XLV

19 0 0
                                    

XLV

Basith mengenal jalur itu hampir diluar kepala. Jalur pendakian setelah pertemuan Cisarua dan Pasir Pangrango, menuju puncak gunung Pangrango.
Jalur itu akan diawali dengan pepohonan rendah, bekas daerah ketinggian. Pepohonan berbatang keras, dengan daun-daun berwarna merah dipucuk-pucuknya.
Pepohonan berpucuk merah itu, akan terus memenuhi jalur sampai ke titik pertemuan dengan jalur Citeko. Jalannya cenderung datar dengan pemandangan luas dibagian kanan.
Tepat sebelum pertemuan jalur Citeko, akan ada dua bidang tanah datar. Masing-masing cukup untuk mendirikan dua sampai tiga tenda.
Dua bidang tanah datar itu sangat disukai pendaki, sebagai tempat beristirahat. Karena dari tempat itu, bisa memantau daerah sekitarnya dengan leluasa. Termasuk punggungan besar Situ Gunung dibagian utara, dan punggungan-punggungan kukuh yang mengarah ke puncak Pangrango.
Dari tempat itu, keahlian bernavigasi dapat teruji. Memahami bentukan alam, yang disepadankan dengan gambar peta topografi.
Akan terlihat punggungan besar Situ Gunung dan Pasir Pangrango sama besarnya. Membentang bagai benteng alam dari tenggara ke barat laut. Kedua punggungam besar itu dipisahkan oleh lembah Ciheulang. Lembah dalam yang berkesan kelam.
"Secara keseluruhan bentangan alam ini mirip alat kelamin wanita. Dengan ujung bagian atasnya, berada di titik puncak Pangrango", ucap Basith mengungkapkan isi kepalanya kepada Diana.
Perempuan berambut ekor kuda itu, hanya menanggapi dengan senyum. Ia tahu ada makna tersembunyi didalamnya. Seperti itu juga ia mengenal Basith. Tak pernah blak-blakan dalam mengungkapkan sesuatu. Selalu dengan perumpamaan-perumpamaan, yang mengarah pada tujuan-tujuan utamanya.
Namun Diana mengerti, ia tak ingin menanggapi maksud Basith dengan vulgar. Semua harus tetap terkendali, menurutnya. Tak pernah Diana ingin masuk dalam pengaruh Basith. Sebab ia tahu, Basith memiliki sifat angin badai didalam jiwanya. Siapa saja yang masuk ke dalam, maka bersiap saja terombang-ambing bersamanya.
Karena alasan itu juga, Diana tak memilih Basith sebagai pasangan hidupnya. Diana tahu orang-orang berpikir mereka merupakan pasangan serasi. Memiliki banyak kesamaan sifat dan minat. Yang kemudian dianggap banyak orang sebagai dasar sebuah hubungan serius, antara lelaki dan perempuan.
Namun Diana berpikir lain. Sebuah pasangan tak seharusnya sama, satu sama lain. Pasangan itu seharusnya berbeda. Karena dengan cara itu mereka akan saling mengisi. Yang satu menutupi kekurangan yang lain. Sehingga pasangan itu bisa bahu membahu, dalam mengatasi berbagai persoalan hidup mereka.
Oleh sebab itu juga, Diana lebih memilih Didi. Seorang yang sangat jauh berbeda dengan dirinya. Namun sangat mengerti, apa yang menjadi pemikiran Diana.
Didi seorang yang kalem, dan lebih memainkan perasaan. Berbeda dengan Basith, Didi hanya sekedar senang sesekali saja mendaki gunung. Didi menganggap mendaki gunung, hanya sekedar sarana rekreasi otak saja. Tak lebih daripada itu.
Didi juga lebih senang berada di rumah, ketimbang berpergian. Senang memasak, dan mengurus pekerjaan kantoran. Serta lebih memilih kota besar sebagai basis kehidupannya.
"Jadi sekarang kita kemana? Mengecek jalur Citeko, atau terus menuju puncak", tanya Diana.
Basith yang sedang memperhatikan peta, jadi celingukan sendiri. Kemudian melipat peta dan mulai mengangkat ransel. Garis hitam disekitar mata Basith tampak mulai pudar. Kini garis itu malah membentuk bercak hitam besar, dengan bagian bawah yang turun seperti banjir tetesan air mata.
Melihat mata itu, Diana merasakan ada kesedihan mendalam didasarnya. Kesedihan yang tak pernah ia mengerti. Dan ia berharap, semoga kesedihan itu bukan berasal dari dirinya.
"Sebentar kita ke depan. Mengecek jalur Citeko. Setelah itu kita lihat saja nanti", keputusan Basith.
Disempatkan melihat jam dulu sebelum bergerak. Sebentar lagi Yusuf dan Riko pasti menemukan mayat itu, pikir Basith. Setelah itu ia bisa mengarahkan mereka semua menuju Citeko, pikir Basith senang.

Novel ini telah diterbitkan di google playbooks dalam bentuk ebook. Bagi yang berminat membeli dapat menggunakan alamat situs dibawah ini:

https://play.google.com/store/books/details?id=Tju2DwAAQBAJ

com/store/books/details?id=Tju2DwAAQBAJ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SesatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang