6

62 19 2
                                    

Sesampainya dirumah, aku ganti baju dan makan. Setelah itu membaca novel kesukaanku dan temeni kucingku bobi.

"Enak banget hari ini bisa ngehabisin waktu bareng Johan." Kataku pada diri sendiri sambil senyum-senyum.

Krekkk....

"Kayanya ada yang lagi jatuh cinta nih."Kata kak Bian sambil ngelempar buku tulis ke tampat tidur.

"Ih sebel, kalau mau masuk ketuk pintu dulu kenapa jangan asal nyelonong aja." Kataku sambil melempar bantal ke kak Bian.

"Lagian ngapain sih dek dikamar senyum-senyum sendiri." Kata kak bian lalu duduk disampingku.

"Ya, terserah aku dong kak."

"Oh, kakak tau pasti kamu lagi mikiran Johan kan?"

"apaan sih enggak ya."

"Gak percaya, mana mungkin ada persahabatan cewek dan cowok tanpa ada rasa."

Aku diam sejenak, memikirkan apa yang barusan Kak Bian bilang.

"Eh, dek bener kan yang barusan kakak bilang."

"ENGGAK!!!!"

"Kalau enggak, ya jangan sewet dong."

"Siapa yang sewet enggak ya. Lagian kak bian ngapain ke kamar Jihan."

"Oiya, ini cokelatnya kan kemarin udah ngerjain tugas kakak."

"Wahh...makasih." Kataku sambil meraih cokelat dari tangan kak bian.

"Hiya-hiya, oiya ini ada tugas lagi dek tolong kerjain ya."

"Iya gampang."

"Yaudah kakak mau maen PS dulu."

🌸🌸🌸

Hari itu, aku ngobrol dengan Ica cerita ini itu, Icallista Christina Kuncoro dia adalah teman sebangku ku. Temanku yang satu itu merupakan hasil persilangan Inggris Vs Indonesia, namun lebih dominan Indonesia. Yah, mungkin karena dibesarkan dinegeriku tercinta ini sedari kecil.
Anaknya baik dia pendengar setiaku begitu pula sebaliknya. Meskipun, kadang Ica anaknya ngeselin tapi, bagiku itu hal yang biasa dalam persahabatan.
Pada waktu itu saat curhat dengan Ica untung anak-anak yang lainnya masih diluar nonton pertandingan futsal, jadi dikelas cuma ada aku dan Ica.

"Gimana han, kemarin jalan bareng Johan seru gak? Cerita dong." Kata Ica dengan posisi tangan sebagai tumpuan dagunya, seolah-olah siap untuk mendengarkan ceritaku.

"Apaan sih, biasa aja." Jawabku singkat.

"Aelah, Jihan. Kamu tuh ya, bisa bohongin semua orang seolah-olah nggak suka padahal aku tau kalau kamu suka Johan yakan." Kata ica sambil menatapku.

Aku cuma membalasnya dengan senyuman.

"Tuh kan, kenapa gak pernah bilang sih dari awal kan aku bisa bantu kamu ngomong ke Johan."

"Aku cuma gak mau nodaiin persahabatan aku sama Johan karna cinta, kamu juga tau kan kalau nanti aku jadian sama Johan entar kalau putus gimana? Pasti aku akan kehilangan sahabat aku"

"Ya ampun Jihan jadi karena itu. Emang kamu nyimpen rasa ke Johan berapa lama? "

"Dari aku kelas 2 SMP-2 SMA ca. "

"Lama banget"

"Ya gitu deh"

"Tapi han menurut aku, lebih baik kamu berani mencoba dari pada tidak sama sekali"

"Maksudnya gimana ca? "

"Iya maksudnya lebih baik kamu berani mencoba jatuh cinta dengan Johan, ya cinta yang terbalaskan gitu jangan mencintai dalam diam."

"Tapi aku takut kalau pu---"

"Jangan takut putus, seenggaknya kalau kamu putus itu lebih baik. "

"Kok baik sih ca? "

"Yaiyalah baik, kan kamu udah berani mencoba kalau putus itu kan emang resikonya orang pacaran. Toh, kalau kamu putus bisa belajar mengikhlaskan. Jadi, biar gak ngarep mulu".

"Bener juga sih ca, sebenernya yang membuat kecewa itu diri aku sendiri. Tersebab harapan pada manusia yang terlalu tinggi. Btw kamu jangan ngomong ini ke siapapun ya, apalagi Johan aku gak mau dia tau"

"Iya, rebes dah. "

Aku hanya senyum...

"Oh iya tapi kalau dipikir-pikir kamu hebat juga ya bisa suka sama Johan selama itu. "

"Ya, namanya juga cinta nggak ada yang tau. "

"Tapi, nama kalian tuh mirip tau kaya ditakdirkan bersama misal ya Johan Jodoh di Tangan Tuhan dan Jihan Rezeki di Tangan Tuhan. "

"hahaha ih kamu bisa aja ca, duh jadi geli kan. "

"Haha, becanda kali han. "

"Yaudah yuk kita ke kantin laper nih."

"Ayok"

Hari itu aku curhat sama ica soal persaanku yang sebenarnya sama Johan. Selama ini aku gak pernah bilang ke siapapun. Dan setelah aku dan ica selesai bercerita kami makan dikantin, tapi sebelum ke kantin kami harus ngelewatin kelas 12 dulu.

Johan & JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang