Rena masuk ke ruang Vip melihat kelima pemuda tampan yang bebarengan menyambutnya. Rena begitu senang dan ia memilih berfoto sebanyak mungkin dengan menampilkan adegan romantis. Kelima pemuda itu tidak percaya bahwa gadis berambut panjang dan memakai dress bagus itu meminta foto romantis. Tidak seperti yang lain meminta foto biasa. Rena berfoto berdiri diam menghadap kamera yang dipegang oleh Zack,juru kamera. Jonah dan Corbyn mencium pipi Rena.
Cekrek!
Lalu Rena digendong oleh kelima pemuda dengan senyuman sumringah. Dalam hatinya sebentar lagi foto bareng fans itu akan segera menyebar luas dan membuat gadis polos-polos itu akan sedih.
Zack mengangkat jempolnya lalu Rena mengucapkan terima kasih banyak dengan Why Don't We lalu berlalu pergi. Setelah beberapa jam melayani fans tiket Vip, mereka berlima duduk bersantai sambil mengipas karena udara malam ini sangat panas. Mereka berlima mulai membahas konser yang meriah dan damai tidak ada kekacauan sama sekali.
"Konser yang sangat menakjubkan mereka tidak ada kerusuhan dari Makhluk penghancur."kata Zach menghela nafas dan menyandarkan punggungnya di sofa.
"Kau benar."jawab Corbyn mencoba menutup matanya karena kelelahan semalaman ini selesai konsernya.
Daniel duduk menghadap ke teman-temannya yang sangat kelelahan malam ini. Ia meminum jus apelnya dan membuka suara supaya tidak ada keheningan diantara mereka semua. "Aku sangat senang pada gadis yang memberikan kado besar itu."katanya dibalas deheman dari Jack.
"Ekhm. Jangan-jangan ada sesuatu pada dirimu Niel."ucap Jack dengan senyuman liciknya.
Dahi Daniel berkerut dan memasang muka bodoh seolah tidak tahu apapun. "Sesuatu apa?"
"Sesuatu yang bernama Cinta."balas Jack terkekeh, mengambil smartphone miliknya di saku celana.
"Idih,sok tahu. Aku hanya senang aja pada gadis itu. Hanya saja aku lupa bertanya padanya soal namanya."kata Daniel menggaruk kepala yang tidak gatal.
Zach datang sambil membawa sekotak pizza berukuran sedang diletakkan diatas meja. Ia mengambil satu potong dan mengigitnya,matanya melihat Daniel yang memikirkan sesuatu tentang gadis. Ia tadi tidak sengaja mendengar kata 'Gadis'.
"Kau kan bisa mendengar apapun dari kecil sampai besar. Mengapa kau tidak memakai kekuatanmu saja?"kata Zach menggigit pizzanya dengan nikmat. Daniel melihat Zach yang asik menyantap pizzanya, "menguping itu tidak baik."ucapnya bijak.
"Eh tapi kau tadi pagi mendengar pertengkaran antara bapak dan anak. Kau sengaja menguping kami padahal jarak kau membereskan kopermu dan jarakku itu jauh. Kau dosa besar Niel. Telah menguping pembicaraan itu."kata Jack sedikit kesal menatap Daniel tajam lalu mengalihkan pandangan melihat Zach menikmati pizza sendiri.
"Hei Zach? Mengapa kau tidak menawari pizzamu padaku?"Jack protes.
Zach memasang muka datarnya,"habis main hp sih. Yaudin aku makan aja pizzanya sendiri. Nggak salahkan ini kan pizza ku."kata Zach enteng banget.
"Argh!"Jack kesal dan mengambil potongan pizza itu masuk kedalam mulutnya. Zach melirik kearah Jack, "dasar rakus!"
Jonah menyandarkan punggung di sofa mengerjapkan matanya. Ia tidak bisa tidur jika tidur Jonah bisa melihat apa yang bakal terjadi beberapa jam yang akan datang. Masa bodoh, batinnya. Ia menutup mata berusaha tidur supaya cepat mengantuk.
Samar-samar Jonah melihat banyak kekacauan di kota, kehancuran dan teriakan orang-orang tidak bersalah dan berusaha lari dari kekacauan besar ini. Lalu Jonah melihat jelas salah seorang di sana. Dahi Jonah mulai bertaut samar. Ia mendekati gadis itu dan terkejut melihat gadis tersebut, tiba-tiba tubuhnya terangkat melayang keudara dan ia menjerit ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen (Kembali update)
Short StoryIni hanya kumpulan cerpen. Bukan hanya satu cerpen saja tapi beberapa cerpen yang akan aku tulis disini. Dongeng. Aksi Romantis Fiksi remaja Fantasi dan Lain-lain. Happy Reading [Don't Copy My Story!]