15. Keberhasilan 100%

90.9K 8.7K 125
                                    

Sketch book itu sudah hampir penuh dengan satu wajah yang begitu disukai oleh pemiliknya. Sekarang pun, pensilnya sedang menggoreskan garis-garis membentuk gambar seorang wanita yang terngah tersenyum manis.

Alan tak pernah bosan memperhatikan sambil mengabadikan wajahnya di sketch book miliknya. Entah sudah ada berapa sketch book yang ia habiskan, Alan tidak menghitungnya, yang jelas tumpukkan sketch book itu tersimpan aman bersamanya. Bahkan beberapa gambarnya ia pajang di dinding.

Sejak kelas dua SMP tepatnya Alan mengagumi wanita itu. Padahal pertemuan mereka hanyalah ketidak sengajaan. Kala itu, wanita yang kini duduk jauh di depannya masih mengenakan seragam merah putih. Di pertemuan pertama itu, Alan sedang bersembunyi di sebuah gang karena lari dari body guard nya di jam pulang sekolah dan berujung sial karena dikejar para kakak kelas yang memalakinya.

Siapa sangka di tengah kesempitan, alias di tengah kepungan mereka muncul seorang gadis berseragam SD yang menjadi tameng bagi dirinya. Saat itu, gadis itu lebih tinggi dari dirinya, karena memang laki-laki lebih lambat mengalami masa pubertas. Awalnya, semua orang di sana meremehkan kehadirannya. Alan juga meremehkannya. Mau apa wanita dengan tiga laki-laki yang lebih kuat darinya.

Namun, saat satu orang dari laki-laki itu mencoba untuk berlaku kasar, dengan gerakan kilat gadis itu menepisnya, menarik tangannya dan membantingnya. Semua orang terpengarah, bahkan Alan juga kesulitan menutup rapat mulutnya. Setelahnya mereka bertiga lari meninggalkan keduanya. Dan bagaikan pahlawan di film-film, gadis itu berputar menghadapnya yang terduduk di tanah.

“Kakak gak papa?” tanyanya sambil berjongkok di hadapan Alan.

Bola mata dibalik frame kaca itu mengerjap beberapa kali. Lalu Alan memberikan anggukkan kepala.

Alan pada masa itu hanyalah anak cupu tak berdaya. Ia tak bisa berbuat apa-apa karena setiap ke mana pun dia pergi selalu ada yang menjaganya. Ia belum belajar bela diri, karena ayahnya tak memperbolehkan dengan alasan hal itu melelahkan. Alan memang selalu dimanja, semua yang ia inginkan bisa ia dapatkan kecuali kebebasan. Setidaknya Alan masih bisa bersyukur karena ia disekolahkan seperti anak-anak normal lainnya. Hanya saja, para pengawal yang mengikutinya membuat Alan kesulitan mendapat seorang teman.

Siang ini, di kantin sekolah. Alan yang masih duduk di bangku SMA masih betah memandangi adik kelasnya yang duduk begitu jauh darinya. Tak ada yang menghiraukan kehadiran Alan. Lagipula Alan juga tak suka menjadi sorotan. Yang ia suka adalah memperhatikan gadis bernama Ashwa. Pahlawan yang tanpa pamrih pernah menolongnya.

Alan yakin takdir yang mempertemukan mereka, takdir yang menggariskan setiap kejadian di mana selalu ada Ashwa bersamanya. Saat penerimaan murid baru di Sekolah Menengah Pertamanya, ternyata Ashwa turut menjadi seorang siswi di sekolahnya, begitu juga di Sekolah Menengah Atas. Jadi sudah jelas kalau takdir menginginkan mereka untuk terus dipertemukan.

Tapi setelah lulus SMA, Alan harus rela pergi jauh dari wanita yang bertahun-tahun ia perhatikan dalam diam. Alan harus melanjutkan sekolahnya di negara lain, jauh dari Ashwa. Jauh dari wanita yang bahkan tidak tahu bahwa ia ada di dunia padahal Alan selalu menjaganya dan selalu membantunya dalam setiap kesempatan yang Ashwa tidak sadari.

Namun suatu hari semua pasti akan terungkap. Alan pernah dilindungi oleh Ashwa. Dan Alan pun membalasnya dengan seribu perlindungan yang tidak Ashwa ketahui. Setiap bantuan yang Ashwa dapat dalam hidupnya, selalu ada campur tangan Alan di dalamnya. Bahkan saat membeli restoran yang menjadi sumber penghasilannya sekarang pun, Alan ikut andil tanpa Ashwa ketahui.

Dan sampai sekarang, Alan tidak pernah jauh-jauh dari hidup Ashwa. Bahkan, sekarang dia tidak hanya memandanginya dari jauh saja. Alan tahu Ashwa-nya sudah berubah. Wanita yang pernah membanting seorang lelaki untuk melindunginya itu kini terlihat lebih anggun, lebih cantik, dan semakin membuatnya jatuh cinta.

Mengejar Cinta Ashwa [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang