10

47 18 0
                                    

Setelah Johan pulang, aku langsung masuk ke rumah saat itu waktu menunjukkan 20:16 waktu Indonesia bagian Barat. Saat aku membuka pintu ternyata mama sudah menungguku disana, jujur saja saat itu aku sangat takut kalau mama marah kepadaku.

"Ma---"

"Dari mana aja kok baru pulang? "

"Tadi, ada tugas disekolah ma makanya Jihan telat pulang. Jihan minta maaf ma."

"Oh, yudah lain kali kalau kamu pulang telat bilang dong biar mama, papa, Bian gak khawatir. "

"Iya ma"

"Yaudah, sekarang kamu mandi terus makan bareng. "

"Iya ma"

Rasanya lega saat itu, aku kira aku akan dapat hukuman dari mama ternyata tidak. Mama memang orang paling bisa ngertiin aku. Setelah itu aku langsung mandi dan makan bersama.

"Malam semua" Kataku dengan senyuman dan duduk.

"Dari mana aja dek, kok tumben jam segitu baru pulang. " Kata Kak Bian, sambil menyendok nasi putih.

"Ada tugas tadi disekolah." Kataku sambil mengambil ayam goreng.

"Lain kali bilang kenapa jangan bikin orang khawatir. " Kata Kak Bian sambil menuang air putih ke gelasnya.

"Ya maaf" Jawabku sambil makan.

"Udah udah jangan dibahas lagi, kalau menurut papa itu sih hal biasa dulu Papa malah sering kaya gitu pulang larut malam. "Kata Papa sambil makan.

"Terus Papa dimarahin? " Kataku ke papa sambil mengunyah makanan.

"Enggak." Jawab papa singkat.

"Kok enggak pah? " Kata kak Bian

"Soalnya nenek kamu gak tau kalau Papa pulang"

"Kok bisa? " Kataku

"Papa lewat cendela kalau pulang."

"Yah, pantesan gak ketahuan. "

"Kalau ketahuan gimana pah? "

"Kalo ketahuan auto gak dikasih uang jajan sebulan. "

"Hahaha"

"Wkwkwk"

"Eheheheh"

Kami semua tertawa saat itu, menurutku itu adalah kebahagiaan sederhana dikeluarga kami. Bisa kumpul bareng, becanda, liburan, shalat jamaah pokok waktu yang indah ya kumpul bareng keluarga.
Setelah aku makan malam dan membantu mama membersihkan meja makan dan piring aku langsung ke kamar untuk melakukan aktivitas selanjutnya yaitu belajar, dan menulis dairy.

"Senengnya hari ini" Kataku sambil senyum-senyum sendiri.

"Jihan, ada telepon dari temen kamu." Kata mama sambil berteriak.

"Dari siapa ma? "

"Temen kamu"

Aku langsung menuju ruang keluarga untuk mengangkat telepon.

"Hallo?" Ku sapa.

"Jihan"

"Siapa? "

"Aku aldhi"

"Ada apa? "

"Aku mau minta maaf soal tadi, aku ngerasa bersalah banget. "

"Oh, iya gapapa"

"Sekali lagi aku minta maaf ya han"

"Santai aja kalek, udah aku maafin kok. Pasti kamu juga gak sengaja kan?"

"Makasih ya udah maafin aku, iya sih emang aku gak sengaja soalnya aku juga gak bisa main basket jadi kena orang deh. "

"Iya aldhi"

"Yaudah ya han makasih"

Setelah Aldhi selesai menelpon aku kembali ke kamar untuk belajar dan menulis dairy.

"Emm, besok tugasnya apa ya? " Tanyaku pada diri sendiri.

"Alhamdulilah gak ada, baca dikit aja deh materinya besok apa. "

Setelah aku belajar, seperti biasa aku menulis dairy.

Jakarta Selatan, Kamis 03 Februari 2000

Hari ini Jakarta, 03 Februari 2000 rasanya hari ini adalah hari paling indah. Seperti dulu waktu kita SMP sering banget kamu anterin aku pulang. Sebenernya SMA kamu juga masih anterin aku tapi jarang aja. Aku cuma bisa memandangi kamu dari kejauhan Johan, aku sadar posisi kalau kita cuma sahabat doang. Biar aku pendam selalu rasa ini bersama khayalanku yang selalu menuntut ingin selalu bersama.

Setelah aku menulis dairy langsung ku rebahkan diriku ke kasur dan memejamkan mata.
.

.

.
😴😴😴

Johan & JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang