Bonus Chapter 6

345 45 13
                                    

WARNING!

Episode ini mengandung kata-kata kasar dan kekerasan. Saya harap pembaca bijak dalam membanca dan tidak meniru adegan yang ada disini. Ingat, ini hanya fiksi. Happy reading!


"BAJINGAN LO!!!!!"

  Suara itu menggema diruangan menyeramkan itu. Yoyo tampak santai dengan pria yang berteriak itu. Ia masih sibuk melihat lihat senjatanya. Dengan secepat kilat, orang berbadan kokoh itu menendang dan mengunci pergerakan Yunhyeong.

  Pria itu terpental. Yunhyeong memang memiliki banyak persenjataan tapi ia sama sekali tak bisa bela diri. Ia kini terbatuk, sedangkan orang itu terus melayangkan pukulan demi pukulan. Seolah hatinya sangat hancur melihat Jisoo diperlakukan dengan sangat keji.

"LO APAIN ADEK GUE BANGSAT, HAH?!!" Raung bang GD.

 Itu bang GD. Kakak paling bawel, paling kepo, paling ribet, dan yang paling Jisoo sayangi didunia. Abang yang senantiasa merangkulnya disaat dirinya jatuh dan mimpinya dipatahkan oleh ibunya dulu. Abang yang selalu datang menghibur dirinya disaat Jisoo menangis dan putus asa.

  Jisoo kini tengah menangis sambil memakai satu persatu bajunya yang bentuknya sudah tak karuan lagi. Jisoo berusaha berdiri dan lari ke pelukan abangnya. Namun hal itu gagal karena Jisoo sudah sangat lemas dan kesakitan. Perutnya nyeri dan daerah sekitar pahanya sudah perih setengah mati dengan darah yang terus mengalir. Badannya lemas dan hatinya hancur.

  Jisoo terududuk di lantai saat ia berusaha melangkahkan kakinya ke arah sang kakak. Lalu tangan hangat yang ia rindukan pun mengangkat tubuhnya yang sudah kacau. Itu suami nya. Suami yang selalu menyayangi dan memberikan segalanya untuk Jisoo. Bobby melepaskan hoodie nya dan langsung menyelimuti Jisoo dengan hoodie nya. Harum tubuh Bobby langsung menghampiri Jisoo. Kali ini Jisoo tidak mual ataupun ingin muntah karena mencium parfum Bobby. Bau ini justru membuatnya merasa aman.

  Jejak air mata masih membekas di pipi Bobby. Bulir air mata dari pria itupun masih dapat Jisoo rasakan, terjatuh dan membasahi rambutnya. Sedangkan Jisoo hanya memeluk tubuh suaminya sambil menangis kencang disana. Tanpa berkata apapun, Bobby mengusap kasar wajahnya, lalu menginjak pedal gas dan langsung menuju ke rumah sakit.

***

  Jisoo mengerjapkan matanya. Dia berusaha untuk duduk tapi tubuh bagian bawahnya masih perih. Jisoo melihat sekeliling, ini di rumah sakit.

Hal pertama yang Jisoo lihat adalah suaminya yang saat ini tengah tertidur di sofa bangsalnya. Jejak air mata nya masih saja terlihat, bersamaan dengan kantung mata yang semakin jelas. Pria itu juga memeluk boneka Pooh, boneka yang ia percaya membawa keberuntungan. Rambutnya yang teracak semakin menunjukkan bahwa suaminya kelelahan.

 Rambutnya yang teracak semakin menunjukkan bahwa suaminya kelelahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] Difference WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang