21💌Awal Yang Baru

2.6K 328 21
                                    

"Aku tidak suka, Yoo. Mulai sekarang jangan menyebut nama lelaki lain. Cukup mendesahkan namaku saja, oke."

Kalimat Jaehyun yang terdengar ambigu itu terus menerus menghantui Kim Yoojung. Ia tak berhenti memikirkan dan bertanya-tanya maksud ucapan lelaki itu. Sebenarnya bisa saja ia bertanya maksudnya, tapi lelaki itu kembali dingin. Seolah tak pernah ada yang terjadi di antara mereka.

Apa lelaki itu masih marah karena ia menyebut nama lelaki lain malam itu?

Tapi kemarahan lelaki itu bukankah sedikit keterlaluan.

"Hei, Yoo. Jangan melamun. Ada pembeli yang memesan ice americano." Yeri menegurnya yang sedang termenung di pantry cafe, memikirkan Jung Jaehyun dan sikapnya yang tak bisa ditebak itu. Yeri sampai harus menegurnya karena ia sudah mengatakan pesanan seorang pelanggan beberapa menit lalu tapi wanita itu tak bergerak sedikit pun dari tempatnya.

"Kamu kenapa sih, Yoo? Ada masalah?"

"Tidak. Tidak," kilahnya menarik napas dalam-dalam sebelum mulai membuatkan pesanan seorang pelanggan.

Yeri melirik curiga ke arahnya, sebenarnya ia ingin bertanya lebih jauh tapi semakin banyak pembeli yang memasuki cafe sehingga ia tak bisa menjauh dari depan meja kasir untuk menerima pesanan pembeli.

Yeri curiga ada sesuatu yang terjadi pada Yoojung. Itu sudah pasti. Dia menduga itu ada hubungannya dengan dua pria yang waktu itu mampir ke cafe dan...

Lelaki di atap.

Tapi untuk lelaki di atap, Yeri masih ragu sih.

Kring🔔

Suara lonceng di pintu sebagai pertanda seorang pembeli masuk berbunyi. Yeri yang tengah sibuk mencatat pesanan pembeli dan Yoojung yang sibuk menyiapkan pesanan tak menyadari kehadiran sosok yang berhenti sebentar di dekat pintu untuk mengawasi sekitar sebelum akhirnya melanjutkan langkah menuju meja kasir untuk memesan. Ada dua orang di depan barisannya. Beruntung Yeri dengan cepat mencatat dan mengurus pesanan sehingga orang itu dengan cepat mendapatkan gilirannya.

"Anda mau pesan apa?"

"Ice americano."

Yeri yang tengah mencatat pesanan mendongak, menatap sosok orang yang suaranya terasa tak asing itu. Senyum Yeri terukir di kedua sudut bibirnya."Wah detektif sepertinya menjadi pelanggan cafe ini ya."

Lelaki itu, Jun mengulas senyum pada Yeri. Senyumnya bertambah lebar ketika Yoojung sibuk berkutat membuat pesanan. Yeri menyadari ke arah mana pandangan lelaki itu tertuju. Dia terbatuk untuk menarik perhatian lelaki itu.
"Sepertinya kamu ingin menemui seseorang," ledek Yeri, tujuan lelaki itu ke cafe bukan hanya untuk membeli ice americano saja.

"Pasti anda ingin menemui Yoojung kan?"

Jun tersenyum tipis, mengambil kartu dari dompetnya dan menyerahkannya pada Yeri untuk memproses pembayaran.

"Jam istirahat tinggal sepuluh menit lagi. Anda bisa menunggu sepuluh menit untuk bisa berbincang dengan Yoojung," ucap Yeri memproses pesanan Jun lalu menyerahkan kartu beserta struk pembayaran pada lelaki itu,"anda bisa menunggu sepuluh menit lagi kan?"

"Ah iya," jawab Jun menerima kartu dan struk pembayarannya lalu kembali fokus memandangi Yoojung.

Yoojung sedikit terkejut mendapati Jun ada di cafenya.

MARRY ME IF YOU CAN (END-REPUBLISH ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang