08✉️ Ide Gila

2.9K 412 78
                                    

Mana nih suaranya yang menunggu cerita ini update🌚👌

Sepi amat🌚

***

"Ck, buat apa juga aku peduli," dengus Jaehyun kesal sembari membuang ponselnya ke sofa. Sudut matanya menangkap pergerakan di pojok ruangan tempat Sean bermain mobil-mobilan seorang diri. Walau sendirian, bocah itu nampak asyik mendorong mobil-mobilannya sembari menirukan suara mobil.

"Brum Brum Brum. Ckittttt."

Bahkan Sean menirukan suara mobil saat direm. Bocah itu sibuk dengan dunianya, tak merasa risih walau dititipkan di rumahnya. Jaehyun kesal sih Yoojung tiba-tiba datang ke rumahnya dan menitipkan Sean karena ia dan Yeri harus mendatangi pernikahan sahabat mereka.

Kalau saja wanita itu tak membawa dua gelas ice americano untuknya, mana mau ia menjadi babysitter Sean selama sehari. Mengapa ia begitu lemah disogok dengan ice americano sih?

Jaehyun mengawasi Sean sekali lagi, sebenarnya bocah itu pintar. Terlampau pintar sampai kadang Jaehyun pusing sendiri menghadapinya.

Selama beberapa Minggu tinggal di rumah atap, ia merasa lebih tenang walau tanpa pekerjaan alias pengangguran. Orang-orang sekitar pun tak mengenalnya, begitupun Yeri dan Yoojung. Namun terkadang Yeri memandangnya curiga sambil berujar.

"Sepertinya kamu tak asing, tapi siapa ya?"

Seterkenal-terkenalnya ia tetap saja ada segelintir orang yang tak akan mengenalnya. Selalu ada orang yang enggan mengenal dunia hiburan dan menonton televisi dan melakukan aktivitas lain.

"Hei bocah, mamamu masih lama tidak pulangnya?" tanyanya tak sabar ingin tidur sebenarnya tapi karena menjaga Sean waktu tidurnya terlewatkan begitu saja.

"Ehm sepertinya masih, paman. Kenapa? Paman merindukan mamaku?" tanya Sean dengan polosnya.

Jaehyun mendelik kesal."Aish siapa juga yang merindukan mamamu."

Sean tersenyum tanpa dosa. "Teman-teman mama selalu bertanya tentangku pada mama karena mereka merindukanku. Kupikir paman juga seperti itu "

"Itu beda bocah," sungutnya kesal dan memilih bangkit menuju ke arah dapur untuk mengambil air dingin di kulkas. Itu hanya salah satu bentuk kepintaran Sean.

Dia pindah ke kawasan itu untuk menghindari pengawasan kakeknya dan malah berakhir masuk dalam ruang lingkup Sean dan mamanya. Dari hari pertama ia pindah saja sudah terlibat masalah keluarga itu.

"Mengapa malam itu aku harus memeluknya sih?" Sesalnya, bila mengingat kejadian malam itu ia tak segan ingin membenturkan kepalanya ke dinding, hukuman untuk kebodohannya yang secara refleks malah memeluk Yoojung yang sedang ketakutan sambil menangis.

"Mungkin efek drama yang pernah kubintangi," gumamnya lirih teringat akan satu scene dalam dramanya seperti kejadian malam itu. Karena melakukan adegan itu berulang-ulang selama syuting akibat banyak kesalahan, mungkin tubuhnya menghafal semuanya dan secara refleks memeluk Yoojung.

Sepertinya.

Tapi ia tahu wanita itu memang diikuti malam itu. Sepertinya ada yang meneror wanita itu sehingga ia melihat ketakutan saat ada pesan dari nomor asing.

Ting!

Ponselnya yang berbunyi membuat Jaehyun menaruh botol air minum di meja dapur lalu kembali ke ruang tengah, mengecek pesan di ponselnya yang ada di atas sofa.

Matanya membulat ketika membaca pesan yang dikirimkan oleh Wendy. Itu pesan pertama yang Wendy kirimkan sejak wanita itu marah padanya.

"Hei bocah, kamu tahu tempat acara mamamu?"

MARRY ME IF YOU CAN (END-REPUBLISH ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang