Heart

52 9 0
                                    

Pagi hari kembali datang. Kediaman yang ditempati oleh Namjoo dan Yooa tampak lengang dan tidak ada aktivitas apapun di luarnya. 

"Nde, oppa. Dia masih mengunci kamarnya sampai saat ini" Yooa berbicara pada seseorang saat sedang mengenakan sepatunya. 

"Apa dia tidak keluar sejak pulang semalam?" Suara Minseok terdengar dari ujung telepon. 

"Nde.... Aku sudah menghubungi Nayeon supaya dia menemaninya di sini selama aku pergi. Tapi dia tidak bisa datang karena sibuk dengan persiapan pernikahannya"

"Apa kau harus pergi sepagi ini?"

"Ada yang harus ku kerjakan di klinik berkaitan dengan pelanggan tetapku. Apa kau tidak bisa datang sekarang, oppa?" Yooa sudah mengenakan jaketnya dan siap keluar dari pintu rumah. 

"Aku harus ke kantor agensi lebih dulu untuk meminta izin libur. Aku baru bisa ke sana saat siang nanti"

"Apa yang harus kita lakukan? Aku sebenarnya sangat tidak ingin meninggalkannya dalam keadaan seperti ini...."

"Aku tahu. Apa kau sudah menghubungi kedua orangtuanya?"

"Aku tidak berani melakukannya kalau bukan Namjoo sendiri yang menghubunginya lebih dulu"

"Arasseo..."

"Namjoo'ah, aku berangkat sekarang!" Yooa sengaja berbicara sedikit kencang. Namun tidak ada jawaban sama sekali dari sahabatnya itu. 

"Aku akhiri panggilannya sekarang. Maaf karena menghubungimu di pagi hari seperti ini, Yooa'ah..."

"Nde, tidak apa-apa, oppa" Suara Yooa terdengar semakin mengecil dari dalam kamar yang ditempati oleh Namjoo. 

Wanita itu tampak terduduk lemas di sebelah tempat tidurnya sambil memandangi sinar matahari yang masuk dari jendela kamarnya. Dia tidak bisa tertidur karena akan selalu teringat dengan kejadian kemarin. Dia seperti mengalami trauma baru setelah phobia nya pada hujan yang masih sering terjadi padanya sampai saat ini. 

Ponselnya berbunyi. Dia belum melihat benda kotak itu sejak semalam. Rasanya kehidupannya seperti sudah hancur begitu saja dan tidak memiliki gairah untuk melakukan aktivitas apapun hari ini. 

Sementara itu di jalanan kota Seoul yang tidak terlalu ramai, mobil milik Minseok terlihat melaju ke suatu tempat. Dia menurunkan headset yang dikenakannya karena nomor Namjoo kembali tidak terjawab. Dia bisa mengerti betapa tertekannya wanita itu saat ini. Dia mencoba untuk fokus mengemudikan mobilnya supaya bisa menyelesaikan kegiatan hari ini dan menemui Namjoo nantinya. 

Saat sudah tiba di kantor agensi, Minseok yang baru melangkah masuk ke dalam gedung tampak disambut oleh salah satu temannya. 

"Kau datang hampir telat hari ini. Apa kau menemui Namjoo terlebih dulu?"

"Mwo?" Minseok menghentikan langkahnya saat mendengar teguran dari temannya itu. 

"Apa kau belum mendengar mengenai yang terjadi padanya kemarin?"

Minseok mulai terdiam karena merasa bingung pada sesuatu. 

"Kim Seonsaengnim sudah datang dan memberitahukan kondisinya hari ini. Aku merasa kasihan dengan kejadian penculikannya dan juga pelecehan yang di alaminya"

"Bagaimana bisa Kim Seonsaengnim mengetahui hal itu?"

"Aku sempat melihat Kyungsoo keluar dari ruangannya tadi"

"Kyungsoo? Dia sudah datang?"

"Eoh dan semuanya sudah berkumpul di ruang latihan sekarang"

Minseok meninggalkan temannya dan melangkah lebih dulu menuju ruangan yang dimaksudnya itu. 

Show Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang