--Sebuah cafe--
Semakin malam rupanya tempat makan itu semakin ramai oleh pengunjung yang berdatangan. Tapi hal itu sama sekali tidak mengganggu salah satu meja yang sudah ditempati tiga wanita sejak tadi. Mereka terlihat sudah membenarkan riasan wajah masing-masing setelah sempat terhapus dengan air mata. Kini mereka saling tertawa dan tidak segan untuk mengeluarkan suara tawa yang kencang sampai membuat pelayan harus beberapa kali menegur mereka karena mengganggu pengunjung di dekat mereka.
"Eoh? Itu dia Minseok oppa" Nayeon mengangkat tangannya seakan menyapa seseorang yang berjalan mendekati mejanya.
"Annyeonghaseyo, sunbaenim. Aku tidak tahu kalau kau datang" Yooa baru menyapanya sekarang.
"Aku datang bersama Namjoo tadi"
"Benarkah? Kenapa kau baru duduk di sini?" Yooa melihat pria itu menempati bangku di sebelah Namjoo.
"Aku berbicara dengan rekan kerjaku tadi makanya baru sempat menghampiri kalian sekarang"
"Aiiee, apa kau tidak sengaja memberikan waktu untuk kita bertiga?" Nayeon berbicara dengan nada bercanda.
"Tidak. Kalian sudah makan sebanyak ini?" Minseok melihat banyaknya mangkuk kosong di atas meja.
"Nde. Apa kau tidak jadi memesan makanan, oppa?" Namjoo berbicara setelah meminum minuman dinginnya.
"AAku sudah memesannya tadi. Berhentilah memakan es batu seperti itu, apa gigimu tidak sakit?" Minseok mendengar suara berisik dari mulut Namjoo.
Wanita itu hanya menanggapi dengan senyuman di wajahnya. Sementara Yooa dan Nayeon tampak saling melihat ke arah satu sama lain dengan tatapan penuh arti.
"Jadi, sejak kapan kalian sudah berkencan?"
Pertanyaan Nayeon berhasil membuat Namjoo tersedak dengan es batu yang masih ada di dalam mulutnya.
"Kami tidak berkencan..." Minseok menjawab sambil memberikan beberapa lembar tissue kepada Namjoo.
"Sepertinya belum, lebih tepatnya" Bisikan Yooa bisa didengar oleh Namjoo. Dia pun memberikan tatapan tajam ke arah sahabatnya itu.
Dering ponsel Nayeon menghentikan pembicaraan mereka. Dia menjawab panggilan itu sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar seakan mencari seseorang.
"Aku sudah menemukanmu" Suara berat pria di belakangnya membuat semua yang duduk di meja itu menengok.
"Jinyoung oppa..." Nayeon mengenalinya.
"Annyeonghaseyo...." Pria itu dengan sopan menyapa semuanya dan mereka membalasnya juga.
"Apa kau ingin menjemputnya sekarang?" Minseok tampak bertanya akrab padanya.
"Eoh. Dia tidak boleh pulang larut malam. Apa kau sudah mengisi perutmu?" Pria itu mulai menengok ke arah Nayeon.
"Nde. Tapi apa kau sudah makan, oppa?"
"Eoh.. Dimana jaketmu?"
Namjoo melihat interaksi mereka berdua dalam diam. Yooa menyadari hal itu dan sedikit berbisik ke arahnya.
"Dia merupakan calon suaminya"
Namjoo menganggukkan kepalanya pelan tanda mendengar ucapan dari Yooa.
"Kalian berdua akan mendapatkan undangan pernikahan dariku besok. Luangkan waktu kalian untuk hadir minggu depan" Nayeon berbicara ke arah Namjoo dan Yooa saat sudah berdiri dari duduknya.
"Kami pasti datang, Nayeon'ah" Yooa menanggapi.
"Kau seharusnya membawa seseorang sebagai partner mu nanti. Kau tidak boleh kalah dengan Namjoo" Nada bicara Nayeon seakan sedang meledek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Show Me Your Love
Fanfiction[COMPLETED] Kim Namjoo dan Kim Minseok, yang tidak sengaja bertemu lalu mengenal satu sama lain. Perasaan mereka mulai berkembang satu sama lain tapi tidak ada yang bisa mengungkapkannya secara langsung. Sampai suatu ketika, sebuah kejadian membuat...