20✉️Rahasia Sang malam

2.9K 395 57
                                    

Warning!!!!!!! Hati hati ya ^^

Btw yuk gas 20k

Semoga bisa tembus 50k reader sebelum tamat

Wkwkkwkw

***

"Kamu penasaran dengan kejadian malam itu?"

Yoojung meneguk ludah, perlahan mundur beberapa langkah, merasa terintimidasi dengan tatapan maupun ucapan Jaehyun yang tajam, yang seolah hendak mengoyaknya.

Walau begitu, rasa penasarannya lebih besar dari apapun. Setelah menarik napas dalam-dalam memenuhi paru-parunya dengan oksigen, ia menguatkan diri untuk menghadapi kenyataan yang mungkin akan menghancurkan hidupnya atau malah membuat hidupnya menjadi lebih baik.

"Dengarkan aku baik-baik ya," Jaehyun mengingatkan sebelum memulai ceritanya.

Yoojung mengangguk dan memilih diam untuk mendengarkan cerita lelaki itu. Cerita yang membuat dunianya jungkir balik.

Sementara itu di sebuah gedung salah satu gedung perkantoran di Seoul, seorang lelaki tampan nampak memicingkan matanya, menatap pemandangan kota Seoul di bawahnya dari ruangannya yang berada di lantai 30 di gedung itu merupakan hiburan tersendiri saat ia ingin melepas penat sejenak dari tumpukkan berkas di mejanya. Ia lelah menangani setiap berkas yang semakin hari makin menggunung di mejanya, seolah tak berkurang sedikitpun.

Lelaki itu menatap hamparan gedung-gedung yang lebih rendah dari gedungnya dengan penuh minat. Deretan gedung yang berjajar rapi dan mobil-mobil yang berlalu lalang di jalan raya mirip miniatur mainan milik keponakannya.

Lelaki itu kembali ke meja kerjanya saat telpon di ruangannya berdering.

Tanpa menunggu waktu ia mengangkat telpon yang kemungkinan penting itu.

"Halo," sapanya pada si penelpon.

Senyumnya terukir di sudut bibirnya saat mengenal suara si penelpon di seberang sana.

Lelaki itu mengangguk-angguk tiap mendengar kalimat dari lawan bicaranya sebelum dia mengakhiri pembicaraan dengan kalimat penuh keyakinan,"tenang saja. Saya tidak akan melakukan kesalahan. Semua sudah saya lakukan sesuai instruksi."

Ia menutup telponnya. Lalu meraba laci di bawah mejanya. Ia membuka laci paling atas dan mengeluarkan suatu botol dari sana. Botol kaca berwarna cokelat dengan dilapisi kertas biru itu membuatnya tak mengalihkan pandangan untuk beberapa saat.

"Ah sepertinya aku melupakan sesuatu yang penting?"

"Apa aku melakukan tugasku dengan benar ya?" Gumamnya ragu, terlalu banyak perkejaan membuatnya malah memiliki banyak beban pikiran sehingga ia kurang fokus.

Ia mencoba mengingat-ingat semuanya sambil memutar kursinya.

Apa ia sudah melakukannya dengan benar?

Apa ada hal yang ia lupakan?

Rasanya ada yang kurang.

***

Tak tak tak

"Kamu...."

MARRY ME IF YOU CAN (END-REPUBLISH ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang