[ 2007 ]

3K 522 58
                                    






—– 🍁 —–










15 Oktober









23 : 47




Dear Lee Jeno,



Apa kabarmu? Apa kau makan dengan teratur? Apa kau masih bergantung pada pil penenang dan vodka? Ku harap kau menjawabnya dengan ‘tidak’ secara tegas.



Apa yang kau lakukan di musim gugur kali ini selain sibuk syuting? Apa kau sudah mengunjungi rumah? Bagaimana kabar Dad? Apa beliau sehat, Jen? Ingat, jangan terlalu sering bertengkar dengannya! Okay?



Aku baik-baik saja, jika itu yang ingin kau ketahui. Tapi, aku yakin kau tidak akan perduli dengan apa yang sedang aku lakukan atau apa yang sedang terjadi di hidupku, bukan?



Sorry— mungkin terdengar sarksas. Tapi, hey! Aku hanya menulis tentang fakta.



Kali ini aku ingin mengatakan sesuatu, ku harap kau tidak akan bosan dan mulai menggerutu saat membacanya.



Ingat! Jangan menggerutu! Okay?



Apa jangan-jangan, kau sudah mulai mengantuk? Biar ku tebak, kau pasti sekarang sedang terlentang diatas ranjang, hanya memakai boxer hitam mu. Satu lenganmu menjadi tumpuan kepala, dan satu lagi memegang surat ini dengan malas. Atau malah, kau sedang menggaruk pen— ah, jadi ingat saat itu.



Maaf, aku terlalu banyak menulis hal yang tidak penting. Aku hanya merindukanmu, sangat.



Dan ku harap, kau juga merindukanku.



Jika kau rindu, kau bisa memutar lagi Elvis, Jen! Jailhouse rock! Ingat, kita pernah berdansa bersama di klub murah diiringi dengan lagu itu! Menyenangkan!



Jen, apa kau ingat tahun lalu?



Saat aku sangat marah dan mengatakan hal yang mungkin menyakiti hatimu? Aku sungguh meminta maaf. Mungkin kau sudah tahu kalau aku tidak bermaksud seperti itu. Tapi tetap saja— I'm so sorry...



Dan jika aku memutuskan untuk menyerah berurusan denganmu, kau harus mengerti seberapa banyak bagian yang hilang dari hidup ku saat itu.



Kau tahu, aku adalah tipe orang yang selalu memberikan kesempatan untukmu tanpa batas, selalu ada dibelakangmu dan menerimamu apa adanya. Dan saat dunia mulai mengacuhkanmu, aku juga masih ada di sana, kan?



Jadi, jika aku memutuskan untuk meninggalkanmu...



Tolong pahami dan mengertilah, keputusan yang ku ambil itu merenggut semua yang tersisa dari mu dalam hidupku.



Aku ingin mengatakan kalau aku merindukanmu, ya... Aku sangat merindukanmu.



With no subtext, no guilt, no anger, no expectation that you'll fix it.



Dan aku tidak ingin kau berpikiran buruk atau membuatku merasa bersalah telah meninggalkanmu.



Thisis where we meant to be...



Right nowme apart from you.



Tangan ku terasa hampa dan hatiku teriris perih. Ya, Jen... Aku merindukanmu. Dan aku hanya ingin kau mengetahui tentang fakta itu.



AUTUMN SERENITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang