Jealous

61 9 0
                                    

-- Beberapa hari kemudian --

Di dalam sebuah tempat yang dipenuhi dengan peralatan olahraga, terdapat beberapa orang sedang sibuk melakukan berbagai macam kegiatan di sana. Kebanyakan dari mereka merupakan para pria yang ingin membentuk tubuh menjadi lebih sehat dan bugar lagi. Tidak sedikit juga terlihat pria berusia lanjut yang masih bersemangat menggunakan peralatan yang tersedia. Salah satu dari pengunjung di sana adalah Minseok, dia sepertinya sudah menjadi anggota tetap yang sering datang hampir setiap minggunya. 

Keringat sudah membasahi hampir seluruh tubuhnya sekarang. Dia berada di sana sejak beberapa jam yang lalu, bahkan di saat tempat itu masih sepi oleh pengunjung. 

"Maaf......"

Minseok menghentikan kegiatan mengangkat bebannya saat melihat seorang wanita berada di dekatnya. 

"Apa aku bisa meminta bantuanmu untuk mengajarkanku? Pelatih yang ada di sini sepertinya sedang sibuk dengan yang lain"

Minseok memperhatikan pelatih yang biasa selalu mendampingi orang-orang baru dari kejauhan. Para pria itu memang tampak sedang memberikan arahan pada beberapa orang lainnya. 

"Berbaringlah di sini. Biar ku atur beban yang tepat untukmu" Dia bangkit dari posisinya dan berdiri di sebelah alat itu. 

"Apa kau sudah melakukan pemanasan atau olahraga yang lainnya terlebih dulu?" Minseok kembali berbicara saat sedang mengatur alat tersebut. 

"Nde. Aku sudah menggunakan treadmill selama 30 menit tadi" Ucap wanita itu. 

"Cobalah untuk mengangkatnya secara perlahan" Minseok mulai memberikan arahan. 

Wanita itu mengikutinya dengan baik sampai bisa menggunakan peralatan angkat beban sendiri. 

Jam tangan Minseok berbunyi tanda kalau waktunya sudah selesai. 

"Tu-tunggu....." Wanita itu bangkit ke posisi duduk saat melihat Minseok beranjak meninggalkannya. 

"Maaf, tapi aku harus pergi sekarang. Aku akan memanggilkan pelatih untuk menemanimu" Ucapnya sebelum melanjutkan langkahnya. 

"Aishhh, apa dia tidak mengenaliku? Padahal aku sengaja datang ke sini setiap minggunya untuk bertemu dengannya" Wanita itu seperti menyesali sesuatu sambil masih memperhatikan Minseok dari kejauhan. 

Setelah beristirahat sebentar di salah satu bangku panjang yang tersedia, Minseok mulai disibukkan dengan kegiatan mengecek ponselnya. Kedua ibu jarinya tidak berhenti menekan layar benda itu sampai bisa membalas beberapa pesan dari teman-temannya secara cepat. Dia mencari sebuah nomor untuk dihubunginya sebelum menempelkan ponselnya ke salah satu telinga. 

"Mwoya? Apa dia belum menyalakan dering ponselnya?" Minseok masih mendapati suara dengung dari panggilan tersebut. 

Dia pun mencoba menghubungi nomor yang sama kembali dan mendapati wanita tadi berjalan mendekat ke arahnya. 

"Apa aku boleh duduk di sini?"

Minseok menyingkirkan handuk kecil di sebelahnya untuk mempersilahkan wanita itu untuk menempatinya. Telinganya fokus menunggu panggilan terangkat dari ujung telepon sana. 

"Aku sering melihatmu datang setiap minggunya. Apa rumahmu ada di sekitar sini?"

"Eoh? Tidak" Minseok mulai menurunkan ponselnya dan kembali melakukan hal yang sama sampai panggilan itu terjawab. 

"Mungkin kau tidak mengingatku, tapi kita sering berpapasan selama berada di sini"

"Benarkah?"

"Nde.. Namaku Kim Yewon" Wanita itu memperkenalkan dirinya. 

Show Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang