Sudah hampir satu bulan ini Namjoo menjalani kesibukannya di sebuah agensi kecil yang akan menentukan pekerjaan impiannya. Dia selalu berusaha mengejar ketertinggalannya dari pesaing yang lain dengan rajin berlatih sendiri di tempat itu maupun di rumah. Bahkan Yooa, sahabat yang tinggal bersamanya merasa lelah setiap pulang kerja selalu mendapati Namjoo sedang melakukan pemanasan di kamarnya.
"Kau belum tidur?" Yooa berdiri bersandar di ambang pintu kamar Namjoo.
"Sebentar lagi..." Namjoo masih melebarkan kedua kakinya ke sisi kanan dan kiri di lantai sambil melakukan peregangan pada kedua tangannya.
"Sampai kapan kau akan terus seperti itu?"
"Tubuhku merasa sangat kaku saat latihan menari. Aku juga sering mendapat teguran dari pelatih di sana"
"Kau hanya butuh untuk menjadi penyanyi, tapi sepertinya hal seperti ini semakin menyulitkanmu. Kapan kau akan menghasilkan uang di tempat itu?"
"Penyanyi teater berbeda dari penyanyi lainnya. Aku membutuhkan banyak waktu supaya bisa tampil dan juga mendapatkan uang dari sana"
"Apa lebih lama dari ini?"
"Waeyeo?"
"Kau berjanji akan membagi pengeluaran uang sewa rumah bulan ini"
"Ahh benar" Namjoo melipat kedua kakinya dan melihat Yooa berjalan masuk.
"Tidak apa-apa kalau kau tidak bisa melakukannya bulan ini. Aku akan menunggu sampai kau mendapatkan penghasilan tetap nanti" Yooa berbaring di atas tempat tidur Namjoo.
"Aku benar-benar meminta maaf, Yooa'ah. Seharusnya aku tidak terlalu cepat mengambil keputusan untuk menerima tawaran di tempat itu"
"Tidak masalah. Kau sudah lama menginginkan lolos dari audisi. Jangan menyesalinya di saat seperti ini. Kau akan menyalahkan dirimu sendiri lagi nantinya" Yooa memainkan ponselnya.
"Aku tidak menyesal. Hanya merasa bersalah pada yang ku janjikan padamu"
"Berhentilah meminta maaf lagi. Apa kau sibuk akhir minggu ini?"
"Akhir minggu? Audisi pemeran utama wanita akan di adakan di hari itu"
"Apa akan berlangsung sampai malam hari?"
"Aku tidak tahu, tapi aku akan datang dari pagi ke teater. Wae?" Namjoo beranjak dari lantai untuk duduk di sisi tempat tidur.
"Aku ingin mengajakmu untuk hadir dalam kencan buta"
"Kencan buta?"
"Eoh. Aku hanya ingin kau menemaniku di sana"
"Kenapa harus aku? Kau mempunyai banyak teman kerjamu yang ada di klinik"
"Kau sahabatku. Dan kau belum pernah berkencan sama sekali sepanjang hidupmu. Setidaknya anggap saja sebagai pengalaman walaupun pria yang memilihmu akan menolakmu nantinya"
"Aku tidak mau. Hal seperti itu hanya akan membuang waktuku saja"
"Apa kau masih memiliki perasaan pada senior itu?"
"Eoh?"
"Kim Minseok sunbaenim. Kau sudah bertemu dengannya lagi setelah 8 tahun ini dan aku tidak pernah mendengar cerita apapun mengenainya darimu. Kau sering bertemu setelah masuk ke agensi itu"
"Aku sudah menghilangkan perasaanku sejak lama. Lagipula dia juga pasti sudah memiliki kekasih"
"Kalau begitu, temani aku ke kencan buta itu. Aku dengar, akan ada banyak pria tampan yang datang ke sana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Show Me Your Love
Fanfiction[COMPLETED] Kim Namjoo dan Kim Minseok, yang tidak sengaja bertemu lalu mengenal satu sama lain. Perasaan mereka mulai berkembang satu sama lain tapi tidak ada yang bisa mengungkapkannya secara langsung. Sampai suatu ketika, sebuah kejadian membuat...