Why Don't We Part 02

2 1 0
                                    

  Hari yang selama ditunggu para limelight Indonesia datang juga. Zia  gadis periang itu menatap layar smartphone datar banyak sekali limelight Indonesia bisa hadir di konser mereka kecuali dirinya. Tidak hanya dirinya saja, kedua temannya:Dian dan Cinta juga tidak bisa hadir.

Ibu Zia mendatangi anak tunggalnya itu dengan seulas senyum manis. Beliau duduk disebelah Zia yang galau tidak bisa nonton konser idolanya yang berlangsung di Jakarta hari ini. Tangan wanita itu mengelus rambut Zia lembut, Zia menoleh melihat ibunya berusaha menghiburnya.

"Jangan sedih. Kamu udah berusaha mengumpulkan uang buat datang kesana tapi uangmu tidak cukup karena harga tiketnya mahal. Kapan-kapan mereka bakal datang lagi kok."hibur ibu yang mengetahui perasaan Zia. Zia memeluk ibunya dan menangis dipelukannya.

"Hiks.. Hiks...hiks."

"Aku tidak bisa nonton, bu. Padahal aku ingin sekali bertemu dengan mereka."ucapnya melepaskan pelukannya menatap mata ibunya, "aku ingin bertemu dengan Jonah dan Daniel, hiks...hiks..hiks."lanjut Zia memeluk ibunya kembali, menangis. Ibunya membalas pelukan Zia dan mengelus lembut rambut Zia.

  Di tempat lain seorang pemuda yang bersantai, tiduran di tepi kolam renang sambil mengscroll layar smartphonenya tiba-tiba mendengar namanya dipanggil dan nama Jonah. Ia duduk dan melihat sekeliling semua teman-temannya masih bersantai dan bermain bola air di kolam renang hotel ini. Kedua mata biru seperti laut itu berteriak memanggil Jonah yang berdiri di tepi kolam renang seperti mengawasi anak-anaknya,takut kalau mereka tenggelam.

"Oi Jonah!"teriak Daniel kencang.

Jonah yang memakai kacamata cokelat itu melihat Daniel masih berjemur di sana. Bukan berjemur lebih tepatnya kedinginan karena berendam lama di kolam renang. Jonah menghampiri Daniel dan duduk di sebelahnya, "apa?"tanyanya ke Daniel.

Boleh ku akui Jonah adalah pemuda yang sangat pelit bicara,ia suka menjawab sesingkat pun tapi kalau ia membuat pertanyaan barulah sepanjang ular anak konda.

"Kau tadi dengar nggak?"

"Nggak?"

Pluk!

Satu pukulan pelan mendarat di kepala Jonah. Pemuda bertubuh berisi dan tinggi itu mengaduh kesakitan,melihat Daniel. "Aku belum selesai bicara udah nyambar kek petir aja!"Daniel protes kek emak-emak dan Jonah membalas kekehan kecil.

"Beneran, aku nggak dengar apa-apa. Memangnya kau dengar apa? Apa mungkin kau mendengar para limelight meneriaki namamu seperti,"ucap Jonah berdiri dan mengenggam tangan mengarah kemulutnya sebagai mic,"Daniel I love you. Niel Will you marry me. Daniel kamu itu sangat ganteng. Cowok idaman banget sih. Maukah kamu jadi sumaiku dimasa depan. Pacarmu semangka ya?, Daniel itu kayak jerapah. Aku jadi apple jus aja biar bisa dekat ama Daniel."ucap Jonah menirukan suara penggemar Daniel Lovers dengan gerakan perempuan.

Corbyn, Zach dan Jack yang sedaritadi memperhatikan Jonah dari jauh tertawa pelan melihat tingkah konyolnya. Pipi Daniel memerah dan satu pukul berhasil mendarat ke pantatnya.

Plak!

"Aduh!"Jonah meringis kesakitan dan mengelus pantat yang habis terkena pukulan keras dari Daniel.

"Anaknya siapa si kau? Suka mukul pantatku!"protes Jonah.

"Anaknya Keri Seavey yang cantik makanya aku lahir jadi Daniel Seavey yang tampan bak pangeran."kata Daniel pede banget.

"PANGERAN DARI KAWANAN KUDA  NIL DI KEBON BINATANG!"Teriak mereka berempat kompak.

"Dasar kalian kalau ngeledek nggak ada yang bener!"kata Daniel.

"Orang yang suka ngeledek itu kebanyakan bener tahu. Dengan cara nggak sadar aib yang diledek terbongkar."kata Zach menyahuti perkataan Daniel.

"Memangnya kau ingin bicara apa sih?"tanya Jonah mulai serius,duduk disamping Daniel yang moodnya udah hancur kek bubur basi. Ketiga lainnya melanjutkan berenang. Tiba-tiba Jack berteriak nggak jelas di tengah kolam renang,"AKU KALAU GINI TERUS BAKAL JADI PANGERAN DUYUNG!!"

Kumpulan Cerpen (Kembali update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang