"Hari ini kita ulangan, tutup buku kalian." ucap ibu guru yang mengajar IPS. Seluruh siswa pun memprotes.
"Yahhhh!! Ibuuu...."
"Jangan lah buuuuu,"
"Ibu ga kasih tau kemarinnn!!"
"Ga ada protes, keluar aja yang ga mau ulangan!" ketus ibu itu. Mau tak mau, seluruh siswapun mengikuti ulangan tanpa persiapan.
Ulangan pun dimulai. Soal yang diberikan sangat sulit, Jisoo yang notabenenya siswa 3 besar saja bahkan kesulitan mengisinya, bagaimana temannya yang lain?
"Ck, bu Suhyun sialan." Lirih Bobby.
"Ngomong apaan lo?!" Tanya Jisoo.
"Gaboleh ngatain guru tau nggak?! Dosa!" Kata Jisoo. Bobby pun mengangguk saja. Lalu Jisoo mengerjakan ulangannya dengan otak yang dipaksa bekerja 2 kali lipat.
Satu per satu soal Jisoo jawab hingga kegiatan Jisoo berhenti karena gerak-gerik Bobby.
"Woi! Ngapain lo??" Lirih Jisoo.
"Shutt! Jangan kasih tau bu Suhyun oke?" Lirih Bobby. Tangan Bobby mengambil buku LKS dan membukanya. Jisoo tak diam saja, dengan cekatan Jisoo mengambil biku itu dan menjauhkannya dari jangkauan Bobby.
"Gue pengen berkata kasar Ji," ucap Bobby sambil menekan emosinya.
"Gaboleh berkata kasar," ucap Jisoo dengan senyum manisnya. Bobby pun menyerah.
"Dasar lemah lo Bob," batin Jisoo.
~~~
Jisoo dan kawan kawan sudah duduk dibangku kantin dengan membawa makanan masing masing. Pastinya, Jisoo tidak makan makanan pedas lagi karena Bobby udah berpesan padanya sebelum bel istirahat.
"Wah gila tuh bu Suhyun! Kesel bat gue!!!" Ucap Jennie.
"Woi, jangan ngatain guru!" peringat Jisoo, Jennie hanya memutar bola mata.
"Lo bisa kerjain ga Ji?" Tanya Rose.
"Gabisa lah! Susah banget gitu, gue jawab aja mengarang indah," Jawab Jisoo frustasi.
"Gue tadi nyontek sama June," ucap Rose dengan bangganya.
"Iya gue juga nyontek sama Dongi, hahahahahahaha," ucap Lisa tak kalah bangga. Lalu Lisa dan Rose ber-tos ria. Jisoo memutar bola matanya.
"Lo Jen?" tanya Jisoo.
"Gue tadinya mau nyontek, cuma si Hanbin itu malah mau ngelaporin gue! Kesel banget!" Protes Jennie.
"Bagus tuh si Hanbin! Gue setuju ama dia," ucap Jisoo sambil mengacungkan jempol.
Jam istirahat pun terus berjalan hingga akhirnya mata pelajaran yang paling dibenci selurus siswa di sekolah pun dimulai. Ya, matematika.
"Selamat siang anak-anak,"
"Siang pak," ucap mereka serentak.
"PR udah dikerjain?"
"Sudah pak,"
"Tuker sama temen sebangku kalian. Nomor satu..."
Pak Siwon pun menunjuk satu per satu siswa untuk maju mengerjakan PR tersebut di papan tulis.
"Nomor 3... Bobby! Maju ke depan,"
"Anjir.." lirih Bobby. Jisoo pun langsung melotot ke Bobby, Bobby hanya tersenyum masam.
"Inget kan yang kemarin aku ajarin?" tanya Jisoo. Bobby mengangguk.
"Nah.. lo pasti bisa!" semangat Jisoo, Bobby pun jadi semangat dan yakin dengan diri sendiri. Lalu dirinya maju ke depan.
Bobby mulai menulis rumus serta angka angka yang memusingkan kepala.
"Rumus bener.. perkaliannya bener juga.." gumam Jisoo. Jisoo pun tersenyum, namun senyum nya memudar karena rumus terakhir dan yang paling sulit, Bobby melupakannya.
"Ada yang mau membantu teman teman disini??" Ucap Pak Siwon. Tak ada yang mau maju, Jisoo pun berdiri dan membantu 3 orang temannya.
Ada 3 tersangka di depan, Bobby, Raina, dan.. Yunhyeong. Jisoo pun mulai membantu Raina terlebih dahulu, lalu Bobby dan terkahir Yunhyeong.
"Ih, kok lo jadi gabisa sih?" Senggol Jisoo sambil bergumam kecil.
"Gatau, tiba tiba nge-blank," Cengir Bobby. Jisoo hanya menggeleng kecil mendengar jawaban dari temannya itu.
Pelajaran pak Siwon pun selesai, semua siswa menghela bernafas lega. Jisoo duduk di bangkunya, dirinya malas sekali ke kantin jadi dia menitipkan makanannya dengan Rose dan temannya. Dengan susah payah membujuk Rose dan temannya, akhirnya mereka pergi ke kantin. Dan disinilah Jisoo, dirinya sudah membaringkan kepalanya di meja.
-T.B.C-
Waw setelah di revisi ternyata chap ini pendek :')
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Difference World
Fanfiction[SUDAH REVISI] Cowok badboy tampang dingin dengan modal gombal receh, apa bisa menaklukkan putri sekolah yang super sempurna ini? Highest rank: 1st in #Bobsoo -10,09,2019-