Hari itu Sabtu, 22 Januari 2000 hari itu rasanya hari yang menyenangkan karena pulang pagi. Saat itu, Johan ngajak aku ke Garden Library. Tempat itu merupakan salah satu kenanganku dengannya."Jihan, gimana hari ini kita ke Garden library mau nggak? Sekalian belajar."
"Boleh juga tuh johan."
"yaudah aku ambil motor dulu ya kamu tunggu di depan sekolah."
"Iya."
🌸🌸🌸🌸🌸
"Wah ternyata enak ya duduk ditaman sambil baca baca buku." Ucapku sambil senyum.
"Iya han, enak bisa sambil baca buku."
"Kamu mau baca yang mana Jo, yang ini aja deh."
"Oh, Teman Tapi Menikah."
"kamu udah pernah baca?"
"Udah, aku punya novelnya dirumah."
"Ceritanya gimana?"
"Itu, ada 2 sahabat dia temenan dari kecil tapi dua-duanya gak berani ngungkapin rasa. Sampek si cewek itu mau dilamar sama orang lain, nah si cowoknya itu baru ngungkapin. Pokoknya ribet deh, tapi happy ending kok."
"Oh, gitu."
Andai aja kamu peka Jo, ternyata nggak enak ya jadi cewek kalau cewek suka sama cowok gak bisa langsung bilang bisanya cuma nunggu doang.
"Jihan, han, jihan."
"Eh iya ada apa?"
"Kamu ngelamun ya, lagi mikirin apa sih?"
"Eh, anu nggak ada apapa kok. Cuma laper aja."
"Oh laper kalau gitu kita makan aja gimana?"
"Iya.
Setelah aku dan Johan berjalan akhirnya kami memutuskan untuk makan Mie ayam. Kalau tidak salah Mie Ayam Bang Ucok, meskipun kami makan dipinggir jalan, tapi rasanya nggak jauh beda sama direstoran. Tapi sayangnya saat aku kembali lagi Bang Ucok sudah meninggal, dan mie ayamnya juga tutup.
"Jihan kita makan mie ayam bang ucok yuk." Kata Johan sambil menunjuk warung disebrang jalan.
"Enak, nggak?" kataku sambil menatapnya.
"Kalau nggak enak lihat aku aja, nanti jadi enak." Kata Johan sambil menatapku dan tersenyum.
"Iya, lihat kamu terus aku siram deh pake sambelnya." Kataku sambil tertawa.
"Jahatnya temanku."
"Ih ngomong mulu, kapan makannya?"
"Kayanya udah laper banget, pantes dari tadi kaya denger ada cacing dangdutan ternyata perut kamu."
"Tauk ah."
"Kita duduk disana aja ya jihan." Kata Johan
"He'eh"
"Bang mie ayam 2 sama es jeruk 2 makan disini ya."
"Kamu sering ke Garden Library ya ?"
"Enggak tuh, kenapa?"
"Ya, soalnya kamu kaya udah akrab banget sama tempat ini."
"Oh, kalau itu mah emang dulu waktu SD sering ke sini diajak sama papa mama, soalnya aku kan dulu tinggal di Padang. Jadi, belum punya banyak temen makanya sering ke sini." Kata johan dengan makan krupuk dan menatapku.
"Apa, Padang? Kok kamu nggak pernah cerita kalau dari Padang." Kataku dengan nada kesal.
"Ya, habisnya gak pernah nanya."
"Terus kamu pindah ke Jakarta kelas berapa?"
"Kelas 6 SD."
"Ini mas, mbk mie ayam dan es jeruknya sudah siap."
"Makasih pak." Kataku dengan tersenyum
"Iya neng."
"Kayanya enak nih."
"Ya jelas lah enak orang makanan, kalau batu baru gak enak."
"Biarin, sewot banget."
"Yaudah ayo makan terus pulang."
"Iya."
Mohon maaf terlalu singkat, memang sengaja dibuat pendek per partnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Johan & Jihan
RomanceDear Johan, menunggumu tidak pernah ada kata jenuh, walau sudah genap menahun. Mungkinkah memang aku ditakdirkan untuk mencintaimu? . . Cinta terpendam antara Jihan dan Johan, dua sahabat yang sudah berteman akrab sejak SMP. Banyak sekali lika liku...