MARRY ME IF YOU CAN (END-REPUBLISH ✓)

35. Melepaskan

Melihat Kim Yoojung memegang pisau yang digunakan untuk mengupas buah dan hendak menggunakannya untuk mengiris pergelangan tangannya membuat hatinya sakit. Eunwoo dan beberapa perawat sedang berusaha menenangkannya. Baik Jaehyun maupun Jun dilarang memasuki ruangan.

Jaehyun berjalan bolak-balik di depan ruangan,menunggu kabar terbaru Kim Yoojung dengan was-was.

"Tenanglah. Dia akan baik-baik saja. Dokter dan perawat akan menyelamatkannya."

Jaehyun menghela napas, memandang Jun dengan sudut matanya. "Aku tak bisa tenang setelah mengetahui Yoojung tidak dalam keadaan baik-baik saja."

Jun memandang Jaehyun dengan Iba, ia tahu lelaki itu sangat memperhatikan Yoojung.

"Akan kuberitahu siapa lelaki yang ada di tempat kejadian selain Lee Haneul."

"Sungguh?"

"Kita duduk dulu." Jun menyuruh Jaehyun duduk di bangku panjang yang ada di depan ruangan Yoojung berada.

"Tolong ceritakan semua padaku."

"Iya iya akan kuceritakan."

"Lelaki itu awalnya hendak melihat dari jauh saja berharap Yoojung keluar, dia terlalu tak berani bertemu dengan Yoojung."

"Lalu?"

"Sabar, dengarkan ceritaku tanpa menyela. Okay."

Jaehyun mengangguk.

"Lelaki itu memberanikan diri untuk menemui Yoojung. Ia mengetuk pintu rumah Yoojung tapi tak ada jawaban terlebih. Pintu memang terkunci dari dalam. Tapi ada yg mengusiknya, ia mendengar suara aneh dari dalam-"

"Ya, dengan konsekuensi akan semakin dibenci Kim Yoojung ia mendobrak pintu. Perasaan tak nyamannya kian terasa begitu memasuki rumah dan melihat ada sepatu lelaki."

"Lalu?" Jaehyun.

"Dia menyelamatkan Yoojung dari pemerkosaan Haneul."

"Siapa dia?" Jaehyun hanya butuh satu hal. Nama lelaki itu.

***

"Maaf, Jae. Sampai detik ini aku tak bisa melacak keberadaan Haneul," ucap Mingyu penuh rasa frustasi.

Jaehyun menggenggam erat ponsel yang tertempel di telinga kanannya. Bukan berita itu yang ia dengar. Tapi apa boleh buat, Mingyu pun juga frustasi mencari keberadaan Haneul tiga hari belakangan. Mingyu sudah menyewa detektif swasta terbaik untuk melacak keberadaan Haneul tapi lelaki itu tak kunjung ditemukan. Pihak kepolisian pun juga sudah mencari keberadaan lelaki itu, menempelkan posternya di setiap sudut kota, namun hasilnya nihil. Haneul bak hilang ditelan bumi.

"Kumohon cari dia sampai ketemu entah dia masih hidup atau sudah mati," ucap Jaehyun sebelum mengakhiri sambungan telpon.

Mata lelaki itu berkilat marah bila mengingat kebiadaban Lee Haneul. Mungkin, Haneul salah, tapi dirinya juga salah.

Seandainya ia menjaga wanita itu lebih baik lagi maka mimpi buruk itu tak akan menimpa wanita itu.

Pada akhirnya dia hanya bisa menyesali semuanya, untuk kedua kalinya dia gagal menjaga orang uang dicintainya.

Guratan kesedihan dan penyesalan itu terlihat di wajah kuyunya, yang sudah tiga hari belakangan kurang tidur. Jangankan untuk tidur, untuk makan saja perutnya seolah tak bisa menerima apapun.

"Jae, pulanglah. Kamu perlu istirahat," tegur Yeri yang baru keluar dari kamar perawatan Yoojung dan menjumpai Jaehyun duduk di kursi tunggu di depan kamar. Dia merasa kasihan melihat lelaki itu begitu hancur, sama hancurnya dengan sahabatnya di dalam sana yang hanya termenung dengan tatapan kosong.