10 ✉️ Titik Balik

2.7K 371 47
                                    


Setelah menandatangani kontrak, Yoojung bertanya-tanya kemana Jaehyun membawanya pergi. Mereka berkendara cukup lama, hingga bangunan-bangunan megah Seoul semakin sedikit selama perjalanan yang ia lewati. Rupanya, Jaehyun membawanya ke daerah pinggiran kota dan memberhentikan mobilnya di rumah sakit.

Awalnya ia ragu untuk turun sebelum akhirnya Jaehyun menjelaskan maksud tujuannya membawanya ke rumah sakit.

"Kita harus memeriksakan diri sebelum program kehamilanmu. Kita juga harus tahu program apa yang kita ambil agar cepat memiliki anak apakah harus dengan cara cara medis seperti bayi tabung dan inseminasi ataukah secara alami."

Yoojung sudah dewasa untuk mengetahui cara alami apa yang dimaksud oleh Jaehyun.

"Kamu siap kan mau program apapun yang disarankan oleh dokter agar kamu cepat hamil?"

Yoojung mengangguk tanpa ragu.

Ia berjalan berdampingan bersama Jaehyun menuju ruang praktik dokter khusus kandungan, Jaehyun sudah membuat janji sebelumnya sehingga ia tak perlu menunggu. Lelaki itu muncul di rumah sakit tetap menggunakan penyamarannya. Topi dan masker. Tetap saja ia harus mengelabuhi mata orang yang mungkin saja mengenalnya.

Dokter jihyo menyambut mereka ketika mereka memasuki ruangannya. Jaehyun dan jihyo saling berjabat tangan dan menanyakan kabar seolah mereka saling mengenal cukup lama.

"Jadi kamu calon istri Jaehyun? Cantik. Sejak SMA aku bertanya-tanya, wanita seperti apa yang kelak berhasil mendapatkan snag pangeran ini. Ternyata standar Jung Jaehyun memang tinggi," ucap jihyo berceloteh panjang lebar.

"Kalian saling kenal?"

"Kami satu SMA dulu. Dia menjadi idaman para gadis di SMA kami bahkan anak dari sekolah lain juga rela datang ke sekolah kami untuk melihatnya."

Yoojung tak kaget mendengarnya berhubung visual Jaehyun memang membuat semua orang menginginkannya.

"Rasanya senang sekali bisa membantu temanku. Ngomong-ngomong kalian akan mengundangku ke pernikahan kalian kan?"

"Kami...." Yoojung tampak ragu menjawab, dia melirik Jaehyun meminta lelaki itu menjawabnya.

"Kami tak akan menikah, Jihyo."

"Tapi kamu bilang ingin melakukan program memiliki anak. Lalu kalau tak ingin menikah untuk apa, Jae?" Jihyo nampak terkejut. Dia memandang kedua orang di hadapannya penuh tanya.

"Jihyo, aku tak memiliki banyak waktu. Lakukan tes untuk kami dan program kehamilan yang tepat untuk kami. Kami butuh bantuanmu. Aku akan menjelaskannya nanti."

Jihyo mendesah. "Jangan lupakan janjimu, Jae. Kamu berhutang cerita padaku."

"Ya asal kamu menjaga rahasiaku."

"Seorang dokter memiliki etika, Jae. Yang tak akan membeberkan rahasia pasien pada orang lain," terang jihyo mengakhiri obrolan mereka.

Walau masih diliputi kebingungan, jihyo mengajak mereka ke laboratorium untuk melakukan banyak tes.

Tes yang akan diberikan sangat banyak karena Jaehyun meminta semua harus dites untuk memastikan anaknya kelak lahir dengan sehat.

Dalam tes untuk program kehamilan bukan hanya di wanita saja yang dites melainkan pria pun juga untuk mengetahui kualitas sperma dan ada atau tidaknya masalah dalam organ reproduksi si pria.

Tes yang dilakukan berlangsung selama berjam-jam sampai memuat Yoojung mengantuk selama menunggu prosesnya.

Jihyo tak lupa juga menanyakan soal masa subur Yoojung. "Kamu pernah menghitung masa suburmu?"

MARRY ME IF YOU CAN (END-REPUBLISH ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang