17💌Morning

2.5K 360 89
                                    

Kriingggggg

Suara alarm membangunkannya dari tidur lelap. Secara fisik dan psikis, ia lelah sehingga tidurnya masih terasa kurang. Dia meraba-raba meja di samping tempat tidurnya mencari keberadaan ponsel untuk mematikan nada dering alarmnya.

Ketika ponsel sudah di tangan, ia mematikan alarm dengan mata setengah terbuka.

Sebentar lagi. Ia membutuhkan waktu sebentar lagi untuk kembali tidur sebelum membuka cafe.

Rencana tidurnya terusik ketika ponselnya kembali bergetar. Sebuah pesan masuk dari Yeri membangunkannya sepenuhnya.

"Untunglah," gumamnya bersyukur usai membaca pesan Yeri yang menyuruhnya membuka cafe saat siang saja. Baik ia dan Yeri sama-sama lelah dan sama-sama masih belum pulih dari mabuk. Semalam mereka minum-minum usai dari pesta Sohyun. Tapi kalau dipikir-pikir ia hanya minum sedikit tak biasanya ia begitu mabuk.

Yoojung menggerakkan sedikit badannya, menggeser tubuhnya kesamping. Tubuhnya terasa remuk redam ketika sedikit saja bergeser.

"Kenapa aku sangat lelah sekali ya?" Gumamnya membuka mata lebar-lebar dan memandangi langit-langit kamarnya.

Yoojung merasa sangat lelah hingga rasanya ingin kembali tidur. Pesan Yeri juga memberinya isyarat untuk kembali tidur.

Ia kembali memejamkan mata perlahan, rasa kantuk kembali menguasai. Kalau bisa ia malah ingin seharian saja tidur.

"Sean," ia nyaris melupakan putranya, ia belum menyiapkan sarapan buat putranya itu.

Yoojung terduduk di ranjang membuat selimut yang menutupi tubuhnya sedikit melorot membuat tubuhnya didera rasa dingin dan nyaris mengekspos bagian dadanya yang polos.

Dia dengan cepat menutupi tubuhnya dengan selimut kembali sambil terbengong sesaat. Jantungnya berpacu cepat ketika menyadari ada yang tak beres. Setelah ia menguatkan diri, ia memeriksa tubuhnya yang terbungkus selimut. Dan betapa terkejutnya ia hal yang paling ia takutkan malah terjadi. Di balik selimut itu, ia tak mengenakan apapun. Tubuh langsingnya terekspos tanpa sehelai benangpun kecuali selimut yang membungkus tubuhnya.

Ada apa ini?

Wajar jika ia bertanya demikian. Siapa yang tak kaget bangun dalam keadaan polos.

Ia mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar, memastikan apakah ia berada di rumah atau mungkin di tempat lain.....

Setidaknya ketika ia melihat fotonya dan Sean tergantung di dinding, ia bisa bernapas lega, artinya ia sedang di rumah atau lebih tepatnya di kamarnya.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa ia bisa di kamarnya tanpa sehelai benangpun.

Yoojung sibuk berpikir, menggigiti kukunya sambil mengingat-ingat kejadian semalam.

Semalam ia menghadiri pernikahan Sohyun. Usai dari pesta, ia, Saeron dan Yeri minum di warung minum tenda favorit mereka yang letaknya lumayan dekat dengan tempat pesta. Lalu....


Ia pulang lebih dulu karena khawatir dengan keadaan sean.

Lalu... Ia tak ingat apapun.

MARRY ME IF YOU CAN (END-REPUBLISH ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang