chapter 12

2.3K 100 10
                                    

Typo bertebaran 😪

Author POV

****
Cahaya matahari pagi sudah menyelinap masuk kedalam melalui celah celah apartemen milik Elang. Hari ini, hari Minggu. Jadi Elang bisa bangun lebih siang dari hari hari biasanya.

Aluna sedang menyapu di lantai bawah. Gadis ini sudah bangun sekitar pukul 05.25. walaupun Aluna tidak bersekolah, ia tetap bangun pagi pagi buta.

Lima belas menit berlalu, elang sudah kelaur dari kamarnya hanya menggunakan celana boxser pendek. Tanpa mengenakan baju. Membuat perut kotak kotaknya terpampang jelas di depan mata Aluna.

Aluna yang terkejut melihat Elang, langsung menutup matanya rapat rapat. Membuat Elang menaikkan sebelah alis nya. Binggung.

"Lo ngapa Na?" Tanya Elang

"Akak engga pake baju" kata Aluna yang masih menutup matanya dengan kedua tangan nya.

"Ya elah Na. Gue suami lo" kata Elang yang langsung berjalan ke arah dapur.

"Jadi gue bikinin nasi goreng kaga?" Tanya Elang setelah selesai meminum air putih. Aluna hanya menganggukkan kepala nya. Kedua telapak tangan nya sudah tidak di depan mukanya lagi.

Durtttt...

Suara ponsel Elang berbunyi. Membuat Elang berlari ke dalam kamar nya. Ternyata Fandi yang menelpon.

"Kalo belom tau siapa orang nya, jangan telpon gue. Gue mau masak" kata Elang dingin. Terdengar suara kekehan dari seberang sana. Yang membuat Elang mendengus kesal. Seperti, ia salah berkata.

"Santuy. Gue tau siapa orang nya" kata Fandi membuat raut wajah Elang berubah menjadi sangat serius.

"Siapa?"

"Oke. Gue jelasin dari awal aja. Gue sama Denis udah selesai ngintro Rara. Katanya, Rara sama sekali ga tau tentang masalah ini. Oke lah ya. Rara bukan tipe orang pembohong. Apa lagi sama gue. Nah gue tanya lah sama Mutiara, tapi ga masuk akal, kalo Mutiara yang ngalakuin itu, gue pastiin bukan dia. Soal nya, pas kejadian itu, dia lagi sama Denis di panggil sama kapsek" jelas Fandi membaut otak Elang berpikir dengan jelas.

"Kalo bukan mereka berdua, siapa?"

"Atau jangan jangan dia" kata kata Fandi mengusik pikiran Elang.

"Lo cari tau dulu" kata Elang yang langsung mematikan sambungan telpon itu.

****

Elang berjalan. Ia sudah mendapatkan Aluna yang tengah sibuk mengambil bahan untuk membuat nasi goreng. Membuat Elang tersenyum tipis.

"Niat banget mau bikin gue susah" kata Elang mengelus puncak kepala Aluna. Membuat Aluna tersenyum sangat manis. Jika siapa saja yang melihatnya, akan meleleh seperti es batu. Apa lagi kaum adam.

"Sambelnya di belender apa di ulek?" Tanya Elang ketika tangannya sibuk mengiris bawah merah.

"Di ulek. Kalo di belender ga enak" kata Aluna membuat Elang mengacungkan jempol kiri nya.

"Kak. Aluna kebelet pipis" kata Aluna yang langsung berlari ke kamar mandi. Membuat Elang tertawa. Bagaimana tidak. Melihat ekspresi wajah Aluna saja sudah membuat perut bergoyang.

Kini Elang sudah sibuk dengan sambal yang sudah di buat. Sedangkan Aluna hanya melihat Elang.

Elang berkata, jangan ganggu dia sampai ia selesai memasak.

"Na, kalo minyak nya dah panas sambel nya di masukin kan?" Tanya Elang yang mengambil penggorengan dan menuangkan tiga sendok makan minyak goreng.

"Iya. Abis itu telur nya masukin" kata Aluna merapihkan meja makan.

"Oke Unda" kata Elang membuat raut wajah Aluna berubah menjadi merah padam.

Elang pun memasukkan telur nya. Tidak lama berikut, Elang menuangkan nasi dan kecap. Setelah matang, Elang menyajikan di piring dan menghiasnya. Sama seperti ketika kita membeli di restoran.

Nasi yang di susun dengan rapi, lalu daun seledri yang di taruh di atas nya dan tidak lupa tomat yang sudah Aluna buat sekian rupa agar menjadi bunga.

"Nih Nda. Udah selesai Ayah masak nya. Silahkan di coba" kata Elang yang menaruh satu porsi nasi goreng di depan Aluna dan duduk di depan Aluna. Membuat mata lucu Aluna berbinar.

"Ihh.... Kakak ini" kata Aluna malu malu. Tapi tangan nya sudah mengambil sesuap nasi goreng itu.

"Nanti sore, gue kek nya mau pergi sama temen temen gue. Nanti mama gue suruh ke sini" ujar Elang. Namun mata nya tidak berpaling ke arah lain. Hanya tertuju pada Aluna.

Tidak pernah terlintas di pikiran Elang untuk mendapatkan masa depan sebaik ini. Bahkan, saat gadis itu pergi meninggalkan nya saja, Elang merasa, diri nya tidak baik untuk siapa siapa. Jangankan untuk wanita lain. Untuk ibu nya saja Elang merasa bahwa diri nya gagal menjadi pria yang hebat. Walaupun kedua orang tua nya sudah berusaha untuk menyemati nya. Elang masih saja tidak pernah berubah. Sampai pada akhirnya, ia tidak sengaja merusak gadis yang tengah makan di depan nya ini. Makan yang ia buat.

"Ga usah deh kak. Aku bisa ko sendirian" kata Aluna mencoba untuk menolak nya.

"Ga.... kalo gitu, gue ga jadi pergi" kata Elang barusan membuat Aluna langsung menganggukan kepala nya. Tawa Elang pun terdengar lirih di telinga Aluna.

"Ya udah habisin!"

****

"Gue ga percaya" kata Elang membuat Denis dan Fandi mendengus kesal.

Sekarang di ruangan berwarna pink ini hanya ada tiga manusia. Elang, Denis dan Fandi. Ruang ini adalah markas bagi mereka. Kenapa warna berwarna pink? Karena itu permintaan Rara. Sedangkan Fandi adalah bucin nya Rara.

Dan ruangan ini ada di rumah Fandi. Ya jadi mau tidak mau mereka harus mengikuti permintaan Rara. Elang sudah berada di sini sekita tiga jam yang lalu. Masalah Aluna? Ada mama Elang yang menemaninya. Membuat Elang takut jika kejadian kemarin  terjadi lagi.

"Gue ngeliat dia di mall bodoh" ketus Denis kesal

Seketika Elang membungkamkan mulut nya. Apakah benar yang di katakan oleh sahabat nya? Tapi apa kah gadis itu kembali lagi. Sedangkan Elang sudah merasa nyaman dengan Aluna. Elang tidak mau membuat luka untuk kedua kali nya di hati Aluna. Bagaimana ini?.

"Selidiki terus" kata Elang dan langsung merebahkan badannya dia tas kasur. Membuat Fandi langsung mengambil ponsel nya. Sedangkan Denis lebih fokus pada game free fire nya.





TBC

AN: gadis itu siapa?

Makasih buat yang udah mau bantu emak buat promosiin cerita emak.

Jangan lupa buat mampir ke cerita emak yang judul nya TASKA dan BROKEN HEART.

VOTE KOMEN FOLLOW DAN SHARE kesemua temen kalian biar ikut baper dan sedih.

Konflik nya makin ke sini makin berat buat Aluna. Apakah gadis kecil itu bisa melewati nya?

Kepo??? Skuy komen Next buat emak terus lanjut. 150 reader emak update:)

Makasih:) 😘❤️🏁

AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang