3. Apartemen Anta

618 17 0
                                    

Selesai makan Anta langsung melesat pergi ke apartemennya dengan Elda yang terlihat sibuk dengan lipstik merahnya .

"Itu mulut udah merah, lo merahin lagi kayak cabe tau gak " sindir Anta

Elda spontan menatap ke arah Anta yang berani beraninya mengkritik lipstik merahnya.

"Eh lo tahu gak merah ini artinya berani dan itu cocok banget sama style gua jadi jangan sok komen negatif , cewek cewek lo juga pasti lipstik nya merah bahkan lebih "

Anta hanya menggeleng mendengar ucapan Elda tidak ingin membalasnya karena dia tahu jika di balas maka Elda akan semakin pedas.

Sampai di depan apartment nya Anta langsung mematikan mobil.

"Gila lo tinggal di kawasan elit ?" tanya Elda tak percaya . Anta langsung tersenyum dan membanggakan fasilitas yang ada di apartemen itu

"serius ? lo gak lagi dapet bookingan kan atau salah satu cewek yang nyewa lo tinggal disini dan kalian main disini atau mungkin lo dapet uang beli apartemen disini dari kegian jual diri lo lagi " tanya elda bertubi tubi

Anta malas ia sudah enek melihat elda yang terus menyindirnya dan mengatainya cowok gak bener dan dengan kesal anta langsung turun dari mobil elda dan berjalan masuk

"dasar cowok songong baru tinggal di kawasan elit tapi beli mobil satu gak mampu " kesal elda yang langsung pindah kursi ke kursi kemudi tapi ia tersadar akan satu hal bensinnya habis

"ANTA ' teriak elda murka melihat anta yang berlari masuk ke dalam gedung elda sontak lari mengejar anta meminta pertanggung jawaban tapi ia dihadang oleh security disana

"maaf mbak, mbak bukan penghuni disini di larang masuk "ujar petugas keamanan disana

"temen saya tinggal disini orang yang tadi turun dari mobil saya nah dompet saya ketinggalan sama dia dan mobil saya bensinnya habis " ujar elda beralasan walaupun bensin habis itu adalah kebenaran

" mbak bisa menghubungi teman mbak memintanya turun membawakan dompet mbak " elda sontak bingung dirinya tidak memiliki nomor anta

"gimana mau nelfon pak hp saya juga di bawa hp saya ada di dalam dompet saya mana ini udah malem hujan lagi pak pom bensin pasti tutup " ujar elda dengan tampang memelas merasa tega si security meminta elda untuk kebagian reception untuk menanyakan kamar Anta.

Dengan cepat Elda berjalan menuju lobby . Masuk ke dalam lobby Elda di buat kagum dengan interior disana sangatlah mewah , elda tidak yakin anta tinggal disana berapasih gaji menjadi karyawan perusahaan biasa.

Tapi begitu ingat dengan pekerjaan sambilan anta sebagai pacar bohongan belum lagi kalo klien Anta tajir widih berapa penghasilannya sehari memikirkan penghasilan Elda sempat tergiur tapi ia kembali sadar bahwa pekerjaan itu tidak baik

"Anta kan matre pasti dia morotin ibu ibu deh dasar baru punya wajah genteng bebas bener " gumam elda yang mendekati mbak mbak resepsionis.

"permisi mbak saya mau nanyak Anta tinggal kamar nomor berapa ya ?"

Resepsionis itu melihat penampilan elda dari atas sampai bawah sambil tersenyum sinis tentu dia tahu siapa orang yang Elda maksud mengingat di gedung itu hanya satu orang yang bernama anta tapi si resepsionis dengan angkuh menanyakan siapa elda dan ada urusan apa karena tidak semua orang bisa masuk ke apartemen elit itu.

Elda kesal ia tahu jika wanita ini pasti mengira jika dirinya adalah wanita yang menyewa Anta dan Elda yakin Anta pasti sering membawa wanita kemari hingga resepsionis terlihat tidak suka.

" saya ini bosnya anta dompet saya tertinggal di tas anta saat kami bertemu klien dan saya harus mengambilnya "

Mendengar kata bos membuat si resepsionis menunduk malu dan langsung memberikan nomor kamar anta

Setelah mendapatkan nomor kamar Anta, Elda bergegas masuk ke dalam lift dan ternyata anta benar benar tinggal disana sungguh ia tidak sudi masuk kesana pasti sekarang Anta tengah melakukan hal hal aneh dengan salah satu kliennya.

Tapi Elda kembali mengingat jika gara gara Anta bensin mobilnya habis.

Dengan terpaksa elda memencet bel apartemen anta beberapa menit kemudian pintu terbuka dan menampakan anta yang hanya memakai celana pendek tanpa baju sontak saja anta kaget saat melihat yang bertamu adalah di elda salahnya sendiri tidak melihat dulu siapa yang datang dan asal membukan pintu

"Ngapain lo kesini gua kira lo udah balik dari tadi, lo pasti ngintilin gua sampe kesini segitu keponya lo sampe lo ganggu kehidupan pribadi gua "

Elda merasa kesal bahkan dengan beraninya Elsa meludahi wajah anta tanpa permisi.

Anta tentu saja kaget dan tak terima di ludahi seperti itu dengan spontan menampar wajah Elda dengan keras hingga bunyi tamparan anta terdengar nyarik di telinga.

Elda memegang pipinya yang sekarang sudah sangat merah bahkan bekas tamparan anta terlihat jelas disana sakit ? elda menahan pipinya yang sangat sakit tak ingin terlihat lemah elda menatap tajam kearah anta

" Dasar lo beraninya sama cewek gua laporin lo ke komnas perempuan "

"Cihh. Perempuan kayak lo emang perlu di kasari " ujar anta yang sebenarnya dalam hatinya merasa bersalah tapi ia sungguh gengsi meminta maaf kepada elda

"Gua kesini mau minta pertanggung jawaban lo mobil gua mati bensinnya habis gara gara lo yang gak bilang bensin habis " geram elda menunjuk nunjuk wajah anta

Anta tertawa keras ia benar benar bahagia melihat elda sengsara " kasihan itu derita lo mobil mobil lo makanya sebelum kemana mana cek bensin dulu bukan nyalahin orang "

"Gua gak mau tahu lo beliin gua bensin " paksa elda sambil menarik narik tangan anta memaksanya membelikan mobilnya bensin

Anta langsung menepis kesal tangan elda siapa elda yang berni menyuruh nyuruhnya " ogak siapa lo lagian ini udah tengah malem mana hujan lagi mending lo pulang naik ojek aja bye " ujar anta yang langsung menutup pintunya.

Elda langsung menangis sambil memegangi pipinya yang sakit, sungguh ini sangat sakit karena Anta menamparnya dengan sangat keras.

Bersambung

Realistis LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang