chapter 15

2K 87 33
                                    

***

Hari ini, Elang sengaja pulang lebih awal. Ia sama sekali tidak mau ikut dengan para sahabat nya bermain ke salah satu Villa milik keluarga Denis. Ia sudah memiliki janji dengan Aluna. Karena hari ini ia akan ikut untuk mencek kandungan Aluna.

Aluna sudah ia suruh untuk bersiap sekitar dua puluh menit yang lalu. Elang pun sudah sampai di Apartemen nya. Ia pun segera masuk kedalam. Dan mendapatkan Aluna yang sedang duduk menunggu nya.

"Yok jalan" ajak Elang yang baru saja sampai.

"Kakak ganti baju dulu" pinta Aluna.

"Engga usah lah. Keburu sore entar"

"Kakak ga malu apa, masih SMA udah nganterin ibu hamil buat cek kandungan?" Tanya Aluna

"Ngapain malu, malu itu kalo gue nganterin istri orang buat cek kandungan" sahut Elang yang membuat Aluna terperanga kaget.

"Ya udah ga jadi aku cek nya kalo kakak ga mau ganti baju" ancam Aluna yang membuat dahi Elang berkerut.

"Sejak kapan lo jadi tukang ancem orang?" Tanya Elang dengan datar nya. Membuat bulu kuduk Aluna dengan cepat langsung berdiri. Sepertinya ia salah berucap

"Maap kak" jawab Aluna takut

"Ya elah gue becanda. Muka lo ga usah gitu" ucap Elang dengan tawa yang menggelegar. Sedangkan tangannya sibuk mencubit kedua pipi Aluna.

"Kalo gitu gue salin dulu" ucap Elang. Sebelum meninggalkan Aluna sendirian di bawah, Elang mendaratkan satu kecupan di pipi kanan Aluna. Sedangkan yang di kecup hanya diam mematung. Tidak di rasa, pipi Aluna telah memerah seperti kepiting rebus.

***

"Seperti nya, ibu dan bapak akan memiliki anak dua sekaligus" ucap dokter itu setelah memeriksa perut Aluna.

"Apa dok? Anak saya kembar?" Tanya Elang yang sudah membeku di tempat.

"Iya. Dengan jenis kelamin yang berbeda" ucap dokter itu dengan senyuman yang penuh arti "tapi pak, ada kabar buruk" lanjut dokter. Membuat Elang dan juga Aluna langsung merubah raut wajah nya.

"Apa itu dok?" Tanya Elang.

"Kemungkinan besar, istri bapak akan mengalami prematur. Dan kemungkinan besar tiga atau empat bulan lagi istri bapak akan melahirkan. Namun, itu hanya saja asumsi saya. Sebaiknya, bapak memberikan asupan makanan yang bergizi dan juga, ibu. Harus sering sering melakukan olahraga. Agar perkembangan janin ibu bagus"

"Tidak perlu menyuruh ku untuk memberi makanan yang sehat. Dia akan rutin melakukan perintah mu dok" ucap Elang.

Dokter hanya mengangguk-angguk kepala nya sebagai jawaban. Setelah selesai dengan dokter tadi, Elang langsung mengajak Aluna kesebuah minimarket di dekat rumah sakit ini, ia harus membeli sayur mayur agar istri dan anak nya sehat. Aluna hanya menganggukan kepala nya. Saat di tanya tentang sayuran yang ia sukai, Aluna sering menganggukan kepala nya dan menggeleng sebagai jawaban nya.

Yang ada di benak Aluna adalah. Anak nya kembar. Pasti sulit untuk melahirkan dengan tubuh yang sekecil ini. Itu pasti sakit. Aluna saja tidak bisa membayangkan jika melahirkan satu anak. Dan ini dua anak sekaligus, apakah ia akan mati? Tidak. Aluna tidak boleh berpikir seperti itu. Ada Elang dan kedua anak kembar nya.

Akhir nya mereka pun sampai di apartemen. Elang merebahkan tubuh nya di atas kasur. Sedangkan Aluna sibuk memasukan sayur sayuran yang Elang beli kedalam kulkas. Aluna geleng geleng kepala. Ada saja kelakukan aneh suami nya, membeli semua sayuran yang ada di minimarket.

"Naa...." suara berat itu memanggil Aluna. Membuat gadis itu menatap horor keatas

"Apa kaaak?"

"Buruan. Lo ngapain si di bawah. Sini naek!"

AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang