Chapter 22

281 34 5
                                    

  "Somebody... Help me..."

Jisoo terus mencoba untuk memotong tali itu tapi masih saja belum putus.

"Ayolah... Sedikit lagi please.." Jisoo memohon. Tapi takdir tak berpihak kepadanya.

Orang dengan topeng itu datang dan membawa kotak P3K.

"Ah sial sial sial..." batin Jisoo. Orang dengan topeng itu berlari ke arah Jisoo. Penampilan Jisoo udah acak-acakan sekali. Mulai dari tangan dan kaki yang lecet kena pecahan piring, wajah Jisoo yang udah kusam serta baju yang sudah terkena bermacam-macam bercak noda.

Orang bertopeng itupun mengepalkan tangannya, terlihat kesal sepertinya. Lalu dia membuka kotak P3K nya dan mengobati Jisoo dengan cara yang kasar.

Orang itu menekan luka di tubuh Jisoo dengan kapas yang dibubuhi obat dengan kuat. Gadis itupun merintih kecil. Orang bertopeng itu sadar Jisoo kesakitan, dia pun memelankan kegiatannya dan akhirnya selesai. Tangan orang bertopeng itupun naik sampai ke puncak kepala Jisoo lalu mengelus kecil kepala Jisoo.

Jantung Jisoo berdetak dengan cepat, dia takut. Takut sekali. Jisoo pun memejamkan matanya untuk menetralisir ketakukannya. Lalu perhalan menjauhkan kepala nya dari elusan orang itu.

Orang itupun meraih kamera yang ada di dekatnya lalu memotret Jisoo. Ngambil fotonya bukan cuma 1 atau 2, ini sudah berkali-kali. Mulai dari kepala hingga ujung kaki. Semua di potret.

"L-lo m-mau ngapain dengan foto g-gue?!" ucap Jisoo takut. Ah bodohnya, dia pasti ga mungkin jawab. Orang itupun diam sejenak lalu mengambil secarik kertas dan pena yang entah darimana. Dia pun menulis sesuatu disana lalu menyodorkan nya ke Jisoo.

"Aku suka kamu. Aku cinta kamu."

Jisoo merinding. Ini namanya bukan suka tapi terobsesi. Jisoo pun memberanikan diri untuk bicara dengan orang itu.

"K-kalo lo cinta sa-sama gue, lepasin gue! Ini sakit," ucap Jisoo. Orang itu diam lagi, lalu menggeleng.

"Kalo aku lepasin kamu. Aku ga bakal punya kesempatan lagi"

Pikiran Jisoo melayang, bertanya tanya kemana Jooe dan Nancy sekarang ini? Kenapa dia bisa disini bersama orang aneh ini? Apa mereka menjual Jisoo ke orang ini?

Menggeleng pelan, Jisoo menepis pikiran negatifnya. Lalu dia memilih diam begitu pula dengan orang itu.

***

Jisoo membuka matanya, entah ini pukul berapa dan berapa lama dia tertidur. Jisoo menggerakkan badannya, ternyata dia sudah tertidur di ranjang busa dan bantal. Masih di tempat yang sama tapi kini ruangan tempatnya disekap sudah lebih rapi dan diisi dengan perabotan rumah seperti; kulkas, mesin cuci, lemari, kasur, dan yang lain.

Orang bertopeng itu terlihat sedang memasak sesuatu. Jisoo memilih memejamkan matanya lagi, tidak mau melihat, bicara ataupun peduli dengannya.

Derap kaki orang itu terdengar, semakin dekat dan semakin dekat. Orang itupun menggerakkan telunjuknya ke punggung Jisoo. Jisoo pura-pura tidak tahu.

Dan terus begitu hingga orang itu kesal dan keluar dari ruangan itu sambil membanting pintu. Jisoo buru- buru bangun dan kali ini kakinya tidak diikat. Ia dengan mudah menyusuri ruangan itu.

[✔] Difference WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang