11 💌 Menepati Janji

2.8K 399 60
                                    

"Ini hasilnya." Jihyo menyerahkan map berlabelkan rumah sakit, yang ia yakini sebagai hasil tes yang ia jalani bersama Yoojung.

"Jadi intinya apa?" tanya Jaehyun enggan membuka, toh lebih cepat mendengar konfirmasi dari Jihyo langsung.

"Tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Kalian berdua sangat sehat untuk memiliki anak," terang Jihyo mulai menuliskan sesuatu di buku catatannya.

Ada raut kelegaan di wajah Jaehyun. Terlihat lelaki itu ingin memiliki anak dengan cara apapun, termasuk cara yang salah.

"Aku tak mengerti denganmu, Jae. Mengapa kamu melakukan itu? Kalau kamu memang sangat menginginkan anak maka menikahlah."

"Bukan aku yang menginginkan anak Jihyo tapi kakekku."

Mendengar penuturan jaehyun membuat jihyo terdiam. Dia tahu seperti apa kakek Jaehyun. Mirip kakek-kakek di drama yang jahat.

"Ck, dasar orang kaya! Aku selalu tak paham jalan pikiran orang kaya. Tapi tetap saja Jae..."

"Aku tak menyukai idemu, memiliki anak tanpa menikahinya. Apa dia akan baik-baik saja setelah kamu mengambil anaknya?"

Jihyo berhenti menulis di buku catatannya, menatap ke arah temannya untuk memeriksa raut wajah lelaki tampan itu.

Jaehyun nampak berpikir sebelum akhirnya menjawab. "Dia tak apa-apa. Dia menyetujuinya."

"Dengar ya, Jae. Aku ini seorang ibu jadi aku tahu bagaimana perasaan seorang ibu bila dipisahkan dengan anaknya. Mungkin sekarang dia tak apa-apa. Tapi nanti, pasti ia merasakannya."

"Saranku adalah nikahi dia."

Jaehyun terdiam sangat lama.

Mengapa semua orang menyuruhnya menikah?

"Ini catatan waktu subur Yoojung. Kalau kamu ingin cepat memiliki anak lakukan itu saat masa subur," jelas jihyo mengulurkan sesobek kertas berisi masa subur Yoojung.

Jaehyun mengambil catatan jihyo, membacanya dengan seksama dan nampak terkejut.

***

"Hei bocah." Jaehyun yang sedang sibuk dengan laptop di pangkuannya mendongak, mengalihkan pandangan pada Sean yang sedang tidur telentang di kasur sambil memainkan pesawat kertas yang tadi dibiarkan oleh Jaehyun karena bocah itu merengek, bosan main mobil-mobilan.

Sean menghentikan tangannya di udara, menatap Jaehyun dengan ujung matanya."Ada apa paman?"

"Kamu tidak mau pulang? Ini sudah siang, kamu kan harus tidur dan makan siang."

Sean mengerucutkan bibir. "Tidak mau. Aku mau di sini. Aku kan tadi sudah makan tteokboki dan aku bisa tidur di sini."

Jaehyun meringis, kenapa bocah itu bisa bersikap seenaknya begitu. "Kamu harus makan lagi. Makanan yang bergizi.

"Aku tidak mau. Sudah kenyang."

Jaehyun menyerah terlebih bocah itu sengaja memunggunginya, sedang ngambek karena ia suruh pulang. Sean selalu seperti itu, langsung merajuk kalau disuruh pulang. Ia tak akan mau pulang kalau mamanya tak menjemputnya.

MARRY ME IF YOU CAN (END-REPUBLISH ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang