Pagi itu rasanya badanku sakit semua mungkin karena kejadian kemarin. Rasanya hari itu aku tidak ingin masuk sekolah. Bahkan, saat itu aku masih berada dikasur.
Entahlah, aku benar-benar lelah sekali. Tetapi, saat itu Mama datang ke kamarku untuk membangunkan aku.
"Jihan bangun" Kata Mama dengan membuka pintu.
"Udah dari tadi Ma"
"Kalau begitu cepetan, udah ditungguin temen kamu. "
"Siapa ma? "
"Johan"
"Suruh tunggu aja ma"
Saat itu aku langsung bangun dari kasur untuk menemui Johan. Dan pastinya tidak lupa sisiran dulu. Tadinya, aku tidak ingin masuk sekolah. Tapi, karena Johan datang ke rumah ini membuatku semangat. Andai kamu tahu Johan, yang membuatku selalu bersemangat setiap sekali masuk sekolah adalah kamu.
"Ngapain kamu pagi-pagi ke sini? "
"Jemput kamu lah"
"Tumben"
"Udah sana cepetan mandi, bau tau gak"
"Iyaya aku mandi"
Saat itu aku segera mandi, dan berdandan karena aku tidak mau Johan menungguku terlalu lama.
"Udah ayo berangkat" Kataku ke Johan.
"Iya"
Sesampainya disekolah, Johan memakirkan motornya seperti biasa dibelakang Kantin bersama motor yang lainnya. Kemudian, aku dan Johan berjalan bersama untuk ke kelas.
"Johan. "
"Apa? "
"Nggak jadi deh"
"Gimana sih"
"Kapan-kapan aja"
"Emang mau ngomong apa? "
"Nggak penting kok, yaudah buruan jalannya yuk. "
"Perasaan dari tadi yang jalannya lama kamu deh. "
"Hehehehe"
Setelah dikelas, aku dan Johan menuju tempat duduk kami masing-masing. Johan duduk tepat dibelakangku, kalau ada tugas aku sama dia sering banget ngerjain bareng, harus aku akui Johan adalah anak yang pintar tetapi sebenarnya Johan anaknya cuek, cuma mau berinteraksi sama orang tertentu. Saat itu jam pertama adalah Sosiologi, menurutku itu adalah pelajaran paling menyenangkan bagi anak IPS.
"Assalammualaikum wr.wb." Kata Bu ning dengan membawa buku dan duduk.
"Walaikumsalam wr.wb. " Jawab kami semua.
"Selamat pagi anak-anak. " Kata Bu ning dengan senyuman.
"Pagi Bu." Jawab kami semua.
"Siapa hari ini yang tidak masuk?" Tanya Bu Ning dengan memegang absen dan pulpen.
"Denis bu. " Jawab Revan ketua kelas.
"Kenapa gak masuk? " Tanya Bu Ning kembali.
"Sakit bu. " Jawab Revan.
"Cuma Denis aja yang gak masuk?" Tanya Bu Ning.
"Iya bu" Jawab Zoya.
"Yasudah tolong kalian buka buku paket halaman 103 tentang kekerasan."
"Iya bu."
"Nah, di Bab Kekerasan itu dijelaskan bahwa kita tidak boleh melakukan hal-hal bertentangan dengan hukum. Kalian semua juga jangan melakukan kekerasan baik itu fisik, maupun nonfisik. Karena itu akan berdampak pada mental/psikis. Jadi, Bu guru mau di Bab Kekerasan ini kalian kerjakan Uji Kompetensi 1 ini sekalian cari satu contoh konflik kekerasan dilingkungan sekitar. Mengerti? "
"Mengerti bu" Jawab kami semua.
"Yasudah bu guru tinggal sebentar dulu, mau ngurusin kelas 12 yang mau UN. Kalian semua jangan ramai."
"Iya bu"
"Jihan" Kata Johan dari belakang sambil mencolek bahuku agar aku menoleh.
"Ada apa? " Kataku dengan menghadap ke belakang.
"Ngerjain bareng yuk?" Ajak Johan dengan menatapku.
"Ayo aja" Kataku sambil membalikkan kursi ke belakang.
"Aku ngerjain nomor 1-15 kamu 16-30 ya. " Kata Johan dengan membuka buku tulis.
"Iya. Kalau yang nyari contoh kekerasan kerjain sendiri-sendiri ya soalnya dilingkungan sekitar, pasti lingkunganmu sama lingkunganku beda. " Kataku ke Johan dengan menyerut pensil.
"Iya gampang. "
"Eh, kalian. " Kata Reno yang tiba-tiba datang dari belakang.
"Apaan? " Jawab Johan sambil menoleh ke arah Reno.
"Kalau udah aku nyontek ya. " Kata Reno
"Iya. " Kataku singkat.
"Makasih Jihan, nah gitu dong. Yaudah aku mau ke kantin dulu ya... Kalian berdua lanjutin ngerjainnya. " Kata Reno sambil berjalan menjauh dari kami.
"Kenapa sih han, kamu jawab iya? " Kata Johan dengan tatapan kecewa.
"Aku gak tega." Kataku dengan wajah memelas.
"Kalau kaya gini kan bisa keterusan. " Kata Johan sambil menatapku.
"Ya aku harus gimana dong." Jawabku dengan nada rendah.
"Kalau kamu kaya gini juga kasihan dia, nanti dia jadi gak bisa. Lebih baik kalau gak bisa tanya. " Kata Johan dengan membuka tutup pulpen.
"Iya sih bener juga. Yaudah yuk kerjain ini. " Kataku sambil menatap Johan.
Johan cuma mengangguk.
"Aku gabung dong." Kata Zoya sambil membawa buku.
"Aku juga ya. " Kata Ica yang tiba-tiba datang habis dari kamar mandi.
"Ayok aja. " Kataku.
Setelah kami semua mengerjakan tugas Sosiologi kami berempat ngerumpi cerita ini itu, gak penting deh pokoknya. Hal biasa sih kalau buat anak sekolah bahas hal gak penting, becanda, dsbg.
.
.
.
.
😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Johan & Jihan
RomanceDear Johan, menunggumu tidak pernah ada kata jenuh, walau sudah genap menahun. Mungkinkah memang aku ditakdirkan untuk mencintaimu? . . Cinta terpendam antara Jihan dan Johan, dua sahabat yang sudah berteman akrab sejak SMP. Banyak sekali lika liku...