30✉️Rumah Keluarga Jung

2.2K 344 28
                                    

Suara gesekan biola serta dentingan piano memenuhi ruang makan kediaman keluarga Jung. Ruang makan yang mewah dan besar itu berubah lebih hangat dan ceria dibandingkan biasanya. 7 orang mengelilingi meja makan yang dibuat dari kayu Pinus yang diimpor langsung dari luar negeri itu. Satu-satunya orang yang terlihat tak nyaman dengan keberadaannya di tempat itu sedari tadi hanya memfokuskan diri memotong steaknya, lalu memasukkan ke mulutnya dan mengunyahnya perlahan-lahan. Sementara yang lain terlibat pembicaraan di sela-sela acara makan malam. Jung Jaehyun sebenarnya enggan berada di ruangan itu. Kalau bisa ia malah ingin cepat mengakhiri acara makan malam mereka.

Di sela-sela mengunyah daging steak setengah matangnya, ia menoleh ke arah seorang wanita yang sebaya dengannya yang langsung tertunduk malu ketika ia memperhatikannya. Pipi wanita itu merona, malu karena tertangkap basah sedang memperhatikannya. Sementara Jaehyun hanya melihat sekilas lalu kembali fokus mengunyah steaknya. Bukannya Jaehyun tak mengenal wanita di hadapannya itu, ia sangat mengenal wanita itu karena sejak TK sampai SMA mereka satu sekolah. Keluarga mereka pun cukup dekat sehingga mereka sering dipertemukan.

Jaehyun lebih memilih menghabiskan steaknya dengan cepat karena tak ingin mendengarkan pembicaraan keluarganya dengan keluarga wanita itu yang akan berujung pada perjodohan mereka.

"Aku sudah selesai makan. Aku permisi ke atas dulu," pamit Jaehyun, sebenarnya tahu ia sangat tak sopan meminta izin pergi di tengah acar makan malam penting keluarganya.

"Uhuk uhuk," ayah wanita itu terbatuk, nampak shock dengan ucapan Jaehyun yang jelas-jelas menunjukkan ia tak begitu antusias dengan perjodohan dengan putrinya.

Raut wajah kakek Jaehyun berubah, beliau terlihat marah mendengar kalimat tak sopan cucunya itu. Mama Jaehyun yang gak ingin perang terjadi di antara keduanya menengahi.

"Jaehyun sayang, bagaimana kalau kamu mengajak yoobin berkeliling taman? Yoobin pasti bosan mendengarkan obrolan orang tua."

Jaehyun melihat sekilas ke arah yoobin, lalu mengangguk,"Ayo."

Mendapatkan sinyal bagus dari Jaehyun , wanita berambut pendek itu langsung bangkit dan menyusul Jaehyun dengan segera. Dari pancaran mata Yoobin, siapapun pasti tahu, wanita itu menyukai Jaehyun.

***

"Arghhhhhhhh sebenarnya apa yang kulakukan di sini?" Erang Yoojung frustasi sembari mengacak rambutnya. Ia menoleh ke samping ke arah putranya yang sibuk bermain dengan tablet milik Jaehyun. Ya lelaki itu meminjamkan tabletnya agar Sean bisa bermain games.

"Sebenarnya mengapa Jaehyun membawaku kemari kalau ujung-ujungnya aku ditinggalkan?" Dengusnya kesal. Ia tak mengerti apa yang membuat Jaehyun mengajaknya dan Sean ikut dengannya. Setelah peristiwa Jaehyun mengetahui hasil testpacknya, keduanya tak berbicara lagi sampai akhirnya Jaehyun mengajaknya dan Sean pergi.

Mobil mereka berhenti di depan sebuah rumah besar yang pintu gerbangnya saja sangat tinggi bagai gerbang istana sehingga siapapun tak akan bisa melihat bagaimana keadaan di dalam sana.

Jaehyun menyuruhnya menunggu di mobil dan melarangnya turun sampai ia kembali. Sungguh lelaki itu begitu tega membuatnya menunggu di dalam mobil yang terparkir di depan gerbang rumah yang tak Yoojung ketahui siapa pemiliknya.

Tok tok tok

Ketukan di kaca mobil membuatnya menoleh, dari dalam ia melihat seorang wanita tengah berdiri di luar mobilnya. Yoojung membuka pintu lalu turun untuk bertanya keperluan wanita itu mengetuk kaca mobilnya.

"Ada apa ya?"

Wanita berambut panjang itu tersenyum tipis,"anda nona Kim Yoojung?"

"Iya. Bagaimana anda bisa tahu?"

MARRY ME IF YOU CAN (END-REPUBLISH ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang