Hujan turun di suatu pagi membasahi jalanan kota Seoul. Biasanya banyak terlihat orang berlalu lalang untuk berangkat bekerja ataupun ke sekolah, sekarang tampak lebih sepi karena terdapat peringatan angin kencang yang di siarkan di media televisi sehari sebelumnya. Dan benar saja, cuaca di hari itu sangat ekstrim untuk siapa saja melakukan aktivitas di luar ruangan. Selama satu hari penuh, kota itu diguyur hujan deras dan baru berhenti di malam harinya.
Keesokan hari, cuaca sudah kembali seperti biasa. Matahari mulai muncul dan hawa hangat menyelimuti kota Seoul.
"Namjoo'ah, sudah pagi.. Bersiap-siaplah untuk ke sekolah"
Suara seorang wanita membangunkannya.
"Hujan sudah berhenti. Aku juga harus menyiapkan sarapan untukmu"
Gadis berusia 15 tahun itu melepaskan tangan sang Ibu dan membiarkannya beranjak dari tempat tidur lebih dulu. Dia mengusap kedua matanya sambil menatap ke arah jendela yang tampak cerah oleh sinar matahari dari luar. Dia mulai beranjak juga untuk menuju ke kamar mandi.
Setelah 30 menit, Namjoo sudah turun dari kamarnya untuk menuju ke ruang makan.
"Sayang, duduklah. Aku tidak bisa menata meja kalau kau selalu memelukku seperti ini"
Langkah Namjoo berhenti dan bersembunyi di balik tembok saat tidak sengaja melihat kemesraan antara Ibu dan Ayah tirinya.
"Namjoo'ah, sarapan sudah siap!"
Gadis itu menghela nafas sebentar sebelum masuk ke ruang makan itu. Dia langsung duduk di bangkunya dan memulai sarapannya dalam diam.
"Bagaimana dengan les mu beberapa minggu ini?"
Namjoo masih diam tanpa menanggapi pertanyaan pria yang duduk di depannya. Ibunya melakukan kontak mata dengan suaminya dan menyuruhnya untuk berbicara lagi dengan isyarat tangannya.
"Sebentar lagi adalah ujian kenaikan kelasmu. Aku berencana untuk mengajak kalian berdua untuk berwisata ke pulau Jeju di hari libur sekolahmu nanti"
"Wahh, benarkah? Aku sangat senang dengan pantai di sana" Ibunya menanggapi sambil melirik ke arah anaknya yang sibuk makan.
"Bagaimana, Namjoo'ah? Kau dan Ibumu bisa membeli beberapa keperluan sebelum........"
"Terima kasih atas makanannya" Namjoo berdiri dari tempat duduknya dan membungkukkan badan ke arah mereka berdua.
"Apa dia akan selalu bersikap seperti ini padaku?" Ucap Ayah Namjoo saat sang anak angkat sudah kembali ke kamarnya.
"Bersabarlah. Dia bukan tipe yang mudah untuk di dekati orang baru sepertimu"
"Tapi ini sudah hampir lima tahun sejak aku menikahimu. Sampai kapan lagi aku harus bersabar?"
"Benar. Aku tidak tahu sampai kapan dia akan selalu seperti itu padamu" Ibu Namjoo memulai sarapannya.
"Seharusnya kecelakaan waktu itu tidak terjadi. Kau mungkin saja bisa mengandung anakku sekarang"
"Aishh, berhentilah membahas hal itu. Dengan menikahimu saja, aku sudah merasa senang sekarang"
"Apa kau akan ke makamnya hari ini?"
"Tergantung. Aku harus mengecek banyak keperluan di toko ku"
"Aku berangkat!"
Perhatian mereka berdua serentak mengarah pada Namjoo yang sudah turun dari tangga dan berjalan ke arah pintu rumah. Mereka saling menatap ke arah satu sama lain dalam diam.
"Sejak awal dia memang sudah menentangmu untuk menikahiku. Kenapa kau tetap saja memaksakan diri?" Tanya Ayah Namjoo.
"Aku membutuhkan pendamping untuk melanjutkan hidupku. Makanlah. Kau juga harus berangkat bekerja sebentar lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Show Me Your Love
Fanfiction[COMPLETED] Kim Namjoo dan Kim Minseok, yang tidak sengaja bertemu lalu mengenal satu sama lain. Perasaan mereka mulai berkembang satu sama lain tapi tidak ada yang bisa mengungkapkannya secara langsung. Sampai suatu ketika, sebuah kejadian membuat...