Typo bertebaran 😪
Elang VOP
Pagi ini gue mau berangkat ke sekolah. Gue gak akan kena DO. Yang punya sekolah ini aja keluarga gue. Tapi gue kasihan sama Aluna. Sumpah gue ngerasa bersalah bangat sama nih cewe. Gue gak tau harus buat apa lagi. Gue menyesal udah ngelakuin itu sama dia. Kenapa dari sekian banyak nya cewek di muka bumi ini, gue malah pingin banget masuk ke rumah nya. Dan entah dorongan dari mana, gue NGERUSAK cewek polos kaya Aluna.
Sekarang gue udah di jalan. Gue nebeng sama Fandi. Gue males banget bawa mobil sendiri. Aluna udah gue suruh baik baik di apartemen gue. Sampe gue pulang sekolah.
Dua puluh menit berlalu, dan gue udah ada di kantin. Gue gak sarapan di kantin karena Aluna udah bikinin gue nasi goreng. Demi apa pun, masakan yang Aluna buat itu bisa bikin gue kenyang tapi ngerasa belom kenyang.
"Abis anak Lo lahir. Lo cerai kan sama cupu?" Tanya Mutiara membuat gue menoleh ke arah nya sebentar dan mengalihkan pandangannya gue ke benda pipih yang sekarang gue pegang.
"Gak" jawab gue ketus. Entah kenapa nih mulut ngomong nya kaya gini. Pusing gue.
"Lo udah suka sama cupu?" Rara ikut andil berbicara sekarang. Dan di tambah lagi Fandi "kalo gue sih dukung Lo Lang. Bayangkan aja. Istri Lo tuh cantik, rajin, dan. Baik hati"
"Lo kalo mau muji si cupu gue pergi" sahut Mutiara sinis.
"Lah emang kenyataan goblok" sahut Denis
"Oke gue pergi" kata Mutiara yang langsung meninggalin gue sama temen temen gue. Gue sedikit binggung sama sikap Mutiara sekarang. Nih bocah kenapa sih?.
"Gue saranin. Lo jaga Aluna baik baik. Noh emak lampir suka sama lo" kata Rara membuat gue mandang datar ke arah nya.
"Dia suka sama Lo udah dari lama goblok. Lo ga tau?" Tanya Fandi membuat gue menggeleng kan kepala.
"Goblok amat. Intinya jagain Aluna" kata Denis. Gue masih gak percaya. Sahabat dari kecil gue suka sama gue. Gue aja gak suka sama dia. Jangankan suka. Tertarik aja kagak. Tapi gue sedikit takut saat Rara bilang kalo bocah itu suka sama gue. Aluna? Gue harus jaga dia. Terlebih lagi anak nya. Itu darah daging gue.
****
Author POV
Aluna baru saja selesai membereskan apartemen milik Elang. Sekarang apartemen ini kelihatan lebih bersih dan nyaman untuk di tinggali oleh manusia. Sekarang sudah mulai sore. Dan Elang sudah menelfon nya. Kata nya sebentar lagi ia akan sampai apartemen.
Ketika bel apartemen Elang berbunyi, Aluna kira Elang yang pulang sekolah. Ternyata Yuli. Mertua nya dan sekaligus ibu dari suami nya sekarang.
"Mama" sapa Aluna lirih dan mengajak Yuli untuk masuk kedalam apartemen milik Elang.
"Gimana kamu sehat? Elang dingin gak sama kamu?" Tanya Yuli ketika sudah duduk di sofa bersama Aluna. Dengan cepat Aluna menggelengkan kepalanya.
"Susu nya udah di minum?" Tanya Yuli lagi.
"Udah Ma" jawab Aluna pelan.
"Mama mau nanya sama kamu" kata Yuli membuat Aluna menajamkan pendengarannya.
"Kamu sama Elang itu udah lama pacaran?" Tanya Yuli membuat Aluna menggelengkan kepala nya.
"Lah terus kok kamu?" Tanya Yuli terpotong. Takut menantu nya sakit hati. Apa lagi ibu hamil.
"Aluna sama Elang it-" belum sempat Aluna menyelesaikan perkataan nya, bel apartemen milik Elang sudah berbunyi. Dan kali ini, Aluna yakin bahwa Elang sudah pulang sekolah. Akhir nya ada penolong juga.
"Mama ngapain datang ke sini?" Tanya Elang kita sudah masuk ke dalam apartemen nya. Yuli mendengus mendengar perkataan anak nya barusan. Kenapa sih ia melahirkan anak yang sangat menyebalkan ini?.
"Mau liat menantu mama" jawab Yuli yang tidak lain, siapa pun jika mendengar suara nya akan emosi.
"Aluna gak sakit. Ga perlu di liatin" sahut Elang yang langsung masuk kedalam kamar nya. Membuat Yuli mendengus untuk kedua kali nya.
"Dan satu lagi. Ini apartemen milik mama" jawab Yuli sedikit berteriak agar anak lelaki nya ini bisa mendengar kan ucapan barusan.
"Dih. Ini apartemen udah jadi hak milik Elang yah. Mama kalo mau minta aja sana sama papa" jawab Elang ketika sudah keluar dari kamar. Dan sudah mengganti baju nya. Baju yang ia pakai sekarang adalah kaos berwarna abu abu berlengan pendek dan celana pendek berwarna hitam. Celana semalam yang Elang pakai.
"Ihhh. Ini apartemen punya mama tau" sahut Yuli tidak mau kalah.
"Serah mama. Dari pada ngoceh gak jelas. Mending masakin Elang sama Aluna makan. Laper" kata Elang menyuruh Yuli seenak jidat nya saja.
"Untung sayang. Mama ke dapur dulu ya Na" kata Mama mengelus puncak kepala Aluna. Aluna hanya menganggukkan kepala nya.
Walau pun Elang keras kepala, dingin dan menyebalkan. Ia masih mempunyai keluarga yang harmonis. Sedangkan Aluna? Sedikit saja mendapatkan kasih sayang dari orang tua nya sangat susah.
"Kedip" kata Elang yang membuta Aluna langsung mengedipkan kedua mata nya. Elang tertawa karena melihat Aluna dengan refleks nya mengedipkan mata nya.
"Kata nya kedip" ujar Aluna polos. Ia binggung kenapa Elang tertawa melihat diri nya yang mengedipkan kedua mata?
"Lo lucu anjirrrrr" kata Elang yang menyenderkan kepalanya di pundak Aluna. Aluna terkejut? Jelas. Ia sangat terkejut dengan gerakan tiba tiba ini.
"Na gue minta sama Lo. Apa pun yang terjadi Lo gak boleh ninggalin gue" kata Elang lirih namun masih bisa di dengar oleh Aluna.
"Kenapa?" Tanya Aluna polos nya
"Ga tau. Intinya. Lo harus ada di samping gue" kata Elang.
Elang nyaman ketika bersandar di pundak Aluna. Aroma parfum Aluna membuat diri nya bisa tercandu. Aluna hanya diam. Ia menahan napas nya. Bagai mana bisa bernapas ketika orang yang paling sangat senang membully nya berkata seperti ini kepada nya. Dan sekarang langsung. Dengan gerak tubuh yang mendadak.
"Ga usah nahan napas napa" kata Elang yang membuat Aluna langsung menghirup udara di sekitar nya. Lagi lagi Elang membuat nya melakukan sesuatu dengan refleks.
"Gue bilang jangan tiba tiba ngelakuin sesuatu masih aja"
"Maaf"
"Maaf mulu perasaan. Gue cipok entar Lo" kata Elang enteng. Membuat Aluna bertanya kepada nya.
"Cipok apa?" Tanya Aluna dengan polos nya.
"Kepo. Masih kecil kepoan" kata Elang yang sudah berdiri di depan Aluna.
"Gue ke kamar. Nanti kalo Mama udah selesai masak Lo panggil gue" kata Elang
"Iya" jawab Aluna. Dan langsung menyusul Yuli yang sedang asik memasak di dapur. Aluna binggung dengan ucapan Elang barusan. Sangat binggung malahan.
AN: Elang yang polos apa Aluna sih?
Vote Komen Follow dan Share kesemua temen kalian biar ikut ngerasain masakan mama Yuli:))
NEXT 👉👉👉
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluna
Подростковая литература*** Menikah di umur muda adalah mimpi buruk yang tidak pernah di mimpikan seorang gadis yang bernama Aluna. Tapi apa daya tuhan berkehendak lain. Aluna menikah di umurnya yang terbilang cukup muda. Tidak ada cinta, tidak ada kasih sayang. Bahkan men...