—– 🍁 —–
15 Oktober
09 : 12
Kidung puji-pujian terlantun merdu, menggema pada dinding sebuah gereja sederhana yang menjadi saksi sebuah ikatan pernikahan yang akan berlangsung pagi ini.
Rangkaian bunga peony memenuhi jalan menuju altar yang berlapis karpet merah. Yang mana sedang dijajaki oleh dua pasang pemuda tampan dan gagah, saling bergandengan tangan, berjalan perlahan dengan senyum merekah.
Jaemin tak kuasa menahan haru, saat Haechan sempat meliriknya sekilas lalu memberikannya kerlingan manja. Begitu pula dengan Jeno, ia terlihat kesusahan menahan kekehannya saat Haechan gantian mengerling padanya dan memberikan sebuah cebikan gemas.
Kidung dan dentingan piano pun terhenti, kini dua pasang calon pengantin sudah berdiri di hadapan seorang pendeta yang akan memberkati pernikahan keduanya.
“We are gather together here today in the presence of God, and in this beautiful setting before this group of people to join together in holy matrimony...”
Sang pendeta memulai ceramahnya. Membuat beberapa undangan dan kerabat terharu dengan manik berlapis airmata.
“... and so with that— look at your beautiful groom and repeat after me...”
Sampai di sini, Jaemin menahan nafasnya. Di dalam dadanya berdesir sebuah rasa yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
“I, Lee Minhyung, taking Lee Haechan to be my wedded husband. I do promise and make this covenant before God and these witnesses...”
—– 🍁 —–
17 : 39Musik disko berdentum keras. Menggema pada dinding sebuah restauran yang khusus di pesan Haechan untuk acara resepsi pernikahannya dengan pemuda Kanada bernama Minhyung.
Beberapa undangan dan kerabat sudah terlihat asik mencicipi beragam hidangan yang tersaji, dan beberapa lainnya sudah tampak sibuk berdansa yang diselingi dengan canda tawa riang.
Dan di sini, Jaemin sibuk menyapa teman seangkatannya kuliah dulu yang datang untuk menghadiri pernikahan Haechan.
“Yhaa! Na Jaem! Kau semakin tampan saja!”
Beberapa teman seangkatannya memuji, bagaimana Jaemin kini semakin terlihat sempurna setelah sekian lama tidak bertemu.
Jaemin hanya tersipu menanggapi semua pujian itu. Baginya, ia masih tetap sama. Masih Na Jaemin yang tidak keren dan sederhana
Sementara itu, di sudut lain,
“So, Honey. Itu Na Jaemin. Kami kuliah di Universitas yang sama.” Jeno berbisik pelan disela dentuman musik.
“Apakah kau juga tidur dengannya?”
“Oh, Nancy...” Jeno menggelengkan kepalanya heran.
“Jadi, apakah kau sudah tidur dengan pengantinnya?”
Jeno mengernyitkan dahinya, “Oh my God, No. Nancy, listen...” Ia menghentikan langkahnya sembari menatap tunangannya itu dengan seksama.
![](https://img.wattpad.com/cover/197129449-288-k148691.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AUTUMN SERENITY
Fanfiction【COMPLETED】【BAHASA】 ❝ ᴛᴡᴇɴᴛʏ ʏᴇᴀʀs, ᴛᴡᴏ ᴘᴇᴏᴘʟᴇ ❞ ⊶⊷⊶⊷⊶⊷⋆⊶⊷⊶⊷⊶ 🇨🇦🇺🇹🇮🇴🇳🇸 ⊶⊷⊶⊷⊶⊷⋆⊶⊷⊶⊷⊶ 🗃️ ᴘʀɪᴠᴀᴛᴇᴅ ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀs‼️ ⚠️ ᴛʜɪs ɪs ɴᴏᴛ ʏᴏᴜʀ ᴏʀᴅɪɴᴀʀʏ, ʟᴏᴠᴇʏ ᴅᴏᴠᴇʏ, ᴀɴᴅ ғʟᴜғғʏ sʜɪᴛ ʟᴏᴠᴇ sᴛᴏʀʏ‼️ 🔞 ɴᴏ, ɴᴏ, ɴᴏ, ғʀᴇᴀᴋɪɴɢ ᴄʜɪʟᴅʀᴇɴ ᴜɴᴅᴇʀ 21 ...