13 💌 Memilih Maju atau Mundur

2.7K 342 20
                                    

Semalam tidak ada hal spesial yang terjadi di antara Jaehyun dan Yoojung. Mereka tak meneruskan apa yang sempat tertunda. Ia dan Yeri mengobrol sampe larut malam, sampai akhirnya Yeri tertidur di sofa. Ketika Yoojung mengambil selimut dari dalam kamarnya untuk Yeri, ia melihat Jaehyun tertidur pulas di atas kasurnya. Sepertinya lelaki itu lelah bersembunyi di kolong tempat tidur dan lebih memilih tidur di kasur. Yoojung tersenyum, menyelimuti Jaehyun yang nampak kedinginan karena ia memakai sweater milik lelaki itu.

Setelahnya ia mengambil selimut cadangan di lemari untuk Yeri. Barulah ia bisa tidur di kamar Sean, terlalu berisiko tidur bersama lelaki itu, takut Yeri terbangun dan memergokinya.

Ketika pagi-pagi ia bangun, lelaki itu sudah tak ada, mungkin sudah pergi saat ia terlelap.

Yoojung menyentuh keningnya, poni yang menutupi keningnya ia singkirkan sejenak. Ia terdiam sambil memikirkan sesuatu.

Jelas aku merasakan ada yang menciumku.

Ya, Yoojung merasa ada yang menciumnya saat ia sedang tertidur. Tidak mungkin Jaehyun, kan?

"Yoo, lelaki rumah atap tumben belum membeli ice americano," Yeri mendekati Yoojung dan menyenggol lengannya yang tengah mencatat barang-barang yang habis.

Yoojung sedikit terkejut, nyaris menjatuhkan bolpoin. Mengeram kesal karena pekerjaannya terganggu.

"Aneh sekali dia belum datang membeli ice americano."

Ucapan Yeri benar, lelaki itu setiap hari datang untuk membeli ice americano tapi hari itu ia tak datang. Siapapun pasti merasa aneh. Sean yang biasanya datang berkunjung ke rumah Jaehyun pun juga tidak datang ke rumah lelaki itu. Ada apa sebenarnya?

"Aku akan memberikan ice americano padanya," terangnya menyerahkan catatan barang kebutuhan cafe yang habis ke tangan Yeri kalau beranjak menuju pantry untuk membuat segelas ice americano.

Yeri hanya menggelengkan kepala, menyilangkan tangan depan dada memperhatikan punggung sahabatnya yang tengah berkutat membuat segelas ice americano.

Yeri nampak ingin mengucapkan sesuatu tapi terhenti saat Yoojung terlihat buru-buru ke luar cafe. Ia masih memperhatikan gerak-gerik sahabatnya yang terlihat mencurigakan. Saking mencurigakan nya sampe Yeri bingung mendeskripsikannya. Perhatikan ya teralihkan ketika Sean memanggilnya dan meminta penilaian mengenai gambar kucing yang baru ia gambar.

***

"Kamu belum melakukannya juga?"

Teriakan Mingyu di seberang yang memekakkan telinga membuat Jaehyun menjauhkan ponselnya. Dia menghubungi lelaki itu untuk menanyakan kelanjutan kasus Haneul dan malah berakhir diinterogerasi mengenai sudah melakukannya dengan Yoojung atau belum.

"Ya!!!! Kamu bilang buru-buru ingin memiliki anak agar kakekmu luluh. Tapi kamu belum melakukannya juga? Yang benar saja."

"Itu sedikit...ada kendala," terang Jaehyun membuka email dari produsernya mengenai lagu barunya.

"Cepat lakukan atau kakekmu terlanjur menemukanmu dan menyeretmu pulang untuk menikah dengan dia dan menjadi pewaris tak terbantahkan GJ."

"Dia? Arghhhhhhhh!" Jaehyun mengeram kesal, memahami maksud ucapan Mingyu mengenai "Dia" yang sampai kapanpun tak akan cocok dengannya.

"Karena itu cepat lakukan sebelum kamu benar-benar tak bisa lepas dari cengkraman kakekmu."

Tok tok tok

Ketukan di pintu secara tiba-tiba membuat Jaehyun mengalihkan pandangan.

"Aku tutup dulu ya," putus Jaehyun setengah berbisik agar tak terdengar oleh orang di luar sana.

MARRY ME IF YOU CAN (END-REPUBLISH ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang