XXXV

26 0 0
                                    

XXXV

Semua orang di base camp seperti hanyut dalam kebahagiaan. Aura kesenangan menyebar kemana-mana. Bercampur dengan syukur, yang diucapkan mulut banyak orang.
Ada juga beberapa orang yang bersalaman. Bahkan berpelukan. Seperti melupakan mereka sebelumnya sempat berdebat, sampai seperti orang yang mau baku hantam.
Senyum menebar di wajah semua orang. Bahkan orang tua korban yang juga sudah datang, sempat mengeluarkan air mata. Mungkin karena terharu pada solidaritas yang dimunculkan para pendaki dan kabar keselamatan anak-anak mereka.
Baru saja Basith turun di anak tangga terakhir, seseorang ingin menyalaminya. Dengan tersenyum ia menggenggam erat-erat tangan Basith. Kemudian menggumamkan kata-kata kurang jelas.
Basith segera meninggalkan orang tersebut. Kemudian matanya mencari keberadaan Didi. Yang dicarinya ternyata sedang berdiri sambil minum, di pojok ruangan. Wajahnya agak bingung, namun sama senangnya seperti orang lain.
"Bagaimana dengan tim Cisarua?", suara Basith datang bersamaan dengan geledek yang masih menyambar.
"Sebentar pasti akan diberitahu. Terakhir mereka masih mencari di Cisarua. Turun ke bawah", urai Didi.
"Bagaimana ceritanya, tim Pasir Arca bisa menemukan dua orang korban itu?", tanya Basith lagi.
"Belum terlalu jelas. Detailnya baru akan disampaikan setelah mereka sampai di base camp nanti. Intinya mereka menemukan korban di Cisukabirus. Dan kedua orang yang mereka temukan itu, positif, Ando dan Ciblek", urai Didi. Matanya seperti tak percaya, namun semua memang terjadi.
"Dan sekarang mereka sedang menuju kesini?", tanya Basith memastikan.
"Begitulah", Didi menjawab sambil mengangkat gelas, karena ada seseorang yang mengajaknya bersulang.
Demi penghargaan terhadap teman-temannya yang berada di Cisarua, Basith yang kemudian mengontak mereka. Mengabarkan telah ditemukannya dua korban yang tersesat, di Pasir Arca.
Hujan tampaknya mulai usai, saat Basith bisa menghubungi Riko melalui HT. Seperti kejadian sebelumnya, tim Cisarua juga terpaksa turun lebih cepat karena hujan besar. Banyak daerah menuju lembahan yang mereka lewatkan. Dan sekarang mereka sedang berteduh di pos penjaga air.
"Segera bersiap turun, kalau sudah reda. Ada mobil yang sedang meluncur kesana untuk menjemput kalian. Ganti", ucap Basith di HT.
"Diterima. Segera meluncur bila sudah siap. Tolong siapkan nasi padang untuk makan malam. Ganti", pinta Riko.
"Bisa dibeli sendiri saat menuju kesini. Ganti. Sedang sibuk semua disini. Over", alasan Basith.
"Sial. Resiko tim gagal. Ha..ha..ha.. Ganti", balas Riko menyindir.
"Semua dapat bagian yang adil. Ditunggu segera disini. Ganti".
"Siap meluncur. Dapat salam dari Diana nih. Ganti", balas Riko meledek.
Hubungan segera terputus. Basith tak ingin ledekan itu membuat hubungannya dengan Didi menegang. Hanya karena ia tak sengaja, mendengar canda tak jelas itu.

Novel ini telah diterbitkan di google playbooks dalam bentuk ebook. Bagi yang berminat membeli dapat menggunakan alamat situs dibawah ini:

https://play.google.com/store/books/details?id=Tju2DwAAQBAJ

com/store/books/details?id=Tju2DwAAQBAJ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SesatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang