(Pendek yah. Ya maaf:(
NEXT 👉👉
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluna
Teen Fiction*** Menikah di umur muda adalah mimpi buruk yang tidak pernah di mimpikan seorang gadis yang bernama Aluna. Tapi apa daya tuhan berkehendak lain. Aluna menikah di umurnya yang terbilang cukup muda. Tidak ada cinta, tidak ada kasih sayang. Bahkan men...