Warning!
Yang Ninis tulis di chapter ini jangan diterapkan di real life :"**
Berbeda dengan Hyunjin-Yeji-Bunda yang kembali menjalin hubungan baik, Seungmin yang baru saja datang bimbingan, disambut oleh tatapan intimidasi Ibunya.
"Darimana aja kamu? Udah inget kalo punya rumah?" Ibunya menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Seungmin baru pulang bimbingan. Cape. Jangan diganggu."
"Udah berani bohong ya kamu? Abis main lagi sama teman-teman kamu yang dibawah rata-rata itu kan?!" Bentak Sang Ibu.
"Terserah Ibu mau percaya ato nggak." Seungmin sudah lelah membuat ibunya percaya kepadanya.
"Sudah Ibu bilang berkali-kali! Bermain bersama mereka hanya menyia-nyiakan waktumu! Lebih baik kamu belajar dengan giat! OSN sudah di depan mata!"
Seungmin tidak menjawab, bunyi notifikasi Line dari Yeji terdengar begitu keras karena tidak ada satu pun suara selain itu.
"Pesan dari siapa itu?! Yeji? Dia perempuan? Kamu sudah berani berpacaran?! Pacaran hanya akan mengganggumu saat belajar! Cepat masuk ke kamarmu kemudian belajar! Jangan sampai berhubungan dengan perempuan itu dan teman-temanmu itu!"
"Ibu tak habis pikir, kenapa kamu masih berteman dengan mereka? Jemin-Hecan? Mereka peringkat bawah di kelasnya, bukan? Hyunjin? Hah, anak broken home itu-"
"ENOUGH! STOP TALKING SHITTY THINGS 'BOUT MY FRIEND!" Amarah Seungmin memuncak.
"Ibu tahu siapa yang mengingatkan Seungmin agar makan dengan teratur? MEREKA! Apa ibu tahu siapa yang menemani Seungmin saat Seungmin sendirian? MEREKA! Apa ibu tahu siapa yang menjaga Seungmin saat Seungmin mimisan ataupun pingsan? MEREKA! Apa gunanya memiliki ayah dan ibu dokter tapi tak bisa menjaga kesehatan anaknya sendiri?" Mata Seungmin berkaca-kaca.
"Meskipun Jaemin dan Haechan tidak setia mendengarkan pelajaran. Namun, mereka setia mendampingi Seungmin! Hyunjin? Broken home just broke his home, not his life. His life still going, Mum. Bahkan dia yang broken home memiliki hidup lebih baik daripada Seungmin yang memiliki orang tua lengkap! Mereka sudah seperti keluarga bagi Seungmin dibandingkan kalian." Seungmin telah mencurahkan seluruh uneg-unegnya. Dia melempar tasnya ke lantai dan menutup pintu utama dengan keras. Meninggalkan Ibunya yang terdiam mematung.
--
Firasat Hyunjin benar, untung saja dia buru-buru datang ke rumah Seungmin sepulang dari rumah Yeji.
Hyunjin tidak menguping. Suara Seungmin terdengar dengan sangat jelas.
Memang benar kata orang, orang yang pendiam kalau sudah marah- beuh, nyeremin.
"Naik." Titah Hyunjin.
Seungmin menghapus jejak air mata di pipinya sebelum mengambil helm yang bertengger diatas sepeda motornya yang belum di masukkan ke garasi.
"Yuk." Ajak Seungmin.
Hyunjin mengegas sepeda motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Seungmin tidak mengomel, dia bahkan merentangkan tangannya dan menikmati semilir angin yang menerpa beberapa bagian tubuhnya.
--
Hyunjin berniat membawa Seungmin ke rumah Jaemin. Namun apa daya, bensin sepeda motor Hyunjin tidak cukup. Motor Hyunjin mogok T E P A T di depan rumah Yeji.
"ANNE!" Teriak Hyunjin.
Seungmin sangat terkejut saat Hyunjin memanggil nama Yeji dibandingkan dengan saat dia tahu bensinnya habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
See-saw [Yeji Ft. Seungmin]✔
ФанфикHidup seperti jungkat-jungkit. Ada di atas dan ada di bawah. Tapi, bukankah bisa menyeimbangkannya? Ah, kedua orang yang menyeimbangkannya tetap terpisah 'kan? -non baku -harsh word -bxg Start: 20/05/2019 End: 01/11/2019