Bonus Chapter 5

338 32 25
                                    

WARNING!
Episode ini mengandung kata-kata kasar, kekerasan dan seksual, saya harap para pembaca bijak dan tidak meniru apa yang tertulis disini. Semua di buku ini adalah fiksi. Happy reading!




"Hngg.."

  Jisoo mengerjapkan matanya berulang kali. Kepalanya terasa berputar serta tubuhnya lemas. Ah.. Dimana dia sekarang? Jisoo tidak tau. Lalu tak lama, datang orang bertubuh kekar itu dengan topengnya yang bergambar-

  Ah, topeng yang sama dengan dikejadian 5 tahun lalu. Orang dengan aura menyeramkan.

"Lama tidak bertemu sayang..."

  Itulah 1 hal yang dia tulis di kertas. Tubuh Jisoo bergetar. Ia takut, sangat takut. Jisoo tak apa jika harus mendapatkan luka dan lecet, tapi yang ia takutkan adalah kehidupan yang ada didalam perutnya. Kehidupan yang lemah disana. Jisoo takut terjadi sesuatu yang tak di inginkan untuk bayi yang ia sayangi itu.

"S-siapa kamu?!" Jisoo memberanikan diri untuk bicara. Orang itu tampak menulis sesuatu disana.

"Aku... Orang yang mencintaimu 5 tahun yang lalu.
Orang yang dipukuli habis-habisan oleh suami brengsekmu saat ini"

  Benar dugaan Jisoo soal orang bertopeng itu. Mau apa lagi dia sekarang? Apa masih kurang puas menyiksa Jisoo 5 tahun lalu? Apa yang merasuki orang ini? Emosi? Cinta? Atau hanya pelampiasan?

  Orang itu nampak mendekati tubuh Jisoo. Ia membuka ikatan kaki Jisoo serta tangannya. Jisoo sudah mengumpulkan tenaga untuk menendang orang itu. Tapi takdir tak berpihak ke dirinya kali ini. Kaki Jisoo sudah lemas disana, mungkin kakinya dibius oleh orang ini. Tangan Jisoo juga sudah dicengkram dengan kuat oleh orang itu. Jisoo tak dapat bergerak, tubuhnya seperti dikunci.

  Tangis Jisoo semakin kencang saat dirinya digendong entah kemana. Orang itu membuka pintu yang ada disana. Ruangan itu.. menyeramkan. Disana terdapat sebuah ranjang serta meja yang ditaruh berbagai macam senjata tajam. Mulai dari yang kecil hingga yang besar. Orang itu membaringkan Jisoo ke ranjang. Jisoo berusaha memberontak, tapi orang itu menggenggam sebuah pisau.

"Sekali lagi kamu bergerak, aku ga segan-segan untuk menggores badan kamu Ji..." Suara berat yang dimiliki orang itu membuat bulu Jisoo berdiri. Jisoo seketika menjadi diam dan membeku. Jisoo menangis dalam diam disana. Orang itu meletakkan pisaunya tak jauh dari jangkauan nya, lalu tangan nya mulai membuka satu persatu kancing baju Jisoo.

  Jisoo ingin melawan, Jisoo tak takut jika tubuhnya harus bercucuran darah. Otaknya hanya memikirkan keselamatan bayinya. Jisoo merapalkan doa sekaligus meminta maaf kepada anaknya karena menjadi ibu yang buruk. Ibu yang tak dapat menjaga anaknya dengan baik. Tak lama, baju Jisoo telah terbuka sepenuhnya, hanya menyisakan pakaian dalam. Orang itu membuka sedikit topengnya hingga batas hidung. Lalu ia mencium Jisoo dengan lembut. Jisoo menutup bibirnya rapat-rapat.

  Ia teringat suaminya dirumah. Hanya Bobby lah yang boleh menyentuh dan memberikan ciuman untuk dirinya. Masih dengan pertahanannya, Jisoo menutup rapat mulutnya. Orang itu jadi kesal, akhirnya ia menggigit  kulit yang ada didekat bibir Jisoo sedikit keras. Jisoo kaget dan akhirnya membuka mulutnya.

[✔] Difference WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang