12 ✉️ Mari Memulainya

3.2K 378 75
                                    

Sejak Yeri dan Yoojung menutup cafe, Sean terus menerus merengek, meminta pergi ke festival makanan yang letaknya tak jauh dari rumah. Yoojung sudah berusaha membujuk putranya itu agar esok hari saja mereka pergi dengan alasan lelah. Yoojung berjanji akan memberikan apapun keinginan putranya asal mereka pergi ke festival esok hari. Sean menolak dan mendesak untuk hari itu juga membuat Yeri turun tangan karena tak tega berhubung beberapa hari cafe rame dan Yoojung bekerja tak kenal letih.

Setelah dibujuk beberapa lama, Yeri berhasil membujuk Sean agar ke festival bersamanya.

"Jangan pulang terlalu malam ya, Yer."

"Oke," jawab Yeri sebelum keluar sambil menggandeng tangan Sean.

Yoojung memandang ke arah langit sebelum memasuki rumah, langit sudah menggelap karena memang sudah waktunya masuk jam makan malam. Ia sudah makan malam tadi bersama Yeri dan Sean di cafe, mengorder makanan di restoran terdekat.

Yoojung memasuki rumah, langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa di ruang tengah. Tubuh lelahnya sedikit merasa rileks ketika bersentuhan dengan sofa empuk itu. Hari itu saja ia hanya istirahat sebentar selama jam buka cafe, akibat membludaknya pengunjung cafe.

Yoojung ingin mengistirahatkan diri, matanya perlahan terpejam. Kelemahan membuatnya cepat mengantuk. Tadi saja saat bekerja ia nyaris tak memasukkan gula ke minuman pembeli karena kehilangan fokus.

Baru beberapa detik memejamkan mata, ia kembali membuka matanya. "Astaga malam ini kan....."

Ia nyaris lupa kedatangan Jaehyun ke rumahnya malam itu. Kemarin lelaki itu menghubunginya, menagih janjinya. Dan seharusnya malam ini lelaki itu muncul di rumahnya untuk menagih janjinya.

Yoojung mendadak gugup dan berdebar bila mengingat pesan yang dikirimkan lelaki itu.

Tiba-tiba pipinya merona, memikirkan ia dan Jaehyun akan menghabiskan malam bersama.

Pertanyaannya apakah ia siap?

Sesungguhnya tak akan pernah siap. Berbagai pertanyaan menyelimutinya.

Bagaimanapun juga  sudah bertahun-tahun berlalu, entah kapan terakhir kali ia melakukan itu dan rasanya....

Malam itu bagai pengalaman pertama baginya setelah kesekian kalinya.

Ketika ia sibuk dengan segala pikirannya, ia mendengar ketukan pelan di pintunya.

"Siapa?" tanyanya dari dalam rumah, usai peristiwa tak menyenangkan bersama Haneul ia terbiasa bertanya pada tamu rumahnya sebelum membuka pintu berhubung rumahnya tak memiliki camera pengawas yang terhubung untuk mengetahui tamunya.

"Ini aku. Jaehyun."

Jawaban itu membuat Yoojung berdebar seketika. Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri sejenak sebelum akhirnya bangkit untuk membukakan pintu untuk lelaki itu.

Begitu pintu terbuka, pandangannya tak bisa lepas dari lelaki tampan yang mengenakan sweater putih tulang yang menunggu di depan pintu rumahnya. Tatapan Jaehyun yang terkadang tajam, dan terkadang lembut, selaku bisa membius siapapun yang melihatnya.

 Tatapan Jaehyun yang terkadang tajam, dan terkadang lembut, selaku bisa membius siapapun yang melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MARRY ME IF YOU CAN (END-REPUBLISH ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang