Bel pulang masih 20 menit lagi. Murid-murid tak sabaran, mengawasi jam yang berdetak setiap detik. Perkataan demi perkataan yang dilontarkan guru hanya masuk ke telinga kanan lalu keluar dari telinga kiri.
"Pstt, Nda." Yeji berbisik sambil menendang meja Manda di depannya.
Manda mengawasi gerak-gerik guru di depan, saat gadis itu merasa aman, dia berbalik menghadap Yeji dan berkata tanpa suara "Apa?"
"Itu cowok kelas mana?"
"Siapa?"
"Lagian main game guessing in silence ya?" celetuk Bomin Dirgantara yang notabenenya adalah teman sebangku Yeji.
"Ck, diem aja lu. Liat depan aja."
Setelah dipelototi oleh Yeji, Tara langsung menghadap depan dan berpura-pura fokus mendengarkan guru sambil berpikir.
"Itu yang tadi dibicarain gue."
Manda membulatkan bibirnya. Tak lama kemudian membuat gestur angka 1 dengan jari tangannya.
Yeji membelalak kaget. Cowok itu sepintar apa?!
Tidak, Yeji tidak overreact. Kelas di SMA Yeji ini memang di urutkan dari yang terpintar dan nilai rata-rata raport kelas yang berlabel 1 harus diatas 93.
Seungmin di IPA 1 dan Yeji di IPS 4.
Wow.
Tak lama kemudian, bel pulang berbunyi.
Yeji cepat-cepat merapikan mejanya dan mengeluarkan lembaran kertas milik seungmin. Setelah guru keluar dari kelas, Yeji langsung melesat keluar dari kelasnya dan berlari ke koridor IPA.
"WOY GILA?! TURUNAN FLASH YA ITU DIA?!"
"KAGET GUE NJIR!"
"GUE KIRA MALING SENDAL!" dan beberapa teman sekelasnya memaki-maki Yeji.
Persetan, Yeji harus buru-buru. Agar tidak bertemu dengan- oh tidak, baru saja dia menginjakkan kaki di koridor IPA, wajah yang tidak ingin dia temui —Danial Hyunjin— dan beberapa temannya berjalan santai dari kelasnya —IPA 3— sambil menjinjing tasnya dengan satu lengan.
Yeji menghentikan langkahnya dan menetralkan nafasnya. Yeji berpura-pura tidak melihat Hyunjin dan menyusup diantara kerumunan IPA lain yang sedang berlalu-lalang.
Bohong jika Hyunjin tidak melihatnya. Hyunjin melihat Yeji dengan sangat jelas. Tapi, Hyunjin sangat tahu diri. Yeji tidak kemari untuk dirinya.
Hyunjin memilih masa bodoh dengan itu. Dia melangkahkan kakinya menuju ke parkiran.
Sampai di kelas IPA 1, Yeji mendudukkan dirinya di tempat duduk sebelah pintu masuk.
Tak lama kemudian Seungmin keluar dari balik pintu itu.
"Eh! Seungmin!" Yeji otomatis berdiri dan menarik lengan Seungmin agar berpindah dari pintu masuk.
"Yeji? Kenapa?" Seungmin sempat terkejut tetapi langsung tenang saat tahu yang menariknya adalah Yeji.
Yeji melepaskan genggamannya di lengan Seungmin dengan perlahan dan menyodorkan kertas yang dibawanya.
"Ketemu di lantai perpus tadi."
"Yaampun. Aku cariin juga. Ternyata ada di kamu. Makasih ya." Seungmin menerima kertas-kertas itu sambil tersenyum.
"Ayo pulang." Ajak Seungmin.
"Bareng?!" jerit Yeji.
"Bareng jalannya ke depan wkwkwk." Seungmin terkekeh.
Asdfghjklafshaffajahasgsgja!
KAMU SEDANG MEMBACA
See-saw [Yeji Ft. Seungmin]✔
أدب الهواةHidup seperti jungkat-jungkit. Ada di atas dan ada di bawah. Tapi, bukankah bisa menyeimbangkannya? Ah, kedua orang yang menyeimbangkannya tetap terpisah 'kan? -non baku -harsh word -bxg Start: 20/05/2019 End: 01/11/2019