Dini hari, Sabtu 26 Februari 2000 pukul 00.00 Waktu Indonesia Barat. Malam itu, aku tidak bisa tidur kalian tau kenapa? Karena hari itu tepat ulang tahunku. Aku pikir, malam itu akan ada sejenis surprise atau apalah. Kenyataannya sangat sepi, sunyi, bahkan yang terdengar hanya suara jangkrik saja.
Aku hanya melamun sambil memandangi fotoku bersama Johan. Dipikiranku yang tertera hanyalah nama Johan, Johan, dan Johan. Bahkan, doaku pada hari ini hanyalah satu yaitu selalu bersamamu meskipun kelak kau bukan milikku.
Aku tak peduli, kau kelak milik siapa yang jelas sekarang kau selalu bersamaku. Aku juga tak pernah bosan memikirkanmu bagiku kau adalah inspirasi. Menunggumu tidak pernah ada kata jenuh, walau sudah genap menahun. Mungkinkah memang aku ditakdirkan untuk mencintaimu?
🌸🌸🌸🌸🌸
Pagi itu, Sabtu 26 Februari 2000 hari ini sengaja aku datang ke sekolah lebih awal. Karena, hari ini adalah jadwal piketku membersihkan kelas.
Ketika sampai didalam kelas suasana disini memang sepi tidak ada siapa pun. Tapi, tunggu dulu!Apa ini?
Seikat bunga plastik?
Kotak hadiah?
Kenapa bisa ada bunga dan kotak hadiah dimejaku. Apa ini kejutan dari Johan?
Oh, tunggu dulu! Johan mana mungkin melakukan hal sekonyol ini. Oke, sebelumnya terimakasih atas hadiahnya. Aku tidak tau dari siapa pun ini tapi aku tidak suka. Bagiku, bunga dan kotak hadiah yang isinya boneka sudah terlalu mainstream.
Suasana kelas saat itu, sangatlah sepi. Tiba-tiba saja ada orang yang masuk ke kelas dan itu Ditto?
"Selamat ulang tahun ya Jihan."
"Maksih Dit. Tapi kok kamu tau ya kalau hari ini aku ulang tahun." Kataku sambil memegang bunga.
"Apa sih yang nggak aku ketahui tentang kamu. " Kata Ditto sambil menatapku.
"Aku serius."
"Aku juga. "
"Terserah kamu deh Dit." Kataku seraya memalingkan badan.
"Tunggu han. "
"Apa lagi? " Kataku berbalik ke arahnya.
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu. " Katanya seraya memegang kedua tanganku.
"Apa? "
"Udah deh han, aku tahu kamu suka sama Johan. Tapi, Johan gak pernah peka sama kamu. Aku nggak tega lihat kamu terus-terusan diginiin. "
"Maksud kamu apaan sih, aku nggak ngerti. "
"Kamu mau nggak jadi pacarku? " Katanya sembil memegang kedua tanganku.
"Apaan sih Dit kamu jangan ngaco ya." Kataku seraya melepas kedua tanganku dari pegangan tangannya.
"Aku serius han. Aku suka kamu dari pertama kali aku masuk ke sekolah ini, emang salah aku suka sama kamu."
"Kamu suka sama orang itu gak masalah, tapi lihat kondisi. Maaf, Dit tapi aku gak bisa. "
"Kenapa? Karena Johan?" Katanya dengan nada emosi.
"Iya, karena Johan. " Kataku dengan tatapan tajam.
"Jadi bener kamu suka sama Johan. "
"Emang bener dan sekarang tolong jangan ganggu aku lagi. Oh, iya satu lagi ini pasti hadiah dari kamu kan mending aku balikan aja." Kataku seraya mengembalikan hadiah kepada Ditto.
"Oke han, gapapa kamu nolak aku. Tapi, tolong jangan ngehindar dari aku. "
Aku hanya diam dan tak menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Johan & Jihan
RomanceDear Johan, menunggumu tidak pernah ada kata jenuh, walau sudah genap menahun. Mungkinkah memang aku ditakdirkan untuk mencintaimu? . . Cinta terpendam antara Jihan dan Johan, dua sahabat yang sudah berteman akrab sejak SMP. Banyak sekali lika liku...