6

503 17 0
                                    

Dengan kesal anta langsung berdiri dan berjalan keluar dari ruangan pak coyo yang melihat itu langsung memanggil anta

"anta sini kamu saya mau bicara " titah pak coyo anta berbalik dan berjalan mengikuti pak coyo yang masuk ke ruangannya

Pak coyo melempar hpnya ke hadapan anta disana terlihat video anta dan pacar vivin tengah adu jotos " apa maksudnya ini kenapa kamu berperilaku kasar seperti ini ?"geram pak coyo

"maaf sebelumnya tapi ini kan diluar jam kerja pak itu hak saya melakukan apapun " bela anta

"benar itu hak kamu tapi selagi jika apa yang kamu lakukan itu merugikan perusahaan itu adalah tanggung jawab perusahaan kamu tau siapa yang kamu ajak adu jotos dia itu anak pak bangbang kamu tahu siapa pak bang bang ? dia salah satu pemegang saham di perusahaan ini jika beliau sampai tahu bisa bisa dia mencabut semua sahamnya disini "

"tapi pak_"

"tidak ada tapi tapian selama ini saya sudah memberikan toleransi kepada kamu api untuk kali ini saya mohon maaf kamu saya pecat " akhri segalanya anta terdiam mematung sambil menelan ludahnya kering itulah yang terasa di tenggorakannya sekarang

"pak mohon jangan pecat saya kasik saya kesempatan lagi sekali saja " ujar anta memelas bahkan sampai bersujut tapi sayang seribu sayang pak coyo tidak suka menarik ucapan yang sudah ia keluarkan

"maaf tapi ini adalah keputusan yang terbaik " final pak coyo berdiri dan berjalan ke ruangannya

Anta masi berusaha mencerna kata kata pak coyo ia tertawa sinis benar benar tak terima jika dirinya di pecat begitu saja ia harus menemui revan jika pak coyo tidak mau memberikannya kesempatan

Buru buru anta keluar dari ruangan pak coyo tapi saat ia akan keluar kantor pak coyo kembali memanggilnya anta sontak berbalik mengira jika pak coyo berubah pikiran " kamu bereskan barang barang mu sekarang " anta merubah raut wajahnya uang tadi gembira kembali kesal

"sebentar akan saya bereskan ada yang harus saya lakukan sebelum itu " ujar anta mendorong pintu kantor ruang produksi dan berjalan menuju lift

Tapi sebelum masuk ke dalam lift seseorang mendorongnya anta sontak kesal dan hendak memarahi orang yang mendorongnya tapi ia di buat kaget melihat pria yang kemarin berkelahi dengannya ada di sini dan dia yang mendorongnya

Aldo tersenyum sinis " kenapa heran gua bisa nemuin lo oh jadi ternyata cowok yang katanya di jodohin sama vivin itu ternyata Cuma karyawan biasa di sini lagak lo udah kayak bos ternyata kacung juga " tawa aldo membuat anta panas ingin menonjok orang

Aldo mendekati anta dan memegang bahunya erat terlihat orang orang disana sudah menontoni mereka " kalo orang kayak lo itu udah kayak debu di tiup dikit udah ilang jadi lo jangan macem macem sama gua kalo lo masi mau hidup

Terlihat pak coyo berdiri di pojokan dengan takut takut aldo memanggil pak coyo dan menanyakan apa pak coyo sudah memecat anta

"sudah tuan saya sudah memecatnya " ujar pak coyo takut takut

Melihat itu anta tertawa tidak menyangkan pria di depannya ini mengadu

"oh jadi lo nagadu , gak nyangka gua kalo cowok kayak lo doyang gadu ternyata badan sama otak beda jauh , lo fikir dengan lo buat gua di pecat gua akan berakhir lo salah " ujar ana yang mendekati aldo dan memegang kerahnya

Aldo justru biasa saja ia tidak takut dengan anta , anta hanyalah secuil upil yang sangat mudah di hapus

Ken yang baru dateng langsung berusaha melepaskan anta Ia berusaha menenagkan anta agar tak melakukan hal hal aneh " anta udah lo jangan gegabah dia ini anak pak bangbang lo tahukan salah satu pemegang saham disini " bisik ken

Anta tersenyum sinis " oh pemegang saham seberapa banyak saham lo disini sebutin gua gak takut sama cowok otak udang kayak lo kalo lo jual gua beli "

Kesal dengan tingah sombong anta aldo langsung memukul wajah anta , tak terima anta membalas pukulan aldo sontak saja mereka saling pukul dan hal itu di saksikan oleh seluruh kariawan disana bahkan security tidak berani memisah mereka mengingat aldo adalah orang penting disana mereka memilih melaporkan ke revan mengenai masalah ini

Elda yang melihat anta babak belur merasa kasihan tapi menurutnya itu lebih baik dan berharap semoga setelah ini anta toba dari pekerjaannya sebagai gigolo

Anta sudah terlihat babak belur geitupun sebaliknya aldo bahkan sudah sampai mimisan dibuat

Pak coyo yang merasa ini sudah sangat keterlaluan meminta security disana untuk menyere anta keluar dari kanto , security itu takut takut apalai melihat aldo yang sampai mimisan di buatanya

"ayo cepat jangan diam saja yang kalian usir itu anta bukan pak aldo jadi kalian jangan takut " perintah aok coyo

Para security langsung mengamankan anta dan memaksanya untuk keluar tapi anta berontak tidak mau di seret keluar

"Brengsek ngapain kalian nyeret saya yang harusnya kalian seret itu dia " ujar anta sambil menunjuk kearah aldo yang terlihat tersenyum sinis walau wajahnya sudah babak belur

"anta kamu sudah saya pecat seharusnya kamu pergi dari kantor ini bukannya membuat masalah kalau saya tahu kelakuan kamu seperti ini sudah dari dulu saya memecat kamu " marah pak coyo

Saat para security akan mearik anta keluar , revan datang meminta para security tidak menyeret anta

"kalian kembali ke bekerja lepaskan anta " itruksi revan para security sontak melepaskan anta dan merjalan meninggalkan mereka

Realistis LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang