Aldo yang masi disana terlihat tidak terima ia mendekati Revan dan memberi tahunya jika Anta sudah membuat keributan.
"Bang Revan lihat karyawan lo udah buat gua babak belur gini. Lihat " ujar Aldo yang memperlihatkan wajahnya.
"Ia benar Pak Anta sudah membuat keributan besar dan bahkan hampir merugikan perusahaan ,jadi saya sudah memecatnya.Tapi saat saya memintanya pergi dia malah memukul Pak Aldo " bela Pak Coyo.
Revan menatap Anta yang sama mengenaskannya , Revan meminta Pak Coyo kembali ke ruangan dan Aldo bisa pulang untuk mengobati lukanya .
''Tapi Bang dia —"
"Udah , tar Abang yang urus" ujar Revan yang akhirnya membuat Aldo pergi dari sana.Saat mereka sudah pergi Revan meminta Anta keruanganya
"Keruangan saya sekarang" ujar Revan dingin.
Anta hanya menunduk dan mengikuti Revan.
.....
"Lo gila apa .Gua udah gak tahu harus ngomong apa lagi, lo di pecat dan berantem sama anaknya Pak Bangbang bisa bisa rugi gua kalo bapaknya narik sahamnya disini " kesal Revan kepada sahabat seperjuangannya itu.
Anta hanya menunduk seperti anak SD yang di marahi gurunya, Anta tidak berani membela mengingat jika dirinya kali ini bersalah.
" Gua tahu tapi dia yang mulai bukan gua "
"Tapi kalo lo gak rebut ceweknya dia gak bakalan kayak gitu "
"Gua gak rebut ceweknya Vivin nyewa jasa gua buat jadi pacarnya dan gua gak tahu kalo si Aldo itu bakalan sampe ngamuk dan nyamperin gua ke kantor " bela Anta tidak mau di salahkan semuanya.
Revan duduk di depan Anta dan menatapnya tajam " anggap ini sebagi pelajaran biar lo tobat sekarang mending lo tobat dan memulai hidup baru gua sebagai temen Cuma bisa doain lo "
Anta yang tadi memegang pipinya yang sakit langsung menatap tajam kearah Revan
" Sahabat macem apa lo. Terus sekarang gua gimana lo tahu kan image gua pasti udah jelek pasti udah gak ada lagi yang makek jasa gua dah setidaknya lo balikin kerjaan gua kek biar gua bisa makan " melas Anta sambil merengek.
Revan menggeleng melihat tingkah anta yang seperti anak kecil " kalo itu gak mungkin apa kata orang coba udah di pecat sama atasan malah bisa balik lagi kalo gua terima lo departemen mana yang mau nerima lo mereka udah nganggep lo lalai dari tugas "
" Terus gua kerja dimana lo tahu kan video itu udah tersebar luas pasti orang orang gak mau nerima Karyawan kayak gua, kalo gua balik pasti papa atau pun Om Dion marah marah dan ngurung gua atau mereka bakalan nyuruh gua tinggal di Swiss sama Opa gua gak mau "
Revan menghela nafas sungguh sial sekali nasibnya memiliki temen seperti Anta padahal pintar dan berpendidikan tinggi tapi sifatnya bandel dan metre membuatnya kesal.
"Oke gua bakalan nerima lo lagi disini tapi gua bakalan nempatin lo di cleaning sevice "
"WHAT NOOOO GUA GAK MAU MASAK COWOK SEGANTENG GUA JADI OB NO " tolak Anta mentah mentah
Revan sudah yakin jika anta tidak mau jadi OB ia tahu seberapa tinggi tingkat gengsinya "Ya udah.Cuma di sana gua bisa bantu lo "
"Mana bisa hidup gua kalo kerja disana ,lo tahu kan biaya perawatan apartemen gua itu setara dengan gaji gua sebulan disini kalo gua jadi OB jangankan biaya perawatan ongkos taksi aja kurang belum gua makan 10 juta seminggu kalo di totalin gua ngabisin uang sebulan paling sedikit 75 juta dan gua jadi OB palingan hanya dapet gaji 3 juta "
Revan memijat pelipisnya, ia sangat heran kenapa Anta sangat boros sekali dengan uang " lo borong banget, ke borosan lo udah melebihi cewek udah mending lo jual apartemen lo dan lo nyarik apartemen yang murah sisa uangnya lo tabungin atau gak beliin kendaraan biar lo gak naik taksi terus "
"Tapi—"
" Lo ikutin saran gua atau lo gak usah kerja disini lagi "
Anta mengangguk lesu tidak mungkin ia kehilangan pekerjaan mau makan apa dia jika sampai tidak bekerja tapi yang membuatnya sangat sedih ialah ia harus hidup sederhana kali ini apartemennya mau tidak mau harus dia jual.
.....
Anta berjalan masuk ke dalam apartemennya, ia kembali melihat apartemen kesayangannya untuk terakhir kalinya tidak mungkin ia tinggal "Sayang papa tinggal sebentar ya tenang setelah papa pikir pikir papa tidak akan menjual mu nak kamu adalah aset berharga papa , kamu akan papa sewakan saja " ujar Anta yang memeluk tembok apartemennya.
Anta menghela nafas panjang ia sudah siap dengan satu koper besar miliknya dan juga tas ransel di pundaknya tadi sebelum keluar dari kantor ia sudah mencari apartemen kecil tempat ia akan tinggal sementara ,sedangkan apartemennya ini dalam hitungan detik sudah di sewakan. Entahlah bagaimana bisa apartemennya sangat cepat laku padahal baru sejam ia menghubungi agen penyewaan, tapi itu bukanlah hal mustahil mengingat jika apartemen di kawasan ini sangat di incar karena lokasinya yang strategis dari pusat kota dan gedung gedung besar sedangkan kantornya cukup jauh dari pusat kota.
Dengan tidak rela Anta berjalan keluar dari apartemennya
" Tunggu Papa sayang.Hanya 1 tahun papa pergi, tapi kamu akan kembali pada papa nanti tenang saja " gumam Anta melihat apartemennya untuk terakhir kalinya.Anta memberikan kode kamar dan kartu kamarnya kepada reseptionis,
sebelum pergi menaiki taksi yang sudah ia pesanBersambung ........

KAMU SEDANG MEMBACA
Realistis Love
RomanceDua orang yang harus merasakan pahitnya kehidupan. Seorang pria yang harus menerima nasib di usir oleh sang ayah karena keborosan dan hidup hedonnya. Seorang wanita yang harus rela kehilangan pekerjaan karena kesalahan yang bahkan tidak ia perbuat. ...