Why Don't We Part 06

5 1 0
                                    

Mata Doni terbelalak kaget melihat mereka berlima menggunakan pakaian level paling tinggi. Ia menelan ludahnya sendiri dan nyali yang ingin menghancurkan mereka berlima menciut. Keringat dingin mengucur deras di pelipis Doni, di hati kecilnya berkata,"ini tidaklah mungkin. Mereka berlima tiba-tiba memiliki kekuatan level tinggi seperti ini!"

  Jonah maju kedepan menunjuk kearah Doni yang memasang wajah ketakutan. "Doni, kau ikut kami di penjara kegelapan atau di hancurkan?"ucapnya menyuruh Doni memilih dua pilihan tersebut. Kedua kata Doni menatap tajam mengarah Jonah,ia menggertak giginya. "Aku tidak akan memilih satu pun itu! Aku akan menghancurkan kalian dan tidak akan lagi terkena tipuan kalian!"kata Doni menantang mereka berlima, ia fokus mengarah ke Jack.

Pemuda itu belum mati juga, batin Doni. Aura jahat menyeliputi tubuh Doni ia mengumpulkan banyak kekuatan penghancur. Sedangkan kelima pemuda itu sudah siap menyerang kekuatan yang akan diluncurkan oleh Doni.

"Kekuatan Penghancur kegelapan!"teriak Doni melepaskan semua kekuatannya mengarah mereka berlima. Saat itu juga mereka berlima diselimuti kegelapan yang sangat tebal.

"Apa-apaan ini!"protes Jack menoleh kekanan dan kekiri hanya ada kegelapan. Tidak ada sedikit celah yang menunjukkan dimana teman-temannya dan Doni, penghancur itu.

  Corbyn memiliki kekuatan perasa jadi ia bisa tahu keberadaan Doni sekarang. "SEMUANYA KITA AKAN MENYERANG DIA BEBARENGAN DENGAN STRATEGI. KITA TIDAK AKAN BISA MENGALAHKAN DIA KALAU KITA MENYERANGNYA BERGANTIAN."Kata Corbyn mengintruksi semua teman-temannya dengan stareginya.

Zach tersenyum dan melepaskan rantai yang berada di pundaknya. Ia menatap kedepan, kegelapan. "Serahkan semua padaku, aku akan menarik perhatiannya."kata Zach.

"Aku akan menarik amarahnya."sahut Jack.

"Aku akan membikin portal jalan tikus."kata Daniel.

   Pemuda bertubuh tinggi itu bingung ia tidak bisa melihat masa depan lagi. Ia hanya bisa melihat kegelapan dengan perasaan was-was. "Apa kau takut Jonah?"ucap Doni meledek. Jonah menoleh ke kanan tidak ada apapun disana. "Apa kau masih membuat andalanmu Don? Yaitu permainan menyenangkan."tanya Jonah dingin sambil memperhatikan sekeliling agar ia selalu siap jika Doni membuat kejutan.

"Hahahaha, ternyata kau pemuda yang sangat peka Jonah. Aku bangga padamu."ucap Doni dibalik kegelapan tersebut memuji sifat Jonah. Lalu suara Doni menghilang dan ia harus kembali was-was dalam kegelapan ini. Kedua telinga Jonah mendengar ada suara angin milik Corbyn.

  Pemuda berambut biru tersebut terus menerus mengeluarkan angin kesegala arah berharap bisa mengenai Doni. Namun, semua itu tidak berarti. "Sial, kekuatanku hanya bisa berlalu saja."umpat Corbyn.

  Tiba-tiba kaki Corbyn dan Jonah ada yang menyangkut. Kedua kaki mereka berdua tidak bisa bergerak. Kaki kanan mereka coba untuk diangkat tapi tidak bisa. "Benda apa ini?"tanya Corbyn terus mencoba kaki kanannya terlepas dari benda lengket yang sama sekali tidak ia ketahui...benda apa itu.

  Akhirnya Corbyn dan Jonah jatuh dan diseret oleh suatu benda. Mereka berdua menjerit. Zach mencoba fokus dan ia terganggu dengan jeritan Jonah dan Corbyn. "Eitss, aku pengen fokus aja kagak bisa. Malah teriak-teriak."kesal Zach mengayunkan rantainya diatas udara menciptakan pusaran lalu ia lemparkan sejauh mungkin.

"Jack Sekarang!"teriak Zach kencang.

Jack membuka kedua matanya dan mengeluarkan bola-bola api mengarah ke rantai milik Zach.  Corbyn yang diseret oleh sesuatu terus berteriak dan ia memiliki inisiatif---tersenyum miring dan ia mengeluarkan pusaran angin yang sangat besar. "pusaran angin topan!"sebuah pusaran angin topan datang dan angin itu akan melahap apapun yang ada didepannya.

Kumpulan Cerpen (Kembali update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang