4.Menginap

565 19 0
                                    

Elda menghapus air matanya takut-takut jika ada orang lain yang melihatnya menangis bisa bisa orang salah paham.

"Sebaiknya gua naik ojol aja "gumam Elda yang membuka aplikasi ojek online.

Setengah jam mencari tapi tidak ada satupun driver yang ia dapatkan , Elda sudah sangat kesal mana jam sudah mulai menunjukan pukul 12 malam

Tidak mungkin juga Elda pulang jalan kaki mengingat hujan sedang turun sangat deras di luar bahkan dari lorong tempat nya berdiri Elda bisa merasakan udara dingin menyelimuti tubuhnya.

Elda melirik sekilas ke arah pintu kamar Anta.

"Ah bodo amat dah Gua tidur di depan pintu kamar dia aja dari pada di luar " Pasrah Elda yang mulai duduk dan memejamkan matanya.

Anta keluar dari kamarnya dengan membawa sebuah plastik berisi sampah, saat melihat seseorang tidur di depan kamarnya  ia langsung kaget dan lebih kaget lagi saat tahu orang itu adalah Elda.

Anta membangunkan Elda tapi hasilnya nihil elda tidak bangun bangun " dasar kebo " ujar anta ia melihat kearah kiri dan kanan takut takut ada yang melihat seorang wanita tidur di depan kamarnya bisa bisa orang orang berfikir aneh aneh padanya.  Merasa sedikit hibah anta menggendong elda membawanya masuk ke dalam apartemennya.

Anta menidurkan elda di sofa ruang tamu dan setelah itu meninggalkannya tanpa dosa dan berjalan keluar melanjutkan kegiatannya membuang sampah

Elda mengerang ia membuka matanya dan meregangkan otot ototnya ,ia heran merasa tempat itu bukan rumahnya mengingat jika kemarin ia tidur di depan kamar anta dengan kondisi kedinginan. Merasa ada yang aneh sontak saja Elda mengecek pakaiannya takut takut dirinya di perkosa oleh orang tidak di kenal.

Terdengar suara yang tidak asing baginya memanggil namaya " udah bangun?,  sono keluar lo udah buat gua malu dengan tidur di luar kamar apartemen gua " usir anta segera melihat elda bagun

Elda begitu kaget melihat anta disana itu berarti dia menginap di tempat si lolo dan sontak saja elda melihat keseluruhan penjuru ruangan itu ruangan dengan interior mewah bahkan sangat mewah jika dibandingkan dengan ruangan direktur mereka tapi sedetik kemudian ia kembali menatap tajam anta

"lo apain gua?! . Gila lo ya gak dapet mangsa gua lo jadiin korban lo pikir gua bakalan bayar lo apa jijik banget gua " kesal elda sedangkan Anta berusaha menahan emosinya karena ini masi pagi sekali

" Sorry gua gak minat sama lo gak ada daya tariknya sama sekali gua itu malu lo tidur di depan pintu kamar gua kalo petugas lewat gua dikira nyiksa lo lagi "

Elda tak mendengarkan omongan anta dan menanyakan tentang isi rumah anta yang mewah

" Lo beli semuanya dari hasil jual diri ya ?" sontak saja anta menyemburkan air yang baru saja masuk ke mulutnya gila benar benar wanita di depannya ini sangat blak blakan dan bermulut ular

"Gila lo ya lo mau bunuh gua , ngapain lo ngurus apartemen gua terserah gua belinya dari uang apa siapa lo lagi " kesal anta hal itu justru membuat spekulasi elda tentang anta bertambah negatif

" idih gua mending pergi! ,tercemar tubuh gua kalo nyentuh barang lo pasti semua sudut di tempat itu udah pernah jadi tempat maksiat lo sama cewek cewek lo " jijik Elda yang langsung berjalan keluar kamar

Sebelum pergi Elda memberikan kunci mobilnya ke anta

" Nih tolong lo beliin bensin gua telat " ujar elda yang langsung ngacir keluar anehnya Anta menerima kunci itu entah sadar atau tidak

" Kok gua malahan nerima ni kunci sih " sadar anta akan hal yang ia lakukan .

Di kantor Elda buru buru menuju toilet untuk membersihkan riasannya yang sekarang pasti sudah hancur ia bahkan tidak balik pulang mengingat jarak apartemen anta dan kantor sangat jauh bagaimana bisa anta mencari tempat tinggal yang jauh dari kantor di tambah tidak memiliki kendaraan

" Kalo gua jadi dia gua lebih baik beli mobil dari pada nyewa atau beli apartemen mewah "

Seorang wanita masuk ke dalam toilet dan kaget melihat wajah Elda yang kusut

" Kenapa lo pagi pagi udah kusut inget lo tar lo nyerahin laporan ke pak coyo" si wanita mengingatkan Elda.

Mendengar laporan Elda sontak menepuk jidatnya ingat jika semua barang barangnya di mobil dan mobilnya di bawa anta itu pun jika di bawa kalau engak matilah dia

Elda melihat kearah teman wanitanya menanyakan apa Anta sudah datang si wanita menyerit heran tumben tumbenan elda menanyakan anta

" Ada angina apa lo nanyain anta biasanya juga ngak peduli "

"Gua Cuma nanyak aja " ujar elda berusaha menenangkan dirinya

" Udah. Dia udah dateng tumben dateng pagi mana rapi  dan wangi lagi pasti dia lagi happy deh biasanya dateng telat mulu "

Mendengat itu tanpa aba aba elda melesat pergi meninggalkan toilet mencari keberadaan anta

Terlihat anta tengah sibuk di depan meja kerjanya , Elda yang melihat itu langsung mendekatinya meminta kunci mobilnya

" Lolo mana kunci mobil gua " Anta sontak kesal elda memanggilnya itu terdengar sangat menjijikan

"bisa gak sih, gak panggil nama  gua kayak gitu,  jijik tau gak " kesal anta

" lo kan emang menjijikan udah mana kunci mobil gua "

Anta menyerahkan kunci mobil elda dengan kesal

" Dimana lo parkir jangan kuncinya aja yang ada disini mobilnya gak ada "

"Di bawah samping pos security" Elda langsung berlari turun mengambil semua pekerjaannya yang tertinggal di mobil

Bersambung.....

Realistis LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang