Beberapa bulan kemudian....
Minseok mengecek ponselnya di pagi hari. Dia kembali mendapat pesan dari Namjoo yang akan melaksanakan hari terakhir ujiannya. Dia tidak bisa berhenti tersenyum membalas pesan itu dengan selalu memberi semangat padanya. Selama ini, mereka selalu bertemu di sore menjelang malam hari hanya untuk sekedar makan bersama ataupun pergi ke tempat karaoke. Namjoo sudah bercerita banyak hal mengenai keluarganya pada Minseok. Dia menjadi pendengar yang baik untuknya karena Namjoo lebih banyak menyimpan beban dalam hidupnya dibandingkan dirinya.
Mereka mulai merasa nyaman satu sama lain sampai akhirnya Minseok menyimpan sebuah perasaan padanya. Tapi dia tidak bisa memberitahukannya secara langsung karena takut merusak pertemanan mereka.
"Boleh aku masuk?" Minseok menurunkan ponselnya dan melihat ke arah ambang pintu kamarnya yang sudah terdapat Ibunya di sana.
"Nde..." Minseok menepuk sisi tempat tidur sambil tersenyum padanya.
"Kau tidak menyadari kehadiranku sejak tadi?"
"Maaf, Eomma. Apa ada yang ingin kau bicarakan denganku?"
"Aku hanya ingin mengecek persiapanmu untuk besok" Ibunya menengok ke arah beberapa koper di sebelah tempat tidur.
"Semua sudah ku kemas dengan rapih. Bahkan obat-obatan yang diberikanmu juga sudah ku simpan baik-baik di tempat yang aman"
"Aku yakin kau akan baik-baik saja selama di sana"
"Eomma, kepergianku untuk melanjutkan pendidikanku yang tertunda. Kau tidak perlu bersedih seperti ini" Minseok memperhatikan wajah sang Ibu.
"Aku tahu. Hanya saja rumah ini akan terasa sepi karena tidak adanya dirimu selama 4 tahun ke depan"
"Apa aku anakmu satu-satunya? Kau masih memiliki Yerim"
"Anak itu lebih senang berkumpul dengan teman-temannya daripada dengan keluarganya sendiri"
"Dia sudah ku peringatkan untuk tidak keluar malam lebih sering nantinya untuk menjagamu. Dia juga masih harus fokus belajar"
"Kau sudah bekerja keras untuk mengumpulkan uang selama satu tahun ini untuk pendidikanmu sendiri. Aku senang melihatmu bisa kembali mengejar impianmu"
Minseok menanggapi ucapan Ibunya dengan sebuah senyuman.
"Semoga kau bisa mendapat banyak teman selama di sana. Mungkin saja kau akan membawa kekasih setelah menyelesaikan pendidikanmu nanti"
"Aiiee, Eomma harapanmu terlalu jauh untuk ku capai"
"Wae? Pasti ada yang menyukaimu di luar sana. Percaya dirilah sedikit, Minseok'ah. Kau pintar dan memiliki suara yang bagus"
"Mana mungkin ada yang ingin menjadi kekasihku? Lihatlah tubuh gemukku ini, Eomma"
Ibunya terdiam sebentar seperti sedang memikirkan sesuatu. "Apa kau sudah berkencan diam-diam selama ini?"
"Nde?"
"Apa kau menyangkal semua itu karena kau sudah mempunyai kekasih di sini yang tidak ku ketahui?"
"Tidak, Eomma..... A-aku tidak mempunyainya. Hanya baru menyukainya saja" Minseok tidak bisa berbohong di depan Ibunya.
"Siapa?"
"Hanya murid sekolah biasa. Kebetulan dia bersekolah di SMA ku juga"
"Benarkah? Bagaimana bisa kalian berkenalan dan menjadi dekat?"
"Ceritanya sangat panjang, Eomma..."
"Apa dia juga menyukaimu?"
"Aku tidak tahu. Dia tidak pernah mengatakan apapun mengenai hal itu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Show Me Your Love
Fanfiction[COMPLETED] Kim Namjoo dan Kim Minseok, yang tidak sengaja bertemu lalu mengenal satu sama lain. Perasaan mereka mulai berkembang satu sama lain tapi tidak ada yang bisa mengungkapkannya secara langsung. Sampai suatu ketika, sebuah kejadian membuat...