Pagi itu, Minggu 22 Februari 2000 itu adalah hari dimana aku bisa menikmati hari libur. Hari Minggu, biasanya ku manfaatkan untuk bersantai dan terutama ku gunakan waktu untuk perawatan.
Asal kalian tahu, meskipun aku perawatan aku hanya menggunakan bahan-bahan tradisional, seperti kunyit dan susu bubuk. Menurutku, itu sangat baik untuk wajah dan untuk kulit agar terlihat putih alami aku memakai papaya sebagai lulur.
Minggu itu, aku sedang maskeran dan luluran. Badanku saat itu, berwarna kuning rasanya aku seperti jeruk mandarin.
Waktu itu, aku sedang duduk dihalaman belakang sambil membaca novel dan ditemani kucingku. Tiba-tiba saja Mama memanggilku dari depan.
"Jihan"
"Iya ma bentar Jihan ke sana" Kataku seraya bangun dari duduk dan berjalan.
"Ada apa sih ma-" Kataku, kemudian terkejut saat melihat ada Johan di ruang tamu.
"Jo-" Kataku gugup.
"Eh, tuan putri lagi perawatan ya" Katanya lalu ketawa.
"Apaan sih gak lucu tau"
"HAHAHA"
"Ih kok malah ketawa sih, lagian ke sini gak bilang bilang dulu kan aku jadi malu badan sama muka kuning semua kaya gini."
"Aku udah telepon kali tapi Mama kamu yang ngangkat."
"Emang iya Ma?"
"Iya tadi, Johan telepon."
"Kok Mama gak bilang Jihan sih"
"Ya habis kamu sibuk baca buku sih, yaudah Mama tinggal dulu ke dapur."Kata mama seraya berjalan menuju dapur.
"Ah, mama nih gak asik."
"Udah deh jangan kaya anak kecil gitu" Kata Johan.
" Iya iya. Ngomong-ngomong ada apa ke sini?"
"Mau ngajak jalan"
"Kemana?"
"Udah ikut aja"
"Kemana sih?"
"Udah deh mending kamu mandi terus ganti baju"
"Yaudah tungguin"
Setelah itu, aku langsung mandi. Sesudah mandi, aku bingung mau pakai baju apa. Rasanya aku ingin tampil cantik dihadapan Johan. Akhirnya, aku pun memutuskan memakai baju berwarna biru dongker yang bercampur padu dengan warna putih.
"Ayo berangkat" kataku.
Johan hanya diam sambil menatapku.
"Kok malah bengong sih, ayo berangkat. " Kataku seraya menepuk pundaknya.
"Ah iya maaf. " Katanya dengan mengalihkan pandangan matanya.
"Kenapa sih? Aku kelihatan aneh ya? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Johan & Jihan
RomanceDear Johan, menunggumu tidak pernah ada kata jenuh, walau sudah genap menahun. Mungkinkah memang aku ditakdirkan untuk mencintaimu? . . Cinta terpendam antara Jihan dan Johan, dua sahabat yang sudah berteman akrab sejak SMP. Banyak sekali lika liku...