Joe

129 6 0
                                    

Sinopsis:

Sari adalah gadis berumur 17 tahun yang setiap hari membungkus gula untuk kebutuhan sehari-hari nya untuk tambahan uang jajan. Sari hanya tinggal bersama ayahnya karena sang ibu sudah tiada saat Sari masih berumur 10 bulan.

  Sari juga sering mendapati olok-olokan dari teman-temannya apalagi bertemu Geni dan Geisha, bad girl di sekolahnya. Ketika Sari bertemu dengan Joe, pemuda khayalan anak-anak. Kehidupan Sari berubah.

Judul: Joe
Tanggal:29-09-2019)
Genre:Teenfict, Fantasy

Kumpulan Cerpen
Karya fatmawatimaulidya..

Happy Reading..

*Joe*

    Setelah adzan subuh seorang laki-laki paruh baya membangunkan anak perempuannya bangun salat subuh.  Gadis berumur 17 tahun menarik selimut dan menghadap ke dinding berusaha tidur. Laki-laki tersebut menarik selimut anaknya dan berteriak bangun, salat, mandi dan membantunya untuk menimbang gula.

Gadis bernama Sari pun menyahut parau dengan malas ia bangun sambil mengucek kedua matanya. Ayahnya keluar dari kamar mempersiapkan kebutuhan sembako lain buat ke pasar. Sari berjalan malas menuju ke kamar mandi, membersihkan diri.

Setelah semua beres, Sari berjalan menuju ruang tamu yang penuh karung berisikan kiloan gula dan timbangan. Sari duduk mengambil plastik dan mulai menimbang gula tersebut. Lalu masuklah wanita paruh baya memakai daster dan beberapa rol di rambutnya, beliau adalah tetangga Sari bernama Erna.

"Sar,nanti kamu timbang gula dan ikat plastiknya seperti yang ku ajarkan kemarin. Awas aja kalau nggak bisa!"katanya setengah mengancam lalu wanita itu pergi.

Sari membulatkan kedua matanya, bagaimana ia mengikat plastik yang berisi gula satu kilo. Tahu, bahwa ini pekerjaan yang mudah banget dilakukan tetapi Sari terus berusaha mengikatnya erat akan tetapi malah gula tersebut tumpah berserahkan di lantai. Itu kejadian yang membuat Sari dan ayahnya rugi besar termasuk Tante Erna.

Tante Erna sangat marah waktu itu. Sari mendengus sebal dan sering mengatakan dalam hatinya "Payah,payah. Masa pekerjaan gampang gitu nggak bisa!" seperti itulah setiap kali ia mengikat plastik gula itu.

Seandainya ia punya teman yang membantu membungkus gula, Sari bakal senang banget. Bagi Sari itu mustahil karena ia selalu saja di jauhi oleh temannya tidak ada yang mau berteman dengan Sari. Alasanya ia gadis miskin dan lain sebagainya. Lebih baik ia berdiam diri sambil mengerjakan pr atau menulis sesuatu yang tidak terlalu penting masalah curhatannya.

Teman curhat pun Sari tidak punya. Ibunya, sudah meninggal dunia sejak Sari masih kecil sehingga ia tidak bisa melihat sosok ibunya yang menurutnya cantik. Sari pernah menemukan bingkai foto ayah dan ibunya saat itu Sari kecil masih di gendongan sang ibu.

  Saat Sari berusia 10 bulan kata Ayah, ibu sudah tiada. Hatinya kini sesak dan Sari menggelengkan kepala cepat berusaha mengusir masa kelam itu jauh-jauh. Sari sudah mendapatkan sepuluh bungkus gula pasir yang masih ia sandarkan di tembok, di biarkan plastik itu terbuka lebar.

  Sari menghela nafas panjang dan mengambil satu bungkus gula pasir, mencoba untuk mengikatnya. Ia menepuk gula itu biar rata lalu mengikatnya. Sari sudah hampir berhasil saat dua ikatan, gadis itu mulai menyerah merasa ikatannya tidak cukup kuat dan takut gula pasir tersebut tumpah kembali.

Erna datang dan mulai mengomel memerahi Sari,"Aduh. Tinggal ikat aja susah bener sih."katanya mengambil satu bungkus gula dan memberikan contoh ke Sari, gimana langkah-langkah mengikat dengan benar sehingga gula itu tidak kembali tumpah. Sari mengamati tante Erna mengikat gula tersebut.

Kumpulan Cerpen (Kembali update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang