Pintu terbuka kami berdua memasuki super market dan disapa ramah oleh pegawai disini. Pendingin ruangan membuatku sedikit lebih enak dan ingin tidur saja. Ya, kalau masalah pendingin ruangan dan kipas rasanya pengen rebahan.
Kami menuju ke rak yang berisikan makanan ringan dan aku melihat Mitsuki sudah mengambil banyak makanan ringan. Astaga,itu tidak baik buat kesehatan.
"Ya ampun,Mitsuki. Kau banyak sekali mengambil cemilannya? Nanti kamu sakit loh."ucapku akhirnya membuat pemuda itu menoleh kearahku dengan kekehan kecil lalu mengambil satu makanan ringan kemudian di masukkannya ke dalam keranjang.
"Tidak perlu, khawatir. Aku tidak selalu makan-makanan ringan kok hanya memperbanyak stock aja."ucapnya membuatku merasa lega. Astaga Y/n kau terlalu berlebihan, batinku bodoh.
Mitsuki melirikku sambil menautkan alis, "kau tidak memilih camilan buat stock dirumah?tenang saja, aku kan mentraktirmu."ucapnya mengingat tawaran tadi. Aku membalas gelengan sebagai jawaban dan Mitsuki menautkan alis menginsyaratkan 'mengapa?".
"Tidak. Aku sudah banyak makanan kok di apartemenku?"dustaku sambil tersenyum. Ah, stock cemilanku sudah habis beberapa hari yang lalu dan aku tidak sempat membeli. Mitsuki mengangguk.
Akhirnya kami selesai belanja sepanjang perjalanan kami berdua mengobrol sambil tertawa. Aku tidak peduli dengan sorotan mata orang lain atau menatapku aneh. Benar-benar Mitsuki membuatku tertawa, aku tidak tahu kalau ia ternyata seru juga.
"Oh iya, aku duluan ya?"pamitku padanya ia mengangguk sambil sedikit berteriak.
"Jangan lupa, besok sore ke festival!"
Aku menoleh menunjukan seulas senyum manis sambil mengacungkan jempol kalau besok aku akan datang ke festival itu. Pasti menyenangkan. Kedua kakiku sedikit berlari menuju ke apartemen suasana hatiku saat ini begitu gembira.
Sampai ke kamar apartemen, aku segera menghempaskan tubuhku diatas kasur empuk seraya menatap langit kamar, putih--tidak ada apapun disana. Tidak menyangka aja kalau Mitsuki seceria dan menyenangkan. Merasa diriku kalau didekat Mitsuki semakin nyaman. Seandainya aku bisa mengutarakan perasaanku padanya, bagaimana ya.
Aku tahu ini konyol seharusnya laki-laki yang mengutarakan hati ke perempuan bukan sebaliknya. Persetanan aku tidak peduli. Tapi diriku belum berani mengatakan itu, tahu sendiri Mitsuki bagaimana sikapnya. Dingin dan tidak banyak bicara tapi tadi Mitsuki sangat berbeda dia menyenangkan.
Mungkin suasana hatinya senang seperti apa yang Ku rasakan saat ini.
Malam sudah tiba,aku sudah menyiapkan makan malamku dan segera menuju ke ruangan tengah yang disana ada television plus sofa. Televisi menyala melihat acara film yang kusuka, misteri dan action. Apalagi kalau film itu bencampur dengan atraksi kungfu atau semacamnya aku akan merasa sangat senang sekaligus tegang.
Kalau aku tidak bisa tidur, aku sering menonton film horor. Bukannya tidur malah menjadi takut, haha itu sering sekali ku lakukan dan hampir setiap hari. Makan sambil menonton television sangat menyenangkan. Mengambil minuman dan meneguknya sedikit, lanjut makan. Pandangku terus menatap layar televisi itu.
Tok tok tok
Sebuah ketukan dari pintu balkon terdengar membuatku menoleh, mencoba melihat dengan seksama kearah balkon itu--tidak ada apapun. Dahiku mengerit dan kembali menonton acara televisiku sambil menikmati makan malam.
Tok tok tok
Suara itu terdengar lagi membuatku kesal saja, Ku letakkan makananku diatas meja lalu bangkit berdiri menuju balkon apartemen. Tidak seperti biasanya ada keisengan orang mengetuk pintu balkon. Dan baru pertama kali ada orang yang berani mengetuk pintu balkon. Aku rasa orang itu tidak memiliki kerjaan dan suka menganggu orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen (Kembali update)
Kısa HikayeIni hanya kumpulan cerpen. Bukan hanya satu cerpen saja tapi beberapa cerpen yang akan aku tulis disini. Dongeng. Aksi Romantis Fiksi remaja Fantasi dan Lain-lain. Happy Reading [Don't Copy My Story!]