Sore itu, Selasa 08 Februari 2000 seperti biasa nunggu Johan ngambil motor di pos satpam. Saat itu, cuaca sedang mendung, mungkin sebentar lagi akan turun hujan.
"Mana sih Johan lama banget. " Kataku pada diri sendiri sambil melirik ke arah jam tangan.
Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiriku, dengan menaikki motor royal enfield continental gt.
"Mau pulang ya? " Kata orang itu, dengan memberhentikan laju motornya dan melepas helm."Iya. "
"Mau bareng? " Katanya sambil senyum.
"Dito? Aku kira siapa. Enggak usah deh."
"Kenapa? "
"Aku lagi nungguin Johan, ngambil motor"
"Oh, yaudah mungkin lain kali. Kalau gitu aku duluan ya. "
"Iya"
Setalah Dito melajukan motornya, Johan datang dari belakang.
"Ayo naik" Kata Johan dengan menyodorkan helm kepadaku.
"Iya"
"Jangan lupa pegangan, entar awas kalau ada po---"
"Polisi tidur disangkanya buang sampah sembaran yakan, pasti kamu mau bilang gitu".
"Sotoy deh, orang aku mau bilang awas kalau ada pocong nanti kan kita lewat kuburan" Kata Johan sambil melajukan motornya.
"Gak takut, toh setiap hari kita ngelewatin kok. "
"Emang kamu belum tau? "
"Tau apa? "
"Disana itu angker, kemarin ada yang tabrakan"
"Terus gimana? "
"Untung cuma mati"
"Mati kok untung sih" Kataku sambil mencubit pinggang Johan.
"Ya, untung bisa mengurangi kepadatan penduduk"
"Emang ya kamu tuh ihhhh ngeselin, ngomong-ngomong tapi siapa yang tabrakan? kemarin perasaan gak ada apa-apa deh."
"Ada kok"
"Siapa? "
"Ayam"
"Ih sebel, kesel kamu bohongin aku. "
"Hahaha sekali kali gak apa apa kan"
"Aku marah nih"
"Jangan dong, nanti jelek lo"
"Biarin"
"Eh, iya tadi aku lihat Dito nyamperin kamu ada apa? "
"Ngajakin bareng, tapi aku gak mau"
"Kenapa? Padahal motornya kan bagus"
"Emang kalau motornya bagus, semua wanita akan tertarik gitu. "
"Enggak gitu, aneh aja kenapa kamu nolak padahal banyak cewek-cewek, yang mau diboncengin sama Dito orangnya ganteng lagi"
"Apaan sih kok malah bahas Dito"
"Iya iya sorry, sebagai sahabat kamu yang baik kan juga pengen tahu"
"Tapi, aku gak mau tahu"
"Iya deh"
Setelah mengantarku pulang, Johan langsung melajukan motornya dan aku pun langsung masuk ke rumah untuk melakukan aktivitas lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Johan & Jihan
RomanceDear Johan, menunggumu tidak pernah ada kata jenuh, walau sudah genap menahun. Mungkinkah memang aku ditakdirkan untuk mencintaimu? . . Cinta terpendam antara Jihan dan Johan, dua sahabat yang sudah berteman akrab sejak SMP. Banyak sekali lika liku...